Assalamualaikum Sahabat Kaskuser semuanya. Lama tak jumpa ya, dengan cerita jalan-jalan Enya. Padahal, ngebolang mah masih tetap jalan, cuman menulisnya yang mager. Ish, ish, ish! Jangan ditiru, ya. Rugi, tau!

Yuk, ah, kita sudahi saja sesi mellow-nya. Mari kita kulik lagi wisata dalam negeri, mengeksplor negara sendiri.

Oh ya, ini masih kelanjutan dari kisah ngelayap kami menikmati suasana pantai di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat, yakni Pantai Poto Batu.

Lets, cekidot!

Pantai Poto Batu ini berada tak jauh dari Kota Taliwang, berkisar hanya sepeminuman teh, eh, maksudnya sekitar 7 kilometer atau 5 menit saja dari pusat Kota Taliwang jika kita ke sana dengan kendaraan bermotor. Masuk ke pantai ini gratis lho, tidak dipungut biaya apapun.

Jalan raya ke Pantai Poto Batu ini merupakan satu-satunya akses penghubung antara Ibu kota Sumbawa Barat, Taliwang, dengan beberapa daerah kecamatan di sekitarnya.




Letaknya yang serba nanggung, dekat dengan Desa dan Pantai Labuhan Lalar, membuatnya menjadi serba salah, minim fasilitas. Tak ada penginapan di pantai ini. Hanya beberapa tempat makan dan kafe sederhana yang tersedia di pinggir pantai. Namun, kafe atau tempat makan ini pun kadang tidak selalu buka. Sepertinya buka hanya jika ramai pengunjung. Nah, untuk lebih aman dan nyamannya, bagus kalau kita bawa bekal sendiri, apalagi jika kita ke sana bersama keluarga dan sahabat. Tentu kampung tengah kita bisa lebih terjamin. Jangan sampai ketika sedang enak-enaknya menikmati pemandangan, eh, ada gangguan karena perut keroncongan. Kan jalan-jalannya jadi gak asyik, hehehe. Betul, gak?





Oh ya, pantai ini seringnya ramai di akhir pekan. Pengunjung dari luar kota biasanya menginap di Kota Taliwang, di Sekongkang, Maluk, atau di Jereweh, sebab tujuan ke Pantai Poto Batu ini biasanya sekalian mampir karena dilewati dan sayang jika tidak disinggahi.

Nah, kalau kita dari Sekongkang, Maluk, atau Jereweh, maka sepanjang jalan menuju Pantai Poto Batu atau ke arah Kota Taliwang ini akan banyak kita jumpai perkampungan nelayan dengan rumah-rumah panggungnya, juga puluhan perahu atau kapal yang bersandar, baik di tepi pantai, ataupun di sekitar muara sungai yang mengarah ke laut. Selain perkampungan nelayan, panorama khas pesisir lainnya seperti hutan bakau juga bisa kita nikmati.



Yuk, ah, kembali ke cerita Pantai Poto Batu lagi!

Pemandangan di Pantai Poto Batu ini tentu saja menarik. Deburan ombaknya tidak terlalu besar dengan gelombang airnya yang bergerak berirama, kecil-kecil, dan berulang-ulang menuju pantai.

Jika kita perhatikan, di sebelah kanannya terdapat sungai yang mengalir tenang dari arah Kota Taliwang dan sekitarnya, bermuara di pantai Poto Batu ini.



Muara sungai ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan penduduk lokal yang hobi memancing dan mencari kerang. Kadang, kita akan menemukan penduduk sekitar menjual kerang dan ikan hasil pancingan di depan rumah-rumah mereka.

Karena berada di dekat bukit dan dipinggir jalan raya, otomatis posisi pantai Poto Batu ini menjadi lumayan tinggi sehingga untuk ke pantainya, kita harus menuruni jalan tanah yang dibuat sedemikian rupa menyerupai anak tangga.




Tidak ada pengunjung lain saat kami datang. Sejauh mata memandang, yang terlihat hanyalah lautan dengan lengkung cakrawalanya. Oh ya, dari sini, kita juga bisa melihat bukit karang besar yang ada di Pantai Balad, lho. Dan, jika kita membelakangi pantai, maka kita akan menyaksikan bukit batu yang berdiri kokoh.




Pantai ini sedikit berbeda dari pantai-pantai lain yang ada di KSB ini. Keunikannya terletak pada banyaknya batu karang, dan satu lagi, tentu saja karena ikon atau landmark pantai ini sendiri, yaitu batu berlubangnya yang bisa kita lihat dari jalan raya.

Batu ini berukuran lumayan besar dengan bentuk seperti gua atau terowongan pendek. Konon, dari batu berlubang inilah asal-muasal nama pantai ini.

Dan, jika kita perhatikan baik-baik, pasir di Pantai Poto Batu ini bukanlah pasir putih atau pasir hitam seperti pantai-pantai lain di KSB yang kami kunjungi. Akan tetapi, pasir di sini berwarna kecoklatan. Mungkin dikarenakan bercampurnya pasir laut dengan tanah muara yang berada di sisi kanan pantai ini.




Meskipun air lautnya tak sehijau atau sebiru air laut di Pantai Maluk atau Sekongkang, tetapi pemandangan sunset di Pantai Poto Batu ini juga menjadi salah satu sunset terbaik di KSB. Sayangnya, kami lupa mengambil gambarnya, padahal dua kali kami lewat di sana menjelang Maghrib. Ihiks .....

Dan memang harus diakui, Kabupaten Sumbawa Barat ini banyak menyimpan keindahan alam yang belum diketahui khalayak ramai. Yang terbaru, Pantai Poto Batu ini juga mulai sering dijadikan tempat latihan gabungan karate. Kabar lainnya, kita juga bisa camping lho, di sini. Sepertinya bakalan asyik, ya ....



Oke deh, Sahabat, sekian dulu cerita Enya tentang Pantai Poto Batu ini. Insyaallah di thread berikutnya, Enya akan mengupas liburan kami ke Wakatobi, salah satu gugusan pulau yang menjadi surganya diving di timur Indonesia.

Ciayo dan selamat bertemu kembali .... ❤❤❤