- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
An Eye For An Eye
TS
hatiyanghancur
An Eye For An Eye
Mata dibalas mata
Siapa menabur akan menuai
Adalah Kebenaran dan Keadilan dari Kehidupan kepada siapapun dan hal apapun.
Ketika kita baik sama orang, maka kebaikan itu sejatinya untuk diri kita sendiri
Sebaliknya ketika kita melakukan hal buruk kepada orang lain, maka keburukan itu untuk diri kita sendiri.
Dan biasanya itu juga tergantung niat dan motivasi.
Jika hal baik diniatkan untuk merendahkan orang lain; itu malah jadi hal buruk yang berbalik kepada diri
Dan jika hal buruk diniatkan untuk memberi pelajaran agar orang lain sadar dan bisa berubah menjadi baik; itu kebaikan untuk diri.
Apasih hal baik yang diniatkan untuk merendahkan orang lain?
Ya seperti seolah membantu oramg lain, tapi justru membuat orang yang dibantu kena masalah karena memang niat membantunya hanya mempermainkan. Atau sengaja ingin menjerumuskan.
Apasih hal buruk yang diniatkan untuk membuat seseorang sadar?
Ya misal menegur orang tersebut ketika berlaku tidak benar dengan sedikit membuat efek jera.
Tapi yang pasti segala sesuatu yang diniatkan tidak benar dan tidak adil terhadap orang lain, akan mendapat balasan untuk diri biasanya lebih pedih.
Dan buat yang jadi korban, sabar Kehidupan akan memberi pelajaran kepada si pembuat masalah lebih besar dari masalah yang dia buat untuk korban.
Korban cukup duduk manis dan ingat
YANG TERTAWA BELAKANGAN ADALAH PEMENANGNYA
Noted: Terima kasih untuk Agan Sista yang sudah meluangkan waktu japri, salam kenal ya. Tentang thread yang saya hapus, itu karena memang saya bukan kreator jadi menulis hanya sekedar menuangkan isi kepala aja. Dan setelah beberapa saat ya saya hapus. Karena ga penting juga thread saya untuk jadi prasasti hehehe.
Have a nice day to you all
Siapa menabur akan menuai
Adalah Kebenaran dan Keadilan dari Kehidupan kepada siapapun dan hal apapun.
Ketika kita baik sama orang, maka kebaikan itu sejatinya untuk diri kita sendiri
Sebaliknya ketika kita melakukan hal buruk kepada orang lain, maka keburukan itu untuk diri kita sendiri.
Dan biasanya itu juga tergantung niat dan motivasi.
Jika hal baik diniatkan untuk merendahkan orang lain; itu malah jadi hal buruk yang berbalik kepada diri
Dan jika hal buruk diniatkan untuk memberi pelajaran agar orang lain sadar dan bisa berubah menjadi baik; itu kebaikan untuk diri.
Apasih hal baik yang diniatkan untuk merendahkan orang lain?
Ya seperti seolah membantu oramg lain, tapi justru membuat orang yang dibantu kena masalah karena memang niat membantunya hanya mempermainkan. Atau sengaja ingin menjerumuskan.
Apasih hal buruk yang diniatkan untuk membuat seseorang sadar?
Ya misal menegur orang tersebut ketika berlaku tidak benar dengan sedikit membuat efek jera.
Tapi yang pasti segala sesuatu yang diniatkan tidak benar dan tidak adil terhadap orang lain, akan mendapat balasan untuk diri biasanya lebih pedih.
Dan buat yang jadi korban, sabar Kehidupan akan memberi pelajaran kepada si pembuat masalah lebih besar dari masalah yang dia buat untuk korban.
Korban cukup duduk manis dan ingat
YANG TERTAWA BELAKANGAN ADALAH PEMENANGNYA
Noted: Terima kasih untuk Agan Sista yang sudah meluangkan waktu japri, salam kenal ya. Tentang thread yang saya hapus, itu karena memang saya bukan kreator jadi menulis hanya sekedar menuangkan isi kepala aja. Dan setelah beberapa saat ya saya hapus. Karena ga penting juga thread saya untuk jadi prasasti hehehe.
Have a nice day to you all
terbitcomyt dan 12 lainnya memberi reputasi
13
1.6K
86
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
thedandiess
#15
Terima kasih atas pemikiran dan pesan yang Anda sampaikan dalam tulisan Anda. Terlihat bahwa Anda menggambarkan prinsip "mata dibalas mata" dalam kehidupan sehari-hari.
