Orangutan, merupakan hewan endemik Indonesia yang hidup dan tinggal di wilayah hutan di Pulau Sumatera bagian Utara dan juga di daerah hutan Kalimantan khususnya wilayah Borneo.

Hewan yang masuk kedalam jenis kera besar dalam genus Pongo, menghabiskan banyak waktu hidupnya di atas pohon alias arboreal.

Meskipun wilayah hutan di Indonesia sangat luas, diketahui jumlah populasi Orangutan setiap tahunnya mengalami penurunan. Bahkan dikabarkan hewan yang satu ini terancam punah meskipun dibudidayakan dan juga berstatus sebagai hewan dilindungi.

Punahnya Orangutan sendiri disebabkan atas beberapa faktor, mulai dari perburuan liar, perdagangan hewan ilegal, dan juga menyempitnya habitat alami Otangutan.

Membahas tentang kehidupan Orangutan, belakangan ini media sosial dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan seekor Orangutan dalam kondisi yang memprihatinkan berjalan di area tambang batubara yang diduga di wilayah Kalimantan.

Di dalam video yang beredar terlihat seekor Orangutan dewasa terlihat kurus kering menggendong anaknya di tengah terik panas sinar matahari area pertambangan batubara untuk mencari makan.

Jika pada umumnya Orangutan memiliki badan besar dengan bulu-bulu lebat menutupi tubuh, tidak dengan Orangutan dewasa yang keberadaanya diabadikan oleh pegawai tambang. Kondisi yang memilukan terlihat pada Orangutan tersebut karena bukan hanya berbadan kurus kering tetapi juga mengalami kerontokan bulu.

Beredarnya video tersebut di media sosial membuat warganet heboh memberikan berbagai komentar tanggapan.

Tidak sedikit netizen yang mempertanyakan peran Pemerintah dalam memberikan keamanan dan kenyamanan kepada makhluk hidup yang tinggal di wilayah Indonesia, melihat memang habitat asli mereka terus tergerus pembangunan dan deforestasi sehingga makhluk hidup yang seharusnya dapat tinggal di dalam hutan sebagai habitatnya mereka harus mencari tempat lain sebagai tempat tinggal baru.

Saat dipertanyakan siapa yang salah dengan kondisi satwa liar yang kehilangan tempat tinggal atau habitatnya, tentu akan banyak pihak yang dipersalahkan akan kondisi ini.

Pemerintah memiliki kewenangan untuk memberikan izin pengalihan fungsi hutan sebagai lahan pertanian atau pembangunan, maka secara otomatis harus ada solusi terbaik bagaimana satwa-satwa yang ada di dalam hutan tetap dapat tinggal dengan layak, atau jika harus dipindahkan maka tempat yang digunakan harus sesuai dengan apa yang satwa-satwa tersebut butuhkan untuk kehidupan mereka.

Begitupun dengan pemburu liar atau ilegal GanSis. Sudah sepatutnya mulai sadar bahwa makhluk di bumi ini memiliki hak untuk hidup, dan keberadaan mereka di alam adalah bentuk penyeimbang dan merekalah yang ikut menjaga kelestarian. Jika pemburuan liar tetap dilakukan, maka kita semua harus siap menerima resiko dan dampak dari apa yang telah kita lakukan termasuk dengan menerima resiko saat alam menunjukkan kemurkaannya.