Publik di media sosial digegerkan dengan kabar pemberitaan terkait tewasnya seorang ibu muda bernama Budiati (31 tahun) asal Pati Jawa Tengah.

Budiati ditemukan tewas di rumah kontrakan tempat tinggalnya pada tanggal 14 Juni 2023 oleh tetangga dan perangkat RT setempat. Budiati ditemukan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan yaitu memeluk anaknya yang masih bayi berusia satu bulan, dan dipeluk oleh kedua anaknya yang baru berusia 4 dan 2 tahun.

Kondisi Budiati saat ditemukan sudah dalam keadaan membiru dan mengeluarkan bau tidak sedap. Diperkirakan Budiati telah meninggal dunia selama dua hari sebelum akhirnya diketahui oleh tetangga dan perangkat RT setempat.

Menurut penjelasan dari ayah korban yaitu Gunadi, dirinya melihat adanya luka-luka lebam di bagian wajah, benjolan di belakang kepala, dan juga benjolan pada bagian dada sebelah kiri dimana luka-luka tersebut diduga akibat dianiaya oleh suami korban yaitu Mashuri (45 tahun). Melihat adanya kejanggalan tersebut kemudian Gunadi melaporkan kematian anaknya ke Kepolisian Mapolresta Pati, Jawa Tengah.

Usut punya usut, terungkap fakta terkait siapa pembunuh Budiati sebenarnya. Tidak lain dan tidak bukan, pembunuh Budiati adalah suaminya sendiri yaitu Mashuri yang pada saat kejadian ditemukannya korban, Mashuri tidak berada di rumah dan baru datang setelah pintu rumah kontrakan didobrak Pak RT dan warga setempat karena curiga mendengar suara bayi yang menangis lama dan tidak kunjung diam.

Menurut penjelasan dari pihak Kepolisian Mapolresta Pati berdasarkan hasil autopsi korban, ditemukan bahwa penyebab kematian korban adalah karena adanya tindakan penganiayaan. Polisi telah menetapkan suami korban sebagai tersangka pembunuhan, dan Mashuri pun tidak menyangkal fakta tersebut serta mengakui bahwa dia telah menganiaya istrinya karena alasan cemburu.

Mashuri merasa cemburu dan curiga terhadap Budiati yang tidak memberikannya izin untuk melihat handphonenya, dan Mashuri mencurigai istrinya telah berselingkuh dengan pria laun sebelum akhirnya Mashuri menganiaya istrinya sendiri sampai meninggal dunia.

Pihak Kepolisian Mapolresta Pati juga menegaskan bahwa kematian Budiati disebabkan akumulasi penganiayaan, hal ini membuktikan bahwa pelaku sering menyakiti istrinya dengan melakukan tindakan KDRT.

Pembunuhan keji dengan pelaku seorang suami yang cemburu kepada istrinya sampai nekat melakukan penganiayaan ini tentu saja membuat banyak orang merasa geram GanSis.

Seorang suami dengan teganya menganiaya istri dari ketiga anak-anaknya yang masih kecil sampai menemui ajal sehingga membuat anaknya sendiri berstatus sebagai anak piatu.

Tentu dari kejadian ini kita semua dapat mengambil pelajaran GanSis bahwa tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan kekerasan karena saat Agan Sista melakukan kekerasan sampai mengakibatkan hilangnya nyawa, itu tandanya masalah yang lebih besar sedang menanti untuk dipertanggungjawabkan.

Sebuah rumah tangga pasti ada saja yang menjadi masalah dan perlu untuk diselesaikan. Namun cara penyelesaian masalah tentu saja bukan dengan kekerasan melainkan dengan komunikasi yang baik agar tidak terjadi kesalahpahaman.