Konsep ini sering kali mengacu pada keinginan untuk memberikan hukuman yang setara kepada seseorang yang telah melakukan kejahatan atau perlakuan buruk terhadap orang lain. Namun, penting untuk diingat bahwa prinsip ini juga memiliki kelemahan dan kontroversi. Beberapa masalah yang muncul meliputi siklus kekerasan yang tidak berujung, potensi terjadinya kesalahan keadilan, dan sulitnya memutuskan tentang hukuman yang setara.
Dalam banyak sistem hukum modern, prinsip "mata dibalas mata" telah digantikan oleh prinsip keadilan restoratif atau rehabilitatif. Prinsip ini lebih berfokus pada pemulihan dan rekonsiliasi, dengan memberikan kesempatan bagi pelaku untuk memperbaiki kesalahannya dan menebus diri. Pendekatan ini dianggap lebih manusiawi dan dapat menciptakan perubahan yang lebih positif dalam masyarakat.
Tentu saja, niat dan motivasi dalam setiap tindakan juga sangat penting. Jika niat baik dan motivasi yang kuat untuk membantu orang lain, tetapi akhirnya menghasilkan hasil yang tidak diharapkan, mungkin penting untuk mengevaluasi metode atau pendekatan yang digunakan. Terkadang, kesalahpahaman atau faktor lain dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan meskipun niat awal yang baik.
Dalam hal menegur seseorang agar mereka menyadari kesalahan mereka, penting untuk melakukannya dengan cara yang konstruktif dan empatik. Tujuan seharusnya bukan untuk merendahkan atau menjatuhkan orang tersebut, tetapi untuk membantu mereka tumbuh dan belajar dari kesalahan mereka. Mendorong perubahan yang positif dan memberikan pelajaran yang baik dapat menjadi pendekatan yang lebih efektif daripada membalas dengan kejahatan atau tindakan yang sama.
Yang terpenting, kita semua bertanggung jawab atas tindakan dan niat kita sendiri. Berusaha untuk menjaga integritas dan keadilan dalam setiap tindakan yang kita lakukan adalah prinsip yang dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih baik.
Konsep ini sering kali mengacu pada keinginan untuk memberikan hukuman yang setara kepada seseorang yang telah melakukan kejahatan atau perlakuan buruk terhadap orang lain. Namun, penting untuk diingat bahwa prinsip ini juga memiliki kelemahan dan kontroversi. Beberapa masalah yang muncul meliputi siklus kekerasan yang tidak berujung, potensi terjadinya kesalahan keadilan, dan sulitnya memutuskan tentang hukuman yang setara.
Dalam banyak sistem hukum modern, prinsip "mata dibalas mata" telah digantikan oleh prinsip keadilan restoratif atau rehabilitatif. Prinsip ini lebih berfokus pada pemulihan dan rekonsiliasi, dengan memberikan kesempatan bagi pelaku untuk memperbaiki kesalahannya dan menebus diri. Pendekatan ini dianggap lebih manusiawi dan dapat menciptakan perubahan yang lebih positif dalam masyarakat.
Tentu saja, niat dan motivasi dalam setiap tindakan juga sangat penting. Jika niat baik dan motivasi yang kuat untuk membantu orang lain, tetapi akhirnya menghasilkan hasil yang tidak diharapkan, mungkin penting untuk mengevaluasi metode atau pendekatan yang digunakan. Terkadang, kesalahpahaman atau faktor lain dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan meskipun niat awal yang baik.
Dalam hal menegur seseorang agar mereka menyadari kesalahan mereka, penting untuk melakukannya dengan cara yang konstruktif dan empatik. Tujuan seharusnya bukan untuk merendahkan atau menjatuhkan orang tersebut, tetapi untuk membantu mereka tumbuh dan belajar dari kesalahan mereka. Mendorong perubahan yang positif dan memberikan pelajaran yang baik dapat menjadi pendekatan yang lebih efektif daripada membalas dengan kejahatan atau tindakan yang sama.
Yang terpenting, kita semua bertanggung jawab atas tindakan dan niat kita sendiri. Berusaha untuk menjaga integritas dan keadilan dalam setiap tindakan yang kita lakukan adalah prinsip yang dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih baik.
hatiyanghancur memberi reputasi
1
Tutup