Tau kan film Winnie the pooh.

Tapi tau gak kalau ternyata animasi kartun anak-anak tersebut sama sekali tidak membuat nyaman anak-anak ketika menonton filmnya.

Film ini sekarang emang udah gak ada, tapi jujur dulu anak-anak seumuran ane ketika ane anak-anak merasa gak nyaman aja nonton film tersebut.

Mungkin seharusnya animasi yang cocok ditonton oleh anak-anak usia dibawah 7 tahun adalah animasi penuh warna yang terus menyajikan ke ceriaan di dalam ceritanya.

Sedangkan di dalam film Winnie the pooh sendiri merupakan animasi yang ceritanya penuh keceriaan namun dibarengi dengan beberapa jokes yang bernuansa masalah-masalah mental orang dewasa.

Lah kok bisa gitu?

Oke, biar ane bahas apa saja mental health yang ada di film Winnie the pooh ini.

Winnie The Pooh sang karakter utama



Dia ini adalah beruang madu yang memiliki masalah Eating Disorder, terlihat dalam setiap animasinya selalu makan madu.

Tapi dia in i memang beruang madu, jadi sudah pasti makannya selalu madu. Namun sering sekali kita melihat ada beberapa adegan dimana si karakter utama ini kehabisan madu lalu dia menjadi gelisah yang dimana kegelisahannya ini kalau di tonton oleh anak-anak sangat mmembuat anak-anak merasa tidak nyaman.

Piglet



Waktu anak-anak, jelas banyak sekali anak-anak yang merasa tidak nyaman melihat karakter si Piglet ini. Sebab dia memiliki mental health yang bernama Anxiety.

Dilihat dari ekspresi raut wajah si Piglet ini selalu terlihat merasa cemas dan takut akan semua hal. Jelas sekali kalau si Piglet memang terkena Anxiety disorder.

Seharusnya animasi kartun pernuh keceriaan, tapi anak-anak akan merasa tidak nyaman dengan hanya melihat karakter Piglet ini yang terus menerus merasa cemas dan takut.

Tiger



Dia ini punya masalah mental yang bernama Attention-deficit Hyperactivity Disorder.

Tiger tidak bisa diam, selalu lompat kesana kemari dan kaya yang gak pernah habis-habis energinya. Anak-anak usia 7 tahun kebawah mungkin merasa senang melihat karakter yang penuh energi ini.

Meski demikian, kenyataannya orang selalu aktif dan tidak bisa diam adalah seseorang yang memiliki kesehatan mental.

Owl



Nah kalau si burung hantu ini karakternya memang terlihat normal dan seperti gak punya masalah mental apa-apa. Tapi kenyataanya si Owl ini punya masalah mental yang bernama Narcissistic Personality Disorder.

Dari dia membicarakan sesuatu terkadang ada beberapa pembicaraan yang seolah si Owl ini membanggakan dirinya sendiri.

Rabbit



Dia adalah kelinci yang perfectsionis dan selalu melakukan semua hal dengan sempurna. Ketika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya, maka Rabbit akan langsung depresi dan merasa kecewa.

Salah satu mental health yang cocok pada karakter Rabbit ini adalah Obsessive Compulsive Disorder.

Tapi dulu ane nganggapnya lucu juga sih ketika melihat si Rabbit depresi hanya karena gara-gara pesta minum teh berjalan tidak sesuai rencananya.

Eeyore



Keledai satu ini sepertinya tidak pernah tersenyum dan selalu terlihat murung. Jelas ini membuat anak-anak yang menontonnya merasa tidak nyaman.

Mental health yang menyerang Eeyore adalah Major Depressive Disorder. Yaitu salah satu kesehatan mental yang membuat dia selalu terlihat murung dan depresi.

Crhistoper Robert



Nah ini yang menarik, kita tau kalau animasi Winnie The Pooh adalah animasi yang menceritakan karakter hewan, tapi si Robert ini adalah anak manusia dan satu-satunya manusia yang bisa berbicara dengan mereka semua.

Jadi si Robert ini punya masalah mental yang bernama Schizophrenia. Wah ngeri juga yah kalau dipikir-pikir.

Tapi kan terlepas dari semua maslaah mental tersebut, kalau ini kenyataannya adalah sebuah animasi kartun untuk anak-anak. Jadi kita tidak perlu terlalu menghiraukan semua masalah mental yang ada di dalam animasi ini.

Namun disini ane cukup kaget dari apa yang ane baca di google. Ternyata, film animasi Winnie the pooh ini dibuat berdasarkan kisah nyata. Wow, cukup mengejutkan juga.

Kalau gak percaya, silahkan baca artikel di google dengan kata kunci "The London Zoo and Winnie The Pooh"



Ternyata selama ini, kartun animasi yang kita lihat punya sisi gelap dibalik ceritanya.