Lama tak terdengar, industri pertahanan Iran kembali bikin kejutan nih Gan. Kali ini dari segmen industri rudal jelajah. Seperti yang diberitakan oleh media Iran Tehran Times, pada Sabtu, 6 Mei 2023, Iran mengkonfirmasi mulai memasang rudal jelajah baru bernama Abu Mahdi di kapal destroyer mereka.

Media Iran tidak menyebutkan kapal destroyer apa yang akan dipersenjatai dengan rudal tersebut. Tetapi, kuat dugaan kapal yang dimaksud adalah Moudge Class, destroyer rasa korvet, punya panjang 95 meter serta bobot 1.500 ton.

Rudal ini diklaim bisa menembus jarak lebih dari 1.000 km serta punya beberapa keunggulan mulai dari manajemen pemilihan target, reaksi cepat hingga mampu menghindari sistem pertahanan udara lawan. Jika klaim Iran benar, maka rudal ini akan menjadi senjata dengan jangkauan paling jauh dari versi sebelumnya Gan. Sejauh ini masih belum ada informasi lengkap dari rudal Abu Mahdi.

Selain Abu Mahdi, Angkatan Laut Iran telah memiliki rudal jelajah Qadirdengan jangkauan 300 km serta rudal Raad dengan jangkauan 350 km. Rudal jelajah Abu Mahdi diluncurkan bersama rudal Haj-Qasem Soleimani pada 20 Agustus 2020. Kedua rudal ini juga bisa diluncurkan dari berbagai jenis platform yang beroperasi di laut, udara dan darat.



Untuk mesin yang digunakan Abu Mahdi adalah jenis turbojet. Abu Mahdi punya kemampuan untuk mengontrol daya dorong mesin, membuat rudal ini mampu terbang pada rentang kecepatan yang berbeda. Sementara mesin yang digunakan rudal Abu Mahdi merupakan mesin turbojet yang termasuk dalam keluarga Tolou', yang memiliki sejarah panjang dalam operasionalnya. Mesin ini telah dipakai drone Karar dan rudal jelajah dari keluarga Noor, Qader, dan Qadir. Di sisi lain, Abu Mahdi disebut mirip dengan rudal Hoveyzeh dari segi penampilan.

Rudal Hoveyzeh juga merupakan rudal jelajah Gan, rudal ini merupakan versi peningkatan dari rudal Soumar yang pertama kali diluncurkan pada Maret 2015. Rudal jelajah Soumar punya jangkauan hingga 3.000 km sementara rudal Hoveyzeh punya jangkauan 1.350 km. Rudal Hoveyzeh diluncurkan pada Februari 2019. Keduanya merupakan rudal jelajah berbasis darat.

Kedua rudal ini (Soumar dan Hoveyzeh) dikembangkan dari versi rudal jelajah Kh-55 buatan Rusia yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir. Sementara menurut artikel CSIS Missile Defense Project, pada 2005 Ukraina mengaku telah menjual 12 unit rudal Kh-55 tanpa hulu ledak nuklir ke Iran secara ilegal. Setelah mendapat Kh-55, Iran kemudian mengembangkan berbagai versi rudal jelajah yang kita kenal hingga sekarang.



Sebagai tambahan informasi Gan, nama rudal "Abu Mahdi" diambil dari nama Abu Mahdi al-Mohandis, komandan senior dari Popular Mobilization Forces (PMF), yang terbunuh bersama Jenderal Qassem Soleimani pada 3 Januari 2020 lalu. Keduanya meninggal tak jauh dari Bandara Baghdad, setelah mobil yang dikendarai dihantam rudal Hellfire R9X yang ditembakkan drone MQ-9 Reaper. 

Menurut Angkatan Laut Iran, kapal destroyer Moudge Class dilengkapi dengan 8 tabung peluncur rudal yang bisa menembakkan rudal Abu Mahdi. Kapal juga telah dilengkapi dengan sistem rudal permukaan ke udara jarak menengah bernama Navvab. Berita pemasangan rudal jelajah baru itu terjadi setelah Angkatan Udara Republik Islam Iran (IRIAF) mengumumkan bahwa, mereka akan menampilkan "pencapaian baru" dalam beberapa hari mendatang. Kuat dugaan IRIAF akan menampilkan Su-35 batch pertama yang akan segera tiba dalam beberapa minggu mendatang.







Referensi Tulisan: Tehran Times, CSIS Missile Defense Project& Navy Recognition
Sumber Foto: sudah tertera di atas