“pengin apa ?” kata gua yang terkaget melihat nor fanny sudah berada tepat diatas soleh

“ummmmmmmmmm." Sembari dia melihat kearah soleh

“ML ?” kata ku

“iyaaaaa......”

“aku ga brani”

“ah kenapa sih?”

“aku belum pernah”

Tanpa basi basi dia langsung mencium bibir gua, lembut bibirnya gua rasakan, terbuai dalam gerakan lidah yang membuat merasa nyaman. Dengan posisinya saat ini yang memeluk gua, dia terus bergeliat.

Saat situasi mulai memanas ac pun sudah tidak berfungsi untuk mendingikan ruangan, nor fanny melepas baju yang dia kenakan berawal dari kemeja yang dia kenakan, terlihat kantung yang menutupi bagian dari auratnya, berwarna merah senada dengan celana dalam yang dia kenakan. Perlahan dia pun melepas kaitan bra dan ...

“ahhhhh” kata gua melihat keindahan 2 buah buah pepaya miliknya.

Seperti layaknya senior dia memberikan arahan untuk gua mengikuti apa maunya, hingga tak terasa tak ada sehelai pakaian yang menutupi diantara kita, “hangat” yang gua rasakan ketika kami saling bersentuhan, aroma dari tubuhnya bisa gua cium. Mungkin ini yang dirasakan kebanyakan orang ketika mereka berhubungan, “just like an animal” tanpa akal sehat kita hanya mengikuti nafsu sexual semata


“just do it” katanya yang kali ini dia posisi tertidur


“apa mungkin udah saatnya ?”

kalimat itu yang terus berputar putar di otak gua, selama ini masih bisa menahan semua hawa nafsu yang ada, namun untuk kali ini seperti ada dorongan untuk melakukan hal tersebut, mungkin efek dari minuman keras yang membuat gua tak bisa menahan lagi apa yang selama ini gua tahan.

Dan...... malam itu menjadi malam pertama untuk gua melepas apa yang selama ini gua tahan.

Beberapa kali nor fanny mendapati dia berada di klimaksnya namun saat itu gua masih belum berada di puncak klimaks.


“we can do this all night” she said


Hingga akhirnya gua merasa berada di titik puncak ..........


Setelah kegiatan itu berakhir nor fannya memeluk gua dengan kencang, dan berbisik.

“makasih, aku nyaman”

Entah hal itu dia ucap masih dengan pengaruh akohol atau tidak. Malam itu kita akhiri dengan tidurr dengan kedaan sama seperti tadi kami bergulat, tanpa ada penutup pakaian diantara kita.



Pagi hari......

Nor fanny terbangun terlebih dahulu mengenakan baju yang seperti handuk (gua ga tau namanya tapi lu tau lah ya ), dan dia menawari gua secangkir kopi..


Nor fanny ; “udah bangun ?”

Gua: “iya nor”

Nor fanny: “bentar aku buatin coffe”

Gua: “makasih”


Gua lupa saat terbangun masih belum mengenakan apa apa, lalu mencari celana dan kaos yang semalem gua pake.


Nor fanny: “itu di lantai”

Gua: “hehe ”


“nih” memberikan coffe yang sudah dia buatkan


Gua: “taro meja aja nor”

Nor fanny: yaudah aku taro sinih aja yah”

Gua: “ok makasih, tak ke kmar mandi dulu”

Nor fanny: “ya....”


Kemudian kita berdua duduk di samping jendela dan menikmati pemandangan kota jogja pagi ini, secangkir kopi dan teh menemani kita.


Nor fanny: “beneran semalem kamu pertama kali ?” tanya dia heran

Gua: “hehe iya nor”

Nor fanny: “serius selama SMA ?”

Gua: “dulu hampir terjadi Cuma masih bisa saya tahan nor”

Nor fanny: “kenapa semalem ga ketahan ?”

