Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Tokoh Agama di Papua Minta Pemimpin KKB Egianus Kogoya Segera Bertobat
Tokoh Agama di Papua Minta Pemimpin KKB Egianus Kogoya Segera Bertobat

- 28 April 2023, 07:45 WIB

KKB melakukan penyerangan pada mess karyawan di Ilaga, Papua. Satu orang dilaporkan jadi korban /Dok Humas Polda Papua



PIKIRAN RAKYAT - Upaya TNI-Polri menindak KKB Papua didukung Pendeta Yones Wenda selaku Sekretaris Umum Sinode Kemah Injil Gereja Masehi Kingmi Indonesia Papua. Yones Wenda menyebutkan, penindakan KKB adalah upaya mewujudkan lingkungan yang aman.
Meski begitu, dia meminta masyarakat tidak ikut terpancing untuk melawan KKB. "Banyak masyarakat yang tidak tahu masalah, malah menjadi korban. Jangan menyelesaikan masalah dengan kekerasan," ujar Yones Wenda pada Kamis, 27 April 2023.
Yones Wenda juga meminta masyarakat yang mendiami wilayah Pegunungan Papua untuk tetap tenang dan tidak terpancing amarah dengan sesumbar KKB terkait pengeboman.
Yones Wenda juga meminta Egianus Kogoya, pemimpin KKB di Nduga, Papua, segera bertobat. Menurutnya, aksi KKB telah jelas bertentangan dengan ajaran agama yang mengajarkan kasih dalam kemanusiaan.

"Kami juga meminta pada Egianus Kogoya untuk membebaskan Kapten Phillip Mehrtens (pilot Susi Air yang disandera KKB)," ujarnya.
Sebelumnya, beredar video yang menampilkan Kapten Phillip Mark Mehrtens sedang disandera KKB Papua. Dalam video itu, Phillip Mark Mehrtens mengungkapkan kondisinya baik-baik saja.
 
"Saya masih hidup dan sehat. Saya makan dan minum dengan baik. Saya tinggal dengan orang di sini, duduk, jalan, dan istirahat bersama, tidak ada masalah," ujarnya.

"Indonesia melepas bom di daerah sini. Tidak usah melepas bom yang berbahaya untuk saya dan orang-orang di sini," ujarnya menambahkan.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombes Donny Charles membantah klaim Phillip bahwa Indonesia melepaskan bom. 
"Kita ketahui bahwa TNI/Polri yang berada di lapangan hanya melakukan aksi penembakan, itu pun merupakan bentuk balasan apabila ada penyerangan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata," ujar Kombes Donny Charles selaku Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz dalam pernyataan di Jayapura.***

https://www.pikiran-rakyat.com/nasio...tobat?page=all

Diubah oleh dragonroar 28-04-2023 01:18
odjay05
byulbelenang
bukan.bomat
bukan.bomat dan 2 lainnya memberi reputasi
3
685
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
i.am.legend.Avatar border
i.am.legend.
#3
Dari semua penanganan separatis, penanganan OPM ini yang paling banyak aturannya. Kayak main perang-perangan.
OPM kalau terpojok selalu mewek, tapi gayanya selangit.
Dah gitu, gak boleh pakai senjatya berat.
Padahal kalau pakai mortir udah lama selesai tuh.
direktur.muda
byulbelenang
byulbelenang dan direktur.muda memberi reputasi
2
Tutup