Seperti yang dirasakan oleh Casem, seorang ibu tunggal yang bersama dua anaknya tinggal dalam gubuk reyot yang nyaris rubuh. Kisahnya mencerminkan betapa pahitnya keterbatasan yang dihadapi oleh banyak individu dalam memperoleh rumah yang layak di era modern ini.

Casem tinggal di gubuk reyot berukuran kecil, dengan kondisi yang mengkhawatirkan. Genting yang pecah mengakibatkan air hujan masuk ke dalam rumah, menyebabkan Casem dan anak-anaknya kesulitan tidur saat hujan turun. Kutipan Casem tentang kondisi rumahnya yang membuat anak-anaknya menangis dan merasa tidak nyaman memberikan gambaran yang jelas tentang betapa sulitnya hidup dalam lingkungan yang tidak layak.

Meskipun Casem sempat berharap untuk mendapatkan rumah tinggal layak huni melalui program pemerintah, harapannya nampaknya harus dikubur sementara. Meski didatangi pegawai desa dan dimintai identitasnya untuk pengajuan program rehab rumah layak huni, tidak ada kelanjutan yang terjadi hingga saat ini. Kekecewaan Casem dan keluarganya terhadap ketidakadilan ini dapat dirasakan dalam ungkapannya yang penuh kegelisahan.

Tidak hanya Casem, banyak orang lain yang juga mengalami kesulitan dalam mencari rumah yang layak. Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi ini, termasuk kurangnya perhatian terhadap penyediaan perumahan yang terjangkau dan infrastruktur dasar yang memadai. Ketidaksetaraan dalam pembangunan perumahan juga memunculkan kesenjangan sosial yang semakin lebar.

Kondisi rumah yang layak bukan hanya menjadi kebutuhan individu, tetapi juga hak asasi manusia yang harus dijamin oleh pemerintah dan masyarakat. Kita perlu membangun kesadaran publik akan pentingnya memberikan akses yang setara terhadap rumah yang layak bagi semua orang. Ini bukanlah tugas yang dapat diabaikan, tetapi sebuah tanggung jawab bersama untuk menciptakan kesempatan hidup yang sama bagi semua.

Mewujudkan mimpi rumah yang layak bagi banyak orang bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan tokoh-tokoh seperti Kusman Hardiana yang peduli terhadap nasib Casem, kita dapat mengubah realitas ini. Perlu adanya kerja sama antara berbagai pihak untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada, baik melalui kebijakan perumahan yang inklusif maupun peningkatan kualitas infrastruktur dasar.

Sejalan dengan semangat pembangunan berkelanjutan, penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua individu. Rumah yang layak bukanlah impian yang tak tercapai, tetapi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi demi kesejahteraan bersama. Dengan memperhatikan kondisi seperti yang dialami oleh Casem, kita dapat memperkuat tekad untuk mengubah situasi ini dan menghadirkan masa depan yang lebih baik bagi mereka yang masih berjuang mencari rumah yang layak.

Copyright KASKUS 2016 - 2023
Narasi Ulasan Pribadi
Referensi
disini