Gua: “ga tau, mungkin karna efek habis minum kayak ngerasa itu kek ga bisa ketahan. ”

Nor fanny: “Hahaha, dasar junior polos aku” dia mencubit pipi gua

Gua: “nor saya mau ngomong”

Nor fanny: “ngomong aja” sambil meminum tehnya

Gua: “saya minta maaf kalo semalem saya ngelakuin itu ke nior, saya bener bener ga bisa njaga nior malah saya ngerusak nior” dengan kedua tanganya gua pegang, sembari mengatakan dengan perasaan bersalah dengan apa yang udah gua lakukan semalam.

Nor fanny: “HEY” dia memegang dagu dan dengan lembut mengarahkan kepala gua untuk memandangnya

“it’s okey, im having fun last night”

“i know but”..... dia langsung menutup mulut gua

Nor fanny : “gapapa rom, aku seneng ngelakuin sama kamu, ga ada perasaan was was. aku tau kamu pengen ngejaga aku, tapi akunya yang selalu ngegoda kamu. justru aku harusnya yang minta maaf buat kamu jadi kek ginii"

Gua: “maaf ya nor”

Nor fanny: “engga rom engga, aku juga minta maaf yah'

Gua : “besok atau kedepannya saya pasti bakalan coba kontrol nor” kata ku.

nor fanny: "apan sih, aku juga seneng ngelakuin sama kamu sante aja, aku tau kamu orang baik orang yang bertangungg jawab"

gua: "tapi nor...."

Nor fanny : “dah yok sekali lagi ?” pintanya

Gua: “hahah gila, baru semalem masa lagi”

Nor fanny: “mau...... .”

Gua: “nanti aja dah”

Nor fanny: “haha canda yaudah ayo siap siap kita main”

Gua: “yaudah nor mandi dulu”

Nor fanny: “kamu dulu lah” Katanya

Gua : “masih ngerokok”

Nor fanny: “kenapa ga bareng ?”

Gua: “anjir bareng haha”

Nor fanny: “orang semalem juga biasa aja, apa bedanya sama mandi bareng”

Gua: “ahhhhhhhhhhh bisa bisa aing gila 3 hari sama nior”

Nor fanny “gaapapa, hahaha”

Gua: “udah kaya honeymoon aja”

Nor fanny: “loh ini kan kita lagi honeymoon sayang”

Gua: “ahhhh oiya lupa baru merried kemaren taun lalu”

Nor fanny: “haha gimana gimana kemaren taun lalu”

Gua: “aku juga ga tau”

Nor Fanny: “hari ini kita kemana yang ?” sambil senyum dan sedikit memiringkan kepalanya

Gua: “wahhh di panggil yang” kata gua yang terheran heran

Nor fanny: “u are ma boyfriend for three days later”

Gua: “haha siap terus saya gimana ?”

Nor fanny: “sayang dongggg!” sahutnya dengan sedikit ngegas

Gua: “haha siapa sayang” terasa kaku lidah mengucap kata itu

Nor fanny: “kaku amat”

Gua: “ya begitulah , gimana kalo hari ini kita kedaerah pantai aja”

Nor fanny: “bawa ganti berati kan ?”

Gua: “bebas, kalo kamu mau main air ya bagusnya bawa”

Nor fanny: “berati sekarang ga usah mandi dong?”

Gua: “bijiii lu ga mandi, bau iler itu.....”

Nor fanny: “iler iler mu juga semalem”

Gua: “#@%#$#%#^##” diam gua tak bisa berkata.


Kemudian nor fanny mandi dan gua masih menghabiskan beberapa batang rokok, sembari mengingat ingat kejadian yang telah terjadi semalam. Entah apa yang sedang gua rasakan tapi mungkin ini yang dinamakan making Love, semoga tidak menjadi candu untuk kedepannya.

berputar putar di otak gua apa yang terjadi semalem, kenapa gua ga bisa menahan nafsu kenapa gua bertolak belakang dengan gua jaman SMA dulu, apakah mungkin memang sudah saat gua mengenal hal hal seperti ini, atau memang semalem pure karna pengaruh alkohol.

"maaf teruntuk kalian, kali ini gua lepas kendali" kata gua dalam hati


“sayanggggg udah gantian” kata nor fanny yang keluar dari kamar mandi menggunakan kimono anduk yang disediakan.

