Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Indonesia Ingin Beli Mesin Bekas F-15 Jepang Untuk Dipasang di F-16C/D
Quote:


Sepertinya Indonesia masih belum bisa sepenuhnya melepaskan diri dari kebiasaan membeli alutsista bekas nih Gan, setelah membeli Mirage 2000 bekas dari Qatar. Kini giliran Indonesia punya rencana membeli mesin pesawat tempur bekas dari Jepang. Oh ya, buat Agan yang mengikuti perkembangan berita militer dalam negeri, pasti sudah melihat kabar ini beredar di media sosial. Bahkan media Jepang, media asing dan media lokal pun kompak memberitakan kabar ini.

Untuk kesepakatan dengan Jepang, yang dibeli adalah mesin bekas pesawat tempur F-15J. Rencananya mesin tersebut akan dipasang pada F-16 Block 52 TNI AU juga dikenal sebagai F-16C/D. Sebagai tambahan informasi, mesin F-15 Jepang dan mesin F-16C/D TNI AU memakai mesin yang sama; yakni Pratt & Whitney F100-PW-220. Jadi, tak ada masalah jika mesin bekas F-15 jika dipasangkan ke F-16.

Menurut informasi media Jepang, yakni Yomiuri Shimbun; dari 200 unit jet tempur yang dimiliki Jepang saat ini; hanya separuhnya saja yang akan dimodernisasi. Itu artinya akan ada 200 mesin yang tidak akan dipakai kelak. Sementara itu, JASDF mengatakan sangat sulit untuk memodernisasi seluruh F-15J. Dan pilihannya adalah untuk menyingkirkan separuh F-15 dan Jepang akan menggantinya dengan F-35 Lightning II.

Yomiuri Shimbunjuga mengatakan dalam artikelnya bahwa, Indonesia yang meminta sendiri ekspor mesin bekas tersebut. Melalui kesepakatan yang ditandangani antara kedua negara pada Maret 2021, disepakati adanya transfer peralatan dan teknologi pertahanan. Kesepakatan inilah yang membuka jalan penjualan mesin F-15 bekas ke Indonesia.

Quote:


Sudah menjadi rahasia umum jika transer senjata (alutsista) dari Jepang itu terkenal rumit Gan, itu karena undang-undang di Jepang yang melarang penjualan senjata lethal (mematikan) ke negara lain. Menurut pedoman operasional Tiga Prinsip Jepang tentang Transfer Peralatan dan Teknologi Pertahanan saat ini hanya membatasi transfer peralatan pertahanan ke luar negeri untuk tujuan penyelamatan, transportasi, pengawasan dan penyapuan ranjau.

Dan tentu rencana ekspor mesin ke Indonesia saat ini tidak termasuk dalam ruang lingkup pedoman yang dimaksud. Namun, mengekspor mesin bekas diizinkan dalam kasus pengembangan bersama internasional, misal Jepang di masa lalu pernah ekspor suku cadang mesin ke Amerika Serikat.

Sementara itu, saat ini Partai Demokrat Liberal dan mitra koalisi Komeito hendak melakukan pertemuan dengan pejabat pemerintah untuk membahas transfer mesin bekas ke Indonesia. Beberapa anggota Partai Demokrat Liberal kini telah menyuarakan perlunya merevisi pedoman Tiga Prinsip Jepang untuk secara aktif mengekspor suku cadang di antara peralatan lainnya.

Penjualan mesin bekas ini juga mempertimbangkan China, pemerintah Jepang bertujuan untuk mencegah situasi apa pun di Indo-Pasifik di mana status quo diubah secara paksa. Diyakini bahwa, dengan mengekspor mesin bekas ke Indonesia, Jepang juga ingin menciptakan lingkungan keamanan yang diinginkan untuk dirinya sendiri.

Quote:


Nah, penulis menemukan artikel menarik yang ditulis oleh Japan Forwardnih Gan; mengutip artikel tersebut setiap tahunnya akan ada 10 F-15J yang akan dihapus (pensiun). Artinya akan ada 20 mesin bekas setiap tahunnya, rencananya sekitar 100 F-15J bisa dipensiunkan dalam waktu 10 tahun ke depan. Sementara itu, penjualan mesin bekas akan menguntungkan perusahaan lokal Jepang. Karena perusahaan tersebut akan bertugas merawat dan servis mesin.

