Irjen Teddy Minahasa ternyata berhasil menjual 1 kilogram sabu dalam waktu satu jam saja. Hal ini terungkap dalam persidangan, Rabu (15/3/2023).

Mantan Kapolsek Kalibaru, Kompol Kasranto, mengatakan 1 kilodram sabu milik Irjen Teddy Minahasa bisa laku dalam waktu satu jam saja.

Demikian hal tersebut disampaikan oleh Kompol Kasranto saat berdaksi dalam sidang lanjutan terdakwa Linda Pujiastuti terkait kasus narkoba di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu (15/3/2023).

Dalam kesaksiannya, Kompol Kasranto mengatakan dirinya mengenal Linda atau Anita sejak 2000. Ia menyebut hubungannya dengan Linda selama ini hanyalah sebatas sahabat.

Adapun sabu-sabu sebanyak 1 kilogram yang berhasil dijualnya senilai Rp 500 juta tersebut, merupakan barang haram dari sahabatnya yang tak lain adalah Linda itu.

Awalnya, Kasranto mengaku dihubungi Linda untuk menjual sabu-sabu tersebut.

Kasranto kemudian meminta Linda untuk datang ke rumahnya pada pagi hari di tanggal 24 September 2022.

"Pagi, Yang Mulia, sekitar jam tujuh pagi," kata Kasranto menjawab pertanyaan hakim dalam persidangan.


Dalam pertemuan itu, Kasranto melanjutkan, Linda kemudian menyerahkan sabu-sabu itu yang dibungkus dalam plastik.

"Satu plastik kurang lebih satu kilogram Yang Mulia," ucap Kasranto.

Oleh Kasranto, sabu-sabu tersebut dibawanya ke kantor. Kemudian, Kasranto memanggil anak buahnya Janto untuk kemudian memintanya menjual sabu tersebut.

Terkaya
Mantan Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Teddy Minahasa memiliki harta kekayaan senilai Rp 29,7 miliar.

Teddy Minahasa menjadi anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dengan harta kekayaan terbanyak.

Jumlah harta Teddy tersebut berdasarkan laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Belakangan terungkap, jika Teddy memiliki sejumah bisnis sebagai sumber penghasilannya.

Satu di antara bisnis tersebut diungkapkan Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil berada di sektor Pertambangan.

"Dia (Irjen Pol Teddy Minahasa) juga punya bisnis. Bisnis Pertambangan," ujarnya dalam Rilis Survei Kinerja Lembaga Penegak Hukum di Mata Publik dan Penanganan Kasus-Kasus Besar oleh Indikator Politik Indonesia pada Minggu (27/11/2022).

Dalam urusan pertambangan, Teddy diduga memiliki konsesi atas lahan tambang. Namun Nasir tak merinci lokasi dan luasan lahan tambang yang konsesinya dipegang oleh Teddy.

Dia hanya menjelaskan bahwa hasil yang diperoleh Teddy dari konsesi tambang tersebut bernilai fantastis.

"Uang sebegitu besar tidak juga sebanding dengan apa yang dia dapat dari konsensi itu," katanya.

Informasi demikian diperolehnya dari sejumlah sumber.

https://medan.tribunnews.com/amp/202...am-waktu-1-jam

Mantap juga cuannya ya bisnis tsb