Mata melihat dan soleh pun mendapati tegangan kuat .


“okey” jawab gua singkat dan langsung masuk kedalam kamaar mandi...


Tepat pukul 10.00 kita keluar dari hotel dengan menggunakan daypack yang di gendong nor fanny berisikan perlengkapan ganti kita. Perjalanan pertama kita tuju adalah hutan pinus yang ada di gunung kidul. Perjalanan dari kota yogya hingga ke gunung kidul memakan waktu 45 menit, saat itu daerah hutan pinus tidakk seramai sekarang dan jalanya pun masih terbilang rusak, beruntung kami menggunakan motor trail jadi bisa melibas semua batu batuan dengan mudah.


“jalannya rusak” katanya

“iya ini pelan pelan”

Sesampainya di lokasi ini, udara pun menjadi sejuk banyak pohon pohon pinus menjulang tinggi. Pengunjung yang tidak terlalu ramai membuat kami leluasa bermain di area hutan pinus ini.

Nor fanny: “adem yah”

Gua: “iya nor”

Nor fanny: “kamu kalo naik gunung gini juga ?”

Gua: “ya lebih sunyi lagi”

Nor fanny: “pasti adem banget di kuping”

Gua: “iya bisa refresh pikiran”

Nor fanny: “boleh kali diajakin naik gunung ” senyum dan melendot ke bahu gua

Gua: “siap, tapi camp dulu. Biar saya tau nor gimana fisiknya”

Nor fanny: “kan sayang bukan nar nor lagi”

Gua: “siap sayang”


Selama di hutan pinus kita berjalan dari satu area ke area tempat lainnya, beberapa foto diambil dan menikmati es kelapa muda yang dijual oleh pedangan di sekitaran area hutan pinus..


Nor fanny: “habis ini kita kemana ?”

Gua: “masih jam 1 siang yah” kata gua setelah melihat jam di tangan kanan

Nor fanny: “dari sini kesana berapa jam ?”

Gua: “pake gps sejam sih yang”

Nor fanny: “ummmmm, yaudah kita makan siang dulu aja nanti jam jam jam 2an baru berangkat

Gua: “bisa, mau makan apa ?”

Nor fanny: “ nasi padang”

Gua: “dimana mana padang, ga pengen nyobain makanan sini emang ?”

Nor fanny: “ga ah lagi kepengen padang”


Oiya nor fanny salah satu orang yang penggila nasi padang, manusia normal makan nasi padang sehari sekali itupun untuk makan siang, tapi tidak berlaku untuk nor fanny, dia dalam sehari bisa makan nasi padang 2 kali, siang dan malem. Dimanapun kita berada makanan yang wajib untuknya selalu nasi padang.

Setelah makan kita kemudian melanjutkan perjalanan, tentu dengan bantuan googlemaps agar kita bisa sampai tujuan, namun sayang navigator gua terlalu bodoh untuk membaca peta...


“eh rom harusnya tadi belok kanan” katanya yang sambil menunjuk jalan yang harusnya kita lalui

“lah kan kamu yang pegang hape aku Cuma dengerin dari kamu”

“salah salah puter balikk, harusnya tadi belok. Kalo lewat sini jadi jauh sampeny”


“an***innngggggggggggg” kata gua dalam hati


“iya oke” hanya itu yang keluar dari mulut gua


Terhitung sudah kedua kali gua memutar karna jalan yang dipilih salah. Namun gua masih sabar mungkin untuk yang ketiga hape gua ambil.


“sekali lagi salah kamu turun yah” dengan sedikit nada mengancam

“ehhhhh kok gitu”

“ya kamu, bacanya salah salah terussss. Harusnya jam 3 sampai ini setengah 4 belum sampe sampe”

“ih kok ngegas!!!!!”

“eh maap maap”


Langsung pinggang gua dicubit dengan kekuatan penuh, “saaakiiitttttt norrrr” gua menjerit


“coba ngebgas lagi” dengan tangan yang masih mencubit pinggang gua

“iya maaf maaf”

“coba ngegas lagiiiiii”

“iya maaf sayangggggg” kata gua merujuknya

“awas lagi..........”

“iya iya ga lagi lagi”

“hehehe” dia memeluk gua erat

“lah enak banget habis nyiksa main peluk peluk aja”

“ga bolehh ?”

“engga bebs engga. “

“nahh” kembali dia memeluk gua.....


Tak berapa kami sudah sampai di area bantul pinggiran, dimana disekitaran sini banyak pantai pantai yang menarik untuk di kunjungi. Namun kali ini kita memutuskan untuk berkunjung di pantai baron.

Sesampainya di lokasi parkir kami pun memarkirkan sepeda motor, melihat sudah jam 16.00 pengunjung pun mulai berdatangan, dapat dilihat dari area parkiran yang mulai ramai.


Nor fanny: “rame yah yang”

Gua: “namanya juga tempat wisata, kalo sepi mah hotel tuh”

Nor fanny: “haha bisa aja, yaudah ayok lah langsung ke pantainya, udah ga sabar”


“ih bagus bangettt ” nor fany terkesan melihat keindahan pantai baron,
Kala itu pengunjung terbilang ramai tapi tidak seramai sekarang yang mungkin sudah menjadi lautan orang, dengan adanya perahu nelayan yang parkir di bibir pantai dan airnya pun jernih membuat kesan tersendiri.


Nor fanny: “ayok main air” tangan gua ditarik olehnya

Dia langsung melepas tas yang dia gendong dan melepas sepatu yang dia gunakan. Terlihat wajah ceria ketika dia bermain di bibir pantai. Gua masih berada di pinggir pantai untuk merapihkan sepatu dan tas, terduduk gua memandangi nor fanny dari kejauhan. Seperti layaknya anak kecil tingkah lakunya.
Hal ini sama persis dengan apa yang gua liat waktu kita berlibur di Kepulauan seribu beberapa bulan lalu, dia nampak menikmati angin, laut, dan ombak.


“romi sinihhhh” teriaknya dari kejauhan

Berjalan perlahan gua mendekati kearahnya.....

Gua: “engga ganti baju dulu?” dengan nada yang lembut gua tanyakan

Nor fanny: “pengen sih, yaudah ayo ganti dulu biar bisa basah basah”

Gua: “ayo”


kali ini gua gandeng tanganya dan kami berdua berjalan kearah kamar mandi yang disediakan,


“sstt romi romi sinih” dari balik pintukamar mandi dia memanggil

Gua: “iya gimana ?”

Nor fanny: “boleh ga aku pake ini ?”

“ahhh anjir jangan lah, mau sodaqoh pake baju gituan ” sedikit gua ngegas karna nor fanny hendak memakai bikini

Nor faanny: “hahaha iya iya kau ngetes kamu aja kok”

Gua: “pake baju biasa aja jangan yang transparan!!”

Nor fanny: “iya sayang tau kok tauu, yaudah aku ganti dulu ”

Gua: “ya”

Nor fanny: “hahah jadi gemes deh” mengedipkan salah satu matanya


Tak lama nor fanny keluar dengan pakaian sesuai request yang gua pinta kami berjalan kembali ke pantai. Tak butuh waktu lama setelah melatakan tas kembali, dia langsung berlari dan membasahi seluruh tubuhnya, perlahan gua menghampirinya dan kita berdua bermain air.


“loh kok kamu ngigil rom ?” sembari memegang bibir gua

“hehe”

“yaudah sanah kamu ke pinggir dulu, aku tak lanjut bentar”

“iya aku udahan yah, jangan kesana sana” menunjuk area yang lebih dalam

“siap”


Dari pinggir pantai gua melihat nor fanny bermain air, dan mengambil gambar dengan kamera yang dia bawa, melihat hasil jepretan terlihat wajah natural dari nor fanny, hingga tak sadar gua tersenyum sendiri ketika melihat foto fotonya..

“hayo ngapain, senyum senyum sendiri” dengan mengejutkan gua yang sedang asik melihat hasil jepretan

Gua: “haha engga, liat ini” memberikan kamera yang gua pegang

Nor fanny: “loh kamu foto aku dari tadi?”

Gua: “iya?”

Nor fanny: “ih bagus bagus, aku yang punya kamera aja ga bisa moto sebagus ini”

Gua: “ah biasa aja”

Nor fanny: “asli tapi ini bagus bagus rom,”

Gua: “iya karna kamu candid ga sadar ada kamera jadi objeknya natural”

Nor fanny: “oh gitu, yaudah ayo fotoin lagi”


Sekali lagi dia menggeret gua untuk kita berfoto foto di pinggi pantai, dengan beberapa gaya yang gua pinta agar terlihat lebih estetik


Nor fanny: “ga sia sia aku ajakin kamu liburan” katanya sambil memegang kamera

Gua: “haha b aja”

Nor fanny: “maaf ya kalo aku fotogenic”

Gua: “gapapa, wajar karna setiap wanita hampir selalu mengabadikan apa yang menurutnya indah”

Nor fanny : “ahhhhhhhh,, soswetttt”

“cuppppp” dia mencium pipi gua, dan gua hanya balas dengan senyuman


Menikmati senja dan matahari terbenam kami duduk di sekitaran pantai dengan memesan air kelapa dan secangkir kopi.


“aku seneng kemana mana sama kamu” katanya

Gua: “aku juga seneng bisa nyenengin kamu”

Nor fanny: “tau ga sih rom, setiap aku sama kamu, seolah kaya masalah hidupku tuh kepause sebentar. Tapi kalo kita udahan ketemu nih misalahnya, ya nanti dirumah pasti lanjut lagi tuh hahah” tawanya

Gua: “haaha bisa gitu yah, jujur yah nor, sebetulnya saya berusaha buat nior ga mabok mabokan, dengan adanya saya disamping nior saya berusaha buat nyenengin nior biar teralihkan sama hal hal yang kaya gitu”

Nor fanny: “kamu ga suka cewe mabok yh ?”

Gua: “bukan ga suka, kita liat kedepanya nih, nor fanny mabok. Nor fanny ga sadar kalo suatu saat nanti nor fanny bakalan jadi seorang istri dan setelahnnya bakalan jadi seorang ibu, apa nor ga khawatir sama kandungan/rahimnyya nior”

Nor fanny: “... ...” dia menundukan kepala

Gua: “jadi bukanya aku ga suak cewe mabok, Cuma sayang kan kalo besok terjadi sesuatu saa yang telah kita lakuin sekarang”

Nor fanny: “....” wajahnya murung

Gua: “aku tau tiba tiba berhenti itu susah, saya masih wajarin, Cuma setiap sama saya minta buat jangan banyak banyak minumnya. Saya disini mencoba perlahan buat nor fanny berhenti perlhan kok”


Tiba tiba nor fanny memeluk gua kencang, dan gua hampir terbaring ke tanah... dengan sesenggukan dia terus memeluk gua.... perlahan gua elus bagian punggungnya


“makasih banyak romiiiii, kamu emang cowo baik”

“iya sama sama nor”


Setelah melepas pelukannya terlihat air matanya bercucuran dan inguspun bleperan (anjir bleperan), gua usap air matanya dengan tisue


“ingusnya aku ga mau ngusap ya” kata gua untuk memecah tangisny

“ahhh hikhh hiksss iyaa aku usap sendiri”

“udah dong, masa liburan ada tangis air mata. Bukan liburan dong namanya”

“ini tuh aku bahagia tauuuuuuuu, punya junior kayakkamu”

“aku juga seneng punya nior, bisa ngertiin keadaan saya yg pas pasan “

“tuh kan bercanda lagi”

“lah jujur, kan emang saya pas pasan, pas paras,pas dompet,pas semua lah ”

“engga kamu lebih dari sekedar passsss romiiiiii pacar aku tiga hari ini”

“ahaha anjir pacar 3 hari”

“mau lebih boleh kok”

“ummmmmmmm, tar hahaha”

“yaudah ayo bersih bersih pulang udah malem”


Tak terasa hampir sudah mulai gelap, gua dan nor fanny bersih bersih dan mulai berkemas untuk kembali ke hotel

Sepanjang jalan nor fanny memeluk gua erat, layaknya perangko yang menepel pada amplop


“malam ini gamakan nasi padang yah” kata gua

“yahhhhh”

“buset lama lama awak bisa bisa ngomong pante******”

“hahaha , tuh bisaaa”

“ya kan sample”

“terus mau makan apa ?”

“ga tau nanti kita ke bukit bintang aja, sambil makan disana”

“oiikey bebs letss goooooooo” dengan penuh semangat dia berkata


Mendengarnya gua pun ikut semangat dan memacu kendaraan agar bisa lebih cepet sampai ke bukit bintang yang ada di daerah gunung kidul....

Sesampainya disana kami lalu memilih tempat yang viewnya menghadap langsung ke kota jogja, dilanjut dengan memesan beberapa makanan, minuman dan cemilan penghangat suasana. Di cafe ini menyediakan life music.

Karna pengunjung malam ini terbilang ramai, makanan yang kami pesan pun datang, sembari kita memakan yang sudah di pesan dan ditemani irama music serta pemandangan gemerlap kota jogja yang membuat malam ini semakin lengkap dan romantis.


Nor fanny: “aku suka disini, tempatnya adeem”

Gua: “iya aku juga suka”

Nor fanny: “kamu pernah kesini ?”

Gua: “kalo ke bukit bintang pernah, Cuma kalo ke cafe ini baru sekali ini”

Nor fanny: “sama siapa tuh kesinnya” dengan nada yang sedikit menggoda

Gua: “sama mantan”

Nor fanny: “cie mantan, mantan yang mana tuh”

Gua: “yang udah almarhum, dan yang udah ninggalin gua demi orang lain”

Nor fanny: “haaah serius udah almarhum ?” terkaget dia mendengarnya

Gua: “loh emang aku ga pernah cerita”

Nor fanny: “mmmm” sambil menggeleng gelengkan kepalanya

Gua: “mau aku ceritain ?”

Nor fanny: “kalo kamu ga keberatan”

Gua: “ok aku persingkat aja ya biar ga kemaleman”

Nor fanny: “hey bebss, we have much time. Dont worry about it”

Gua: “its ok”


Sedikit gua menceritakan tentang kiki, ga sedikit sih lebih tepatnya gua menceritakan secara detil sepereti apa kiki. Nor fanny mendengarkan dengan seksama...


“ya alloh” nor fanny mengusap air matanya

“alfatihah buat kiki rom. Aku ga nyangka kamu bisa sesayang itu sama orang” katanya yang masih menutupi matanya

Gua: “hahaha, ya gimana yah, dia emang yang terbaik buat aku sih untuk saat ini, Cuma sayang kisah cinta harus berhenti karena alloh punya jalan lain buat dia”

Nor fanny: “iya dari cerita mu aku tau kalo kiki cewe yang baik, sempurna buat kamu”

Gua: “engga, dia ga sempurna nor” kata gua menyela ucapanya

Nor fanny: “dia itu sempurna romiii”

Gua: “engga, dia ga sempurna. Tapi kita yang menyempurkan satu sama lain”

Nor fanny: “maksutnya?”

Gua: “misal nor fanny orangnya pemarah, nah disitu ada aku yang ngademin atau yang penyabar buat ngadepin nor fanny”

Nor fanny: “loh kok gitu?”

Gua: “sekarang gini, kalo nor fanny keras pemarah, sedangkan aku juga pemarah keras. Jadinya apa ?”

Nor fanny: “jadinya bubarrrrrrr haha”

Gua: “nah, itu maksutku kita yang saling menyempurnakan”

Nor fanny: “iya sih, hahaha pinter banget juniorku. Padahal akku lebih tua tapi kaya kamu yang lebih dewasa”

Gua; “dewasa karna keadaan, jujur terkadang aku masih kekanak kanakan”

Nor fanny: “iya kamu tuh, masih sering main lupa waktu”

Gua: “hehehe’”

Nor fanny: “ tawa lagi’” mencubit pipi gua




bersambung....