elviciAvatar border
TS
elvici
Cari Tahu Alasan Mengapa Konsumerisme Menjadi Lawan Berat dari Minimalisme
Dari kata harfiahnya saja, konsumerisme tentu adalah lawan kata dari minimalisme. Lebih jelasnya, mari kita urai.

Apa Itu Konsumerisme?



Sederhananya, konsumerisme adalah obsesi individu atau masyarakat terhadap barang dan jasa, terutama terhadap barang/jasa yang tidak mampu mereka beli. Dalam ekonomi, konsumerisme berperan kuat menciptakan lonjakan drastis dalam pembelian.

Sejarah Konsumerisme

Istilah konsumerisme diciptakan oleh Sidney A. Reeve, seorang insinyur dan ekonom, dalam bukunya Modern Economic Tendencies (1921). Konsumerisme modern muncul pada awal 1900-an, selama Revolusi Industri kedua. Toko-toko bertumbuh berlipat ganda dengan pajangan etalase, pusat perbelanjaan di mana-mana, pabrik-pabrik memroduksi barang dalam jumlah melimpah dari kebutuhan. Akibatnya, perusahaan 'mendesak' masyarakat untuk membeli. Mereka menciptakan iklan yang membuat konsumen menghubungkan harta benda dengan harga diri.



Peningkatan dramatis dalam kepemilikan kartu kredit, membuat kecenderungan konsumerisme jauh lebih menarik dan mudah diakses. Namun, sekitar setengah dari semua pemilik kartu kredit memiliki saldo yang belum dibayar. Memperlihatkan bahwa konsumerisme membuat individu tidak peduli untuk berutang karena doktrin harga diri.

Sisi Baik Konsumerisme



Seiring bertambahnya usia, mendapatkan hal-hal yang kita inginkan adalah kepuasan. Mampu membeli barang yang diinginkan--tetapi belum tentu dibutuhkan--adalah kemampuan yang sangat ingin dimiliki tiap orang.

Saya bahkan sewaktu kecil bertekad kelak harus mendapatkan pekerjaan untuk dapat membeli sebungkus indomi goreng dan seporsi sate Padang yang aroma asapnya menyiksa selera. Suatu hal yang saya syukuri, uang jajan yang tidak cukup telah mengantarkan saya pada kemapanan saat ini.

Itu menggambarkan bahwa keinginan untuk membeli barang yang kita inginkan bisa begitu besarnya.

Konsumerisme yang Menipu

Dari segi bisnis, konsumerisme sangat membantu menentukan barang dan jasa mana yang akan dijual berdasarkan keinginan konsumen. Namun, di kalangan sosiologis, konsumerisme dipandang sebagai pengaruh negatif yang menipu gengsi individu untuk mendefinisikan nilai mereka pada jumlah kepemilikan barang atau jasa yang mereka punyai atau konsumsi.

Seseorang membeli cerutu hanya karena daya tariknya, percaya bahwa memilikinya akan memengaruhi status sosialnya.


Seseorang memilih memiliki lebih banyak mobil daripada yang dapat mereka kendarai tiap hari.


Seseorang membeli jam tangan mewah yang berbeda untuk dipakai bergantian setiap hari dalam seminggu. Tidak peduli fungsi satu jam tangan dengan semua jam tangan yang ia punyai adalah sama-sama menunjukkan waktu saat itu.

Konsumerisme memang tergantung pada pendapatan individu atau keluarga, tetapi dapat ditekankan di sini bahwa konsumerisme dimaksudkan pada tingkat konsumsi berlebihan yang jauh melampaui kebutuhan atau bahkan keinginan yang wajar.



Hei, mereka telah menggelitik perut seorang minimalism. Ayolah, yang benar saja!

Baca juga: Minimalism, Kesederhanaan dalam Kecukupan

Referensi: 1, 2| Ilustrasi: google
Diubah oleh elvici 06-09-2022 14:29
provocator3301
darmawati040
thecrawler
thecrawler dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.2K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
mibmobzAvatar border
mibmobz
#5
Konsumerisme dilakukan oleh para pendiri revolusi industri. Untuk saling berbagi kemudahan. emoticon-Cool
elvici
elvici memberi reputasi
1
Tutup