Selain Indonesia, Jepang juga berpotensi mengekspor mesin bekas ke negara yang memakai F-15 dan F-16. Ada nama Arab Saudi, Korea Selatan, Taiwan, Thailand dan beberapa negara Eropa yang berpeluang membeli mesin bekas F-15J. Seperti yang kita ketahui, populasi F-15 dan F-16 lumayan banyak. Dengan 20 mesin bekas tersedia setiap tahun, maka potensi ekspor akan semakin besar. Japan Forward belum mengetahui berapa harga mesin bekas yang akan dijual Jepang kelak, tetapi untuk mesin yang baru mereka menyebut harganya sekitar US$7,25 juta.

Aturan saat ini untuk mengekspor alutsista Jepang dirumuskan pada April 2014 di bawah pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe. Berdasarkan aturan baru, memungkinkan adanya perluasan pengembangan bersama dan ekspor peralatan Jepang yang terkait peralatan pertahanan yang tidak mematikan. Transfer senjata harus dipertimbangkan untuk berkontribusi pada kerja sama internasional dan keamanan Jepang.

Sementara itu, transfer senjata dilarang ke negara-negara yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB atau pihak yang terlibat konflik di mana Dewan Keamanan PBB telah mengambil tindakan. Namun, dalam kasus senjata mematikan, semua pengiriman dilarang kecuali penerima mengembangkan senjata tersebut bersama Jepang. Saat ini partai Komeito adalah pihak yang masih menentang perubahan aturan ekspor peralatan suku cadang F-15J.

Sementara anggota Partai Demokrat Liberal mengatakan bahwa, ekspor mesin bekas adalah pilihan tepat. Karena setelah F-15J pensiun, mesin itu hanya akan terbengkalai di gudang. Melalui Program Pertahanan Jangka Menengah Jepang yang dirumuskan menjelang akhir tahun 2022, dengan jelas menyatakan bahwa penggantian jet tempur tua yang tidak cocok untuk dimodernisasi akan dipercepat. Dan pesawat akan diganti dengan versi terbaru.

Quote:


Sebagai tambahan informasi mesin varian Pratt & Whitney F100-PW-220 ini digunakan oleh F-15C/D/E dan F-16C/D Gan, mesin punya daya dorong 129 hingga 133 kilonewton (kN). Perlu diingat bahwa, daya dorong mesin yang sebenarnya bisa bervariasi tergantung pada kondisi suhu udara luar dan juga ketinggian terbang pesawat. F100-PW-220 dilengkapi dengan afterburner, yaitu sistem peningkatan daya dorong yang digunakan pada situasi tertentu; seperti saat lepas landas, manuver atau terbang pada kecepatan supersonik. Afterburner membuat mesin bisa menghasilkan daya dorong tambahan dengan memakai pembakaran bahan bakar yang lebih banyak.

Mesin ini juga disebut punya efisiensi bahan bakar yang baik, sehingga bisa mengoptimalkan jangkauan sekaligus waktu terbang pesawat tempur. Mesin ini pun bisa dipasang pada pesawat tempur bermesin tunggal seperti F-16 dan pesawat tempur bermesin ganda seperti F-15. Jika dipasang pada F-15 yang bermesin ganda, masing-masing mesin akan memberikan daya dorong sendiri yang membuat pesawat mampu melakukan manuver, yang menuntut kinerja tinggi dari pesawat.

Kabar pembelian mesin bekas ini tak berselang lama setelah KSAU (Kepala Staf TNI Angkatan Udara) Fadjar Prasetyo melakukan kunjungan ke Markas Japan Airforce Self Defence Force (JASDF) di Tokyo pada 5 sampai 7 Juni 2023 lalu. Kunjungan itu dilakukan untuk meningkatkan kerja sama antara TNI AU dan JASDF. Meski kepastian pembelian mesin ini masih belum jelas, di sisi lain, pembelian mesin bekas kali ini tentu akan menimbulkan kegaduhan lagi di dalam negeri. Ditambah polemik pembelian Mirage 2000 bekas dari Qatar pun masih belum usai.




------------------------




Sumber Tulisan: Japan Forward& Yomiuri Shimbun
Sumber Foto: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 20-06-2023 14:42
gubtifaqih
geopoliticsgeek
gabener.edan
gabener.edan dan 12 lainnya memberi reputasi
13
2.5K
60
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
MistaravimAvatar border
Mistaravim
#12
F-16 : Single engine
F-15 : Twin engine


Beginilah angkatan bersenjata yang tidak memiliki :
▪︎Planning yang jelas.
▪︎Konsep yang jelas.
▪︎Uang.

Dikira kayak mesin motor matic kali ya, bodohnya emoticon-Ngakak
geopoliticsgeek
gabener.edan
putra.angin
putra.angin dan 7 lainnya memberi reputasi
6
Tutup