Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

harrywjyyAvatar border
TS
harrywjyy
Ingin Kurban Sapi, Dewi Perssik Malah Dipalak 100 Juta Oleh Pak RT! Begini Faktanya!

Sumber Gambar

Idul Adha merupakan salah satu hari raya yang cukup ditunggu oleh umat Muslim. Di mana pada hari raya ini, akan dilangsungkan berbagai ibadah yang mungkin hanya satu tahun sekali. Mulai dari salat Idul Adha, Kurban, hingga naik haji jika memang sanggup uangnya. Semua itu menjadi hal yang ditunggu bagi seluruh kaum Muslim di dunia.

Salah satunya adalah Kurban. Yaitu saat di mana seseorang menyerahkan hewan ternak entah domba atau kambing untuk disembelih, dan dagingnya akan dibagikan ke masyarakat sekitar. Hal ini sudah berlangsung lama sejak dahulu dan selalu banyak orang yang berkurban di masjid atau lokasi-lokasi lainnya. Dipercaya, hewan kurban ini kelak akan menjadi kendaraan menuju surga.

Kurban juga tidak dilakukan asal-asalan. Ada beberapa tahapan di mana seseorang penyembelih harus benar-benar kompeten dan bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Tahu bagian mana yang harus dipotong serta tidak lupa untuk membaca bismillah dan menyebut nama Allah SWT sebelum sapi disembelih lehernya.


Sumber Gambar

Banyak sekali orang-orang terkenal hingga tokoh-tokoh yang melangsungkan ibadah kurban ini. Salah satunya adalah Dewi Perssik, pedangdut senior yang malang melintang di dunia musik Indonesia ini turut memberikan seekor sapi untuk dikurbankan pada Idul Adha tahun ini. Akan tetapi, baru-baru ini beredar informasi di mana sapi milik Dewi Perssik dikabarkan ditolak oleh ketua RT.

Dari pemberitaan yang beredar baik di portal berita dan sosial media, semuanya menyebut kalau Dewi Perssik dipalak uang 100 juta oleh RT setempat untuk menyembelih sapi miliknya. Hal ini lantas menjadi perbincangan di mana-mana. Banyak netizen yang kaget dengan nominal uang itu bahkan sudah ada yang mulai memberi cibiran terkait hal ini di sosial media.

Akan tetapi, ART dari Dewi Perssik segera membenarkan isu yang beredar. Ia memberikan klarifikasi bahwa semua ini hanya kesalahpahaman semata. Sang supir yang mengantar sapi Dewi Perssik disebut memang memiliki kekurangan dalam mendengar alias budek. Ia salah mendengar saat ketua RT sedang berbicara dengannya sehingga terjadi salah paham.


Sumber Gambar

Padahal ketua RT berkata: “Jangankan rokok, dikasih uang 100 juta pun saya enggak mau.”

Dari kalimat di atas, Ketua RT bisa disimpulkan bahwa si Ketua RT ikhlas membantu dan berkata kalau diberi 100 juta pun dia tidak mau. Jadi bukan berarti dia minta uang 100 juta. Hal ini diucapkan oleh si Ketua RT saat menolak ketika supir Dewi Perssik hendak memberikan uang rokok. Entah sedang bergurau atau sedang bercanda, tapi kemudian kalimat tersebut disalahpahami oleh supir yang kemudian jadi pemberitaan di mana-mana.

Tapi penjelasan dari ART itu entah benar atau tidak karena Dewi Perssik sendiri sempat melapor ke Polsek terkait pengalamannya dipalak 100 juta ini. Dan kabarnya pihak Polsek sedang melakukan pendalaman. Jadi kita tunggu saja bagaimana kabar dan hasil penyelidikan selanjutnya. Tapi kabarnya pihak Dewi Perssik dan RT akan melakukan mediasi bersama Polsek.


