Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

perojolan13Avatar border
TS
perojolan13
Empat BUMN Karya Terlilit Utang Rp 214 Triliun, Sanggup Bayar?



JAKARTA, Investor.id – Sebanyak empat BUMN karya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) terjerat utang jumbo, Rp 214 triliun per kuartal I-2023, dibandingkan akhir 2022 sebesar Rp 215 triliun.

Waskita mengoleksi utang terbanyak per kuartal I-2023 dengan torehan liabilitas sebesar Rp 84,3 triliun, diikuti Wijaya Karya atau Wika Rp 55,7 triliun, PP sebesar Rp 43,8 triliun, dan Adhi Karya Rp 30,2 triliun.

Baca Juga:
Wika Gedung (WEGE) Percaya Diri Bakal Pegang Kontrak Rp 15 Triliun
Tingginya beban utang membuat laba bersih BUMN karya tergerus. Wika diterpa kerugian sebesar Rp 521 miliar kuartal I-2023. Adapun Waskita masih berada di zona rugi dalam dua tahun terakhir. Namun, kerugian perseroan turun menjadi Rp 374 miliar kuartal I lalu dari Rp 830 miliar. Sementara itu, Adhi Karya berhasil meraup laba bersih Rp 8,4 miliar pada periode itu, sedangkan PP Rp 34,2 miliar.

Advertisement
Seiring dengan itu, Wika resmi mengajukan penundaan pembayaran pokok dan bunga kepada perbankan sebesar Rp 12,6 triliun. Sekretaris Perusahaan Wika Mahendra Vijaya menjelaskan, saat ini, perseroan mengusulkan standstill atas fasilitas pokok dan bunga kepada lembaga perbankan.

Baca Juga:
Saham Waskita (WSKT) Masih Digembok, Ini Permintaan BEI
“Namun demikian, sampai saat ini, kami tidak berencana mengajukan penundaan kewajiban terhadap obligasi yang diterbitkan,” ungkap Mahendra kepada Investor Daily, akhir pekan lalu.

Mahendra menambahkan, usulan standstill tersebut hanya berlaku di tingkat induk perusahaan. Sementara itu, bagi anak perusahaan perseroaan tidak berlaku standstill. Usulan standstill ini bertujuan untuk memperkuat sekaligus merestrukturisasi posisi keuangan perseroan secara jangka panjang.

Pasalnya, dia menegaskan, perseroan telah melakukan pinjaman untuk membiayai investasi jangka panjang yang kini belum memberikan return. Akibatnya, beban pendanaan tersebut menggerus laba bersih perseroan.

“Karena itu, perseroan bakal kembali fokus pada core business yakni sebagai kontraktor engineering procurement construction (EPC),” tutur Mahendra.

Sementara itu, SVP Corporate Secretary Waskita Ermy Puspa Yunita menyampaikan, perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk memperbaiki kinerja keuangan. Salah satunya dengan mengurangi proyek-proyek non-turnkey payment.

Saat ini, Waskita dalam masa standstill untuk memberikan equal treatment baik kepada kreditur maupun pemegang obligasi nonpenjaminan.

Keuangan Tertekan

Pengamat BUMN Toto Pranoto menilai, keuangan Wika sedang tertekan cukup dalam. Sebab, sampai akhir 2022, Wika mencatatkan utang sebesar Rp 55 triliun, dengan utang jangka pendek sekitar Rp 34 triliun. Sementara itu, tahun 2022, perseroan rugi Rp 59 miliar, dengan debt to equity ratio hampir 190%.

“Indikator ini menunjukkan perseroan berada dalam posisi tekanan keuangan cukup dalam. Kewajiban utang jatuh tempo jangka pendek cukup besar, sedangkan cashflow agak berat. Jadi penundaan bayar utang jadi alternatif yang terpaksa dilakukan,” ucap Toto kepada Investor Daily, Minggu (21/5).

Baca Juga:
Meski Pendapatan Turun, Adhi Karya (ADHI) Berhasil Kerek Laba Kuartal I-2023
Dia menambahkan, untuk memperbaiki situasi sulit, kemampuan Wika dalam meningkatkan efisiensi operasional secara jangka panjang harus diprioritaskan. Sebab, pertumbuhan pendapatan tahun lalu lebih kecil dibandingkan biaya. “Artinya, ruang buat efisiensi operasional harus menjadi prioritas untuk bisa dikerjakan,” tutup Toto.

Secara terpisah, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Nafan berharap emiten-emiten konstruksi pelat merah terapresiasi sentimen positif seiring dengan pembangunan infrastruktur di dalam negeri yang masih berjalan. Ini akan berdampak pada raihan kontrak baru. “Ditambah lagi, adanya peran investor yang masuk baik dari FDI maupun INA,” tutur dia.

link

Kalau BUMN bangkrut, ya B to B kan? Government seharusnya tidak perlu menyelamatkan
gabener.edan
nomorelies
nomorelies dan gabener.edan memberi reputasi
2
1.8K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
gunliejackAvatar border
gunliejack
#1
Erik thohir jgn urus bola mulu... Mending pailitkan aja tuh bumn bermasalah. Kasih ke swasta semua proyek....

Bumn uda monopoli usaha masih gak beres.. Yg salah jelas manajemennya... Korup semua...

Srimul cari duit ampe gimana ke rakyat sendiri. Tapi hasil pajaknya buat ngempanin orang korup semua...


Bangke pada!!!

emoticon-Marah
Diubah oleh gunliejack 26-05-2023 13:40
Exorcizm
nakkasei
vk4501h
vk4501h dan 11 lainnya memberi reputasi
12
Tutup