Sumber Gambar

Seperti yang kita ketahui, anak-anak pejabat sedang menjadi sorotan akhir-akhir ini. Semual bermula saat Mario Dandy melakukan penganiayaan terhadap David. Anak pejabat Pajak itu lantas ditangkap dan kasusnya menjadi viral. Lalu yang terbaru, anak pejabat polisi melakukan hal yang sama yaitu Aditya Hasibuan dengan dukungan sang ayah.

Kedua contoh di atas merupakan contoh anak-anak pejabat yang dengan arogan menyakiti orang lain. Karena mereka anak pejabat, akhirnya merasa kuat dan punya power. Jadi berani melakukan hal semacam ini. Tapi bagaimana jika anak pejabat kelas teri yang terlibat hal seperti ini? Ternyata ada lho yang berani!

Seperti yang terjadi di Blora, Jawa Tengah. Seorang anak dari Kepala Desa terlibat pengeroyokan terhadap seorang pemuda di tempat karaoke. Kejadiannya pada Jumat, 21 April lalu dini hari. Berarti saat malam takbiran. Kabarnya pada saat kejadian anak kepala desa yang berinisial C tengah berkelahi dengan sekelompok pemuda.
TS menduga sebelumnya ada masalah antara kedua kubu ini, sehingga rombongan pemuda ini datang dengan maksud mengeroyok C. Atau bisa juga si C memang mendapat masalah di tempat. Biasalah, anak pejabat suka arogan. Kemungkinan lain, bisa juga rombongan pemuda ini cari masalah mentang-mentang jumlahnya lebih banyak.


Sumber Gambar

Kemudian korban berinisial Z datang untuk melerai. Usai dilerai, diketahui C kemudian menelepon seseorang dengan ponselnya. Tak lama setelah menelepon, datang sekelompok orang ke tempat karaoke itu yang ternyata sengaja dipanggil C untuk membantunya berkelahi. Nahas, Z yang ada di lokasi justru ikut menjadi korban pengeroyokan.

Hal ini bisa saja terjadi karena sudah terlalu emosi. Sudah terlalu terbawa arogan sehingga jatuhlah korban yang sebenarnya tidak bersalah. Yang bermasalah siapa yang kena dampaknya siapa.

Yang kejinya lagi, usai dikeroyok Z yang tak sadarkan dibawa ke sebuah rumah kosong tak berpenghuni. Korban Z ditinggalkan begitu saja, kemudian para pelaku itu kabur. Warga baru menemukan Z keesokan harinya di Hari Sabtu, 22 April. Sekitar jam 10 pagi. Ketika orang-orang sedang merayakan lebaran.

Kasus ini masih diproses oleh kepolisian. Kasus ini masih dalam penyelidikan. Kabarnya ada beberapa hal yang tidak bisa mereka publikasikan. Apakah itu? Semua akan terjawab jika ada konferesi pers nanti. Kasus ini sendiri termasuk terlambat karena laporan baru masuk ke kepolisian pada 25 April lalu. Padahal korban Z sempat mengalami koma.


Sumber Gambar

Mungkin sosok anak Kades yakni si C merupakan pentolan di daerahnya ya. Punya anak buah yang bisa dipanggil kapan saja. Seperti yang ia lakukan saat Z dikeroyok malam itu. Jadi anak pejabat memang enak ternyata, kalau ada apa-apa tinggal panggil orang. Nanti banyak yang membela, bahkan anak Kades sekali pun.

Tapi ini baru anak Kades. Bagaimana jika kasus ini benar-benar diproses, seberapa kuat orang tuanya membela si anak? Polisi yang kemarin saja tidak bisa apa-apa kok. Pejabat pajak saja sampai ditahan KPK kok, ini anak Kepala Desa aja mau ikut jadi jagoan? Untung belum terlalu viral, kalau viral mungkin bisa dikuliti juga hartanya, wkwkwk.

Tenyata mau besar atau kecil jabatannya, isi otaknya tetap sama ya.
Lagi-lagi aksi pengeroyokan sekaligus penganiayaan seperti ini harus terjadi lagi, dan kembali melibatkan anak kepala desa. Hanya saja yang kali ini kroco. Kita lihat akan sejauh apa kasus ini diproses, atau tidak sama sekali? Kalau tidak akan aneh, kalau diproses maka akan seru sekaligus lucu.



Menurut kalian, anak kepala desa apakah bisa lolos dari jeratan hukum?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi