Saat Rusia berupaya menahan serangan balik pasukan Ukraina, di dalam negeri sedang terjadi gejolak yang mengusik ketenangan Putin. Pasalnya ketua PMC Wagner Group telah mendeklarasikan perang terhadap Kementerian Pertahanan Rusia, menurut artikel TheDrive.com; pasukan Wagner kini sedang konvoi menuju ke wilayah Moskow. Dilihat dari beberapa video yang beredar di Twitter, beberapa tank T-72, T-80 sampai kendaraan Pantsir telah bergerak menuju Moskow.

Sementara itu, dalam postingan yang diunggah di media sosial pada 23 Juni 2023, deklarasi perang dilakukan setelah kamp pasukan Wagner diserang menggunakan roket. Dia mengatakan bahwa ribuan tentara Wagner meninggal dalam serangan hari Jumat (23/06/2023) itu. Dia menuduh serangan itu dilakukan oleh pasukan Rusia dibawah arahan Kementerian Pertahanan Rusia. Dalam pernyataan yang diunggah, Prigozhin menyebut Kremlin harus dihukum bukan hanya karena telah merenggut nyawa tentara Wagner tapi juga tentara Rusia yang meninggal di medan perang.

Di sisi Putin Gan, dia telah mengetahui deklarasi perang tersebut, dia telah mengirim pasukan reguler Rusia dan pasukan Checnya ke Voronezh Oblast. Tempat di mana PMC Wagner telah menguasai wilayah tersebut. Putin dalam pidatonya juga menyebut apa yang dilakukan Prigozhin sebagai sebuah pengkhianatan.

Pada Sabtu dini hari (24/06/2023) juga telah terjadi pertempuran antara pasukan Rusia dan Wagner di wilayah Voronezh. Helikopter Ka-52 yang hendak menyerang depot minyak yang dikuasai Wagner berhasil ditembak jatuh. Sementara dua pesawat An-26 yang juga lewat wilayah tersebut juga ditembak jatuh.

Dalam postingan video pada hari Jumat (23/06/2023), Prigozhin menyebut Menteri Pertahanan Sergey Shoygu dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Valery Gerasimov telah melakukan genosida terhadap rakyat Rusia. Mereka disebut bertanggung jawab atas kematian ribuan pasukan serta warga Rusia yang ikut mobilisasi parsial. Untuk Shoygu, bahkan sebelum deklarasi perang Gan; Prigozhin memang sangat tidak suka dengan sosok satu ini. Dalam pertempuran di Bakhmut, secara terang-terangan Prigozhin mengkritik Shoygu akibat kurangnya pasokan amunisi untuk Wagner.



Sementara itu pada hari ini, Prigozhin telah menguasai fasilitas militer di kota Rostov, termasuk pangkalan udaranya. Di sisi lain, Ramzan Kadyrov telah mengirim pasukan Checnya ke Rostov untuk melawan PMC Wagner Group. Dalam pernyataan di media sosial, Kadyrov menyebut Prigozhin telah menusuk Rusia dari belakang.

Ratusan truk juga telah diparkir menutupi jalan untuk menghalangi PMC Wagner Group yang hendak memasuki ibu kota. Sementara di wilayah Lipetsk, ekskavator diterjunkan untuk menggali parit di jalan raya, tujuannya untuk menghalangi gerak laju PMC Wagner.

Stasiun kereta api Rostov pun kini dipenuhi warga yang ingin meninggalkan kota tersebut untuk menghindari pertempuran antara PMC Wagner Group dan pasukan Chechnya. Meski ada beberapa warga yang tetap tinggal dan justru mendukung upaya Wagner.



Situasi di Rusia sedang kacau Gan, hal ini tentu tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Padahal pada bulan Juni ini Rusia telah berhasil menangkis serangan balasan yang dilakukan Ukraina. Sementara TheDrive.commenyebut Ukraina telah mengambil keuntungan dari situasi internal Rusia yang bergolak, pasukan Ukraina kini disebut mulai melakukan serangan ofensiv di Bakhmut.

Sementara itu di jalur lingkar luar Moskow (ring road), pasukan Rusia telah menata beberapa karung untuk tempat unit senapan mesin. Mereka pun telah bersiap menanti kedatangan pasukan Wagner. Di sisi lain, karena memakai kendaraan tempur yang sama, Wagner telah menandai beberapa kendaraan tempur mereka dengan warna merah. Warna yang juga terdapat pada logo mereka.



Sebagai tambahan informasi Gan, saat ini sudah diberlakukan keadaan darurat kontra terorisme di beberapa wilayah seperti Moskow dan Voronezh. Terutama di Moskow, pengamanan telah diperkuat. Sementara itu saat memasuki markas militer Rostov-on-Don Prigozhin tampak santai, dalam video yang beredar dia bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yunus-Bek Yevkurov, wakil intelijen militer Rusia Letnan Vladimir Alekseev serta komandan distrik barat Sergey Kusovev.

Dalam pertemuan itu, Prigozhin mengatakan akan tetap memblokade kota Rostov dan melanjutkan konvoi sampai ke Moskow, dia akan berhenti ketika Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Angkatan Darat Rusia mau menemuinya. Saat ini, Wagner dilaporkan sudah sampai Voronezh, dan berjarak 500 km lagi dari Moskow.



Mulai dari Rostov sampai Voronezh tidak ada perlawanan pasukan reguler Rusia, mereka tampak pasif. Dalam foto dan video yang dirilis Wagner, beberapa unit pasukan Rusia tampak menyerah dan memutuskan bergabung dengan Wagner. Pasifnya beberapa unit tentara Rusia itu kemungkinan karena mereka semua mendukung gerakan yang dilakukan Prigozhin.

Dan dengan segala pergolakan yang ada di dalam negeri tentu akan mengganggu operasi militer khusus, kemungkima pasukan Rusia mulai terpecah konsentrasinya. Selain itu, Chechnya dan Wagner yang harusnya bertempur di Ukraina; kini mereka justru saling berhadapan di dalam wilayah Rusia.

Di sisi lain, perpecahan di dalam organisasi militer Rusia kini sudah mencapai klimaksnya. Sekarang ada kubu pro pemerintah serta pro Wagner, lalu akan seperti apa masa depan Federasi Rusia kedepannya ? Apakah revolusi akan kembali terulang seperti era Soviet dulu ?







Referensi Tulisan: TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas