Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

albyabby91Avatar border
TS
albyabby91
Lagi Kasus RS Telantarkan Pasien, Citra Rumah Sakit Pemerintah Masih Buruk


Baru baca berita di media dimana keluarga pasien mengamuk akibat tidak mendapatkan pelayanan yang baik di sebuah RS di Dumai, Riau. Dalam keadaan pasien sangat membutuhkan bantuan dan meminta rujukan ke RS Pekanbaru, pihak RS malah berdalih bahwa pasien yang datang tersebut bukan gawat darurat. Meski pada akhirnya diberikan rujukan, namun preseden RS dengan pelayanan yang buruk ini memang sudah kerap