Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cangkeman.netAvatar border
TS
cangkeman.net
Dari Kasus Venna Melinda Kita Belajar Bahwa rudapaksaan dalam Perkimpoian Itu Nyata


Penulis:            Latatu Nandemar
Editor:             Fatio Nurul Efendi

Cangkeman.net - Venna Melinda baru-baru ini mencuat ke permukaan publik. Pemberitaan tentang beliau menjadi konsumsi publik, baik itu publik yang haus akan berita informasi maupun publik yang haus akan berita gosip.

Namun, yang menjadi buah bibir tentang Mbak Venna kali ini bukan tentang prestasinya dalam dunia politik karena keaktifan beliau dalam dunia politik. Bukan juga karena Mbak Venna kembali lagi ke dunia sinetron ataupun dunia model yang telah membesarkan namanya. Tetapi tentang Rape Marital atau rudapaksaan dalam pernikahan.

Jadi, menurut informasi yang saya baca, semuanya berawal dari keinginan Ferry Irawan, sang suami, untuk berhubungan seksual ketika mereka sudah melakukan perjalanan ke suatu tempat, yaitu Kediri. Perjalanan tersebut adalah perjalanan urusan politiknya Mbak Venna yang kebetulan didampingi oleh sang suami.

Singkat cerita, setelah Mbak Venna menyelesaikan urusannya dan tiba di sebuah hotel tempat mereka menginap, sang suami "minta jatah" kepada Mbak Venna untuk berhubungan seksual. Tetapi ditolak oleh sang istri dengan alasan masih sangat kelelahan setelah semua aktivitas yang beliau jalani.

Tapi ternyata hasrat sang suami sudah terlalu menggebu dan sangat tidak tertahankan. Dan akhirnya Ferry Irawan tetap memaksa sampai-sampai sang istri yang sedang dalan kondisi lemah memaksakan sisa-sisa tenaganya untuk menghempaskan Ferry Irawan agar menjauh. Tapi ternyata sang suami tak bisa dan tak mau menahan kebutuhan seksualnya sehingga jadi uring-uringan.

Peristiwa KDRT tersebut terjadi memang di keesokan hari dengan permasalahan yang berbeda, tetapi itu semua adalah buntut dari ketidak terpenuhinya keinginan sang suami sehingga jadi uring-uringan dan mencari-cari masalah. Semua akhirnya berlanjut pada berdarahnya hidung Mbak Venna dan berujung pada pelaporan terhadap pihak berwajib.

Sepengamatan saya, apa yang menimpa Mbak Venna belakangan ini adalah sudah termasuk ke dalam sebuah kasus pemerkosaan yang berujung pada KDRT. Karena Mbak Venna menolak dan Ferry Irawan sempat melakukan paksaan.

Ketika seseorang tidak mau melakukan hubungan seksual dan seorang yang satunya malah melakukan paksaan, maka itu sudah termasuk ke dalam percobaan pemerkosaan. Jika atas dasar keinginan berdua, maka itu dilakukan atas dasar suka sama suka dan tak ada unsur paksaan sama sekali. Dan Ferry Irawan sempat melakukan paksaan terhadap Venna Melinda yang sedang kelelahan itu.

Saya jadi teringat ketika beberapa tahun lalu pemerintah memperluas pasal RUU KUHP, yaitu jika suami ada yang melakukan pemaksaan berhubungan seksual terhadap istri ataupun sebaliknya, maka akan dipidanakan. Ancamannya tidak main-main, yaitu 12 tahun penjara.

rudapaksaan dalam perkimpoian ditambahkan dalam rumusan pasal 479 supaya konsisten dengan pasal 53 UU 23/2004 tentang PKDRT, yaitu tindak pidana kekerasan seksual berupa pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap istri atau suami bersifat delik aduan.

Pasal 53 UU Nomor 23 Tahun 2004 selengkapnya berbunyi:

Tindak pidana kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam pasal A6 yang dilakukan oleh suami atau sebaliknya merupakan delik aduan.

Dan pasal A6 berbunyi:

Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan seksual sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 8 huruf a dipidanakan dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun atau denda paling banyak Rp. 36.000.000.00.- (Tiga Puluh Enam Juta Rupiah).

Dan herannya, kehadiran pasal tersebut banyak menuai kontroversi. Bahkan tak sedikit juga yang mentertawakan.

Pasal ini dicaci dan dicibir karena dianggap sangat tidak masuk akal. Ada yang merespon dengan mengunggah meme yang gambarnya berisi celaan terhadap pasal yang dibuat tersebut. Yang lebih parah lagi, banyak wanita yang mengunggah video mereka ke akun medsos yang mengatakan bahwa mereka siap dan ikhlas dirudapaksa oleh suami mereka bahkan hingga berkali-kali.

Mereka beranggapan bahwa pasal tersebut konyol dan aneh sehingga seharusnya tidak diadakan. Ini adalah bukti bahwa kita selalu abai hanya karena sesuatu tersebut tidak, atau belum terjadi pada kita sendiri. Kejadian yang menimpa Mbak Venna bisa jadi merupakan fenomena gunung es. Hanya terlihat pucuknya yang kecil dan sedikit sementara bagian bawahnya begitu besar, kokoh dan banyak. Hanya saja tidak terlihat oleh mata.

Hal ini disebabkan karena korban rudapaksaan dalam rumah tangga tidak berani untuk mengadukan apa yang menimpa mereka terhadap pihak berwajib. Mereka menganggap sesuatu hal negatif yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga mereka adalah sebuah aib yang tidak pantas diketahui oleh orang lain, terlebih lagi oleh publik luas.

Dan pilihan mereka adalah menyembunyikan semuanya dan memendam apa yang mereka anggap aib itu. Itulah sebabnya ketika Mbak Venna mengunggah dan melaporkan musibah tersebut, banyak publik yang salut serta mendukung apa yang dilakukannya. Karena beliau dianggap telah membuka mata publik tentang rudapaksaan dalam rumah tangga atau memaksa berhubungan suami istri dengan pemaksaan itu ada dan bukan sesuatu yang menyenangkan, dan itu masuk ke dalam kategori pemerkosaan.

Ini adalah tugas dari pihak-pihak terkait yang harus melakukan sosialisasi dan edukasi-edukasi terhadap para pelaku rumah tangga. Agar mereka semua tersadarkan bahwa rudapaksaan dalam rumah tangga itu memang benar-benar ada dan nyata, bukan lelucon yang dianggap sepele. Contohnya adalah pada kasus Venna Melinda ini.

Dengan harapan ke depannya mereka yang mengalami hal seperti ini bisa dan berani mengadukan ke pihak berwajib agar tak ada lagi kejadian serupa yang menimpa Mbak Venna Melinda.


Tulisan ini ditulis di Cangkeman pada tanggal 23 Januari 2023
bukan.bomat
indrastrid
bukhorigan
bukhorigan dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.8K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
jlampAvatar border
jlamp
#1
Hmmm... kadang beberapa pasangan menyukai kekerasan...

Tanpa merasa di rudapaksa.

emoticon-Hammer2
nowbitool
slugdinobot
slugdinobot dan nowbitool memberi reputasi
2
Tutup