rajin.meremasAvatar border
TS
rajin.meremas
Polemik Tradisi Wisuda Kelulusan TK Hingga SMA, Warga: Mumet, Cukup Universitas Aja


VIVA Edukasi - Perayaan Wisuda sejak lama diketahui merupakan upacara peneguhan atau pelantikan bagi seseorang yang telah menempuh pendidikan tinggi. Di kalangan akademik, wisuda menjadi penanda kelulusan mahasiswa yang telah menempuh masa belajar pada suatu perguruan tinggi.


Pada umumnya, calon wisudawan mengenakan pakaian yang sudah ditentukan, seperti pakaian pria menggunakan hem putih dan celana hitam bersepatu hitam, pakaian wanita menggunakan kebaya tradisional tipis dengan kain batik dan bagian luarnya mengenakan toga. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, perayaan wisuda bukan hanya milik perguruan tinggi. Sejumlah sekolah dari jenjang TK (Taman Kanak-Kanak) hingga SMA (Sekolah Menengas Atas) menggelar perayaan wisuda saat acara kelulusan siswa.


Fenomena yang baru berlangsung dalam beberapa tahun ini menuai pro kontra. Pasalnya, sejumlah wali murid mengaku keberatan dengan tradisi baru ini. Karena hanya memberatkan mereka sebagai orang tua siswa.


Keluhan diungkapkan salah seorang wali murid di Kalibata, Syaifullah. "Engga usah lanjut. Stop aja. Mumet. Cukup universitas aja yang ada wisuda," tulis bapak enam anak ini.


Sedangkan seorang guru sekolah islam swasta di Jakarta Timur, Muhammad Akbar mengaku pihaknya juga terbebani dengan wisuda kelulusan ini. "Kita ada sekolah, ada wisudanya juga tapi kita yang mumet, karena kita nombok." Sementara, ada juga warga yang setuju dengan perayaan wisuda di tingkat sekolah. "Semua tergantung Niat. Niat memberi kenangan terakhir...," tulis Rudi Sabarudin, bapak dua anak di Pulogadung.


Hal ini disampaikan Eka dalam kolom komentar di unggahan Instagram Nadiem Makarim pada Selasa kemarin 13 Juni 2023. Menurutnya, wisuda hanya diperuntukkan di perguruan tingi, adapun di sekolah, Eka beranggapan itu hanya memberatkan orangtua siswa.




Merespons polemik ini, Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbudristek, Anang Ristanto menyatakan kegiatan wisuda mulai dari jenjang PAUD/TK, SD, SMP hingga SMA merupakan kegiatan yang bersifat opsional, boleh dilakukan, boleh juga tidak.


Dia menyampaikan, dalam Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 menyebutkan bahwa kegiatan bersama antara satuan pendidikan yang melibatkan orangtua harus didiskusikan dengan komite sekolah. "Kemendikbudristek mengimbau agar pihak sekolah dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan komite sekolah dan persatuan orangtua murid dan guru (POMG)," ujarnya saat dikonfirmasi awak media, Kamis 15 Juni 2023.


Menurutnya, hal di atas perlu dilakukan agar menemukan satu pilihan atau solusi terbaik untuk sekolah seklaigus yang tidak membebani orang tua murid.


Wisuda setelah TK siap kerja.
nomorelies
ima.the.cat
bukan.bomat
bukan.bomat dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
kali.dondongAvatar border
kali.dondong
#1
Yang kebanyak protes jangan-jangan kaum jomblo Gan. Yang punya anak malah anteng-anteng aja emoticon-Sundul Up
rajin.meremas
rajin.meremas memberi reputasi
1
Tutup