Sumber Gambar

Dewi Perssik sendiri memang berniat mengurbankan sapi miliknya di lingkungan RT tersebut. Sebetulnya berbicara “dikasih uang 100 juta pun saya gak mau” itu sama sekali tidak perlu diucap oleh si Ketua RT. Tapi ya tidak bisa disalahkan juga. Mungkin memang sedang bercanda dan suasananya santai jadi tanpa sadar terucaplah kalimat tersebut. Sialnya kalimat itu masuk ke telinga yang agak bermasalah.

Ya, dengan klarifikasi dari ART Dewi Perssik ini semoga bisa memberikan informasi yang benar dan tepat. Mengoreksi semua kesalahpahaman yang sebelumnya sudah terlanjur ramai di sosial media. Siapa sangka, omongan bapak-bapak yang salah dengar bisa membuat heboh banyak orang di sosial media sampai harus ada klarifikasi. Kadang hal terduga memang bisa menjadi ramai ya.

emoticon-2 Jempol

Bukan bermaksud menghakimi, tapi menurut kalian siapa yang bersalah di sini? Yang salah dengar atau yang bicara 100 juta? emoticon-Bingung (S)

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi


emoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Gan
MemoryExpress
madjoeki
Moeriearty
Moeriearty dan 18 lainnya memberi reputasi
19
8.8K
307
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
yudizilistiAvatar border
yudizilisti
#16
Kalau baca cerita dewi persik, cerita media massa, malah bikin pusing. Baiknya diurut deh kejadian demi kejadiannya gimana, waktu demi waktu. Ane dari kemarin nunggu klarifikasi dari Pak RT nya, dan nggak hanya dari satu sumber..

Pukul 10.00 sapinya sampai. Pak RT terima, ijab kabul serah terima sapi sama pihak yang mewakili Dewi Persik. Sah lah sapi itu diserahterimakan buat dikurbankan.

Pukul 13.00/Pukul 14.00, ART Dewi Persik datang, meminta kembali sapi tersebut. Pak RT nya jelas keberatan, tapi mau gimana. Trus orang suruhannya Dewi Persik nanyain kalau sapinya mau dititip lagi gimana. Pak RT nya tidak setuju, sebelum pukul 16.00 disuruh jemput.

Trus sapi nya pukul 16.00 dijemput, Pak RT nya diminta bantuin naikin, dijanjikan uang rokok. Kata Pak RT nya jangankan uang rokok, dibayar 100 juta pun saya nggak mau.

Dan malamnya Dewi Persik cerita cerita di live instagram nya dia.

Trus sapinya ternyata dipotong dimana, itu sudah another story menurut ane..

Melihat runtutan cerita tersebut, menurut ane nih:
1. Ini nggak ada urusan sama politik dari serah terima sapi sampai diminta balik.
2. Kok serah terima sapi nggak koordinasi dulu antara orang suruhan Dewi dan Dewi Persik sendiri. Alias miss koordinasi. Ini mau dipotong sendiri atau mau dipotong di mesjid.
3. Jika ane jadi Pak RT, ane rasa ane pasti marah lah. Sudah ijab qabul serah terima sapi, sapinya mau diambil balik, dititipin sapi lagi 3-4 jam. Luang sekali waktu ane.. Hahahaha..
4. Setahu ane lingkungan RT itu kayak rumah bagi ane. Yang bakal bantuin ane pertama. Kalo ada masalah di RT, temuin RW dulu. Jika mental di RW, temuin kelurahan. Ini malah koar koar di medsos.. Dunia sampai tahu, se Indonesia sampai tahu. Kayak dia di lingkungan itu hidup sendiri aja, sampai bakar rumah.
5. Untung saja Pak RT nya agak malas koar koar. Ane rasa tidak ada komentar apapun sampai mediasi. Baru setelah mediasi ada satu dua komen Pak RT, wakil RT, dari kelurahan. Baru ane nangkap, ooo, begitu ya jalan ceritanya..
nowbitool
caerbannogrbbt
colLo
colLo dan 16 lainnya memberi reputasi
17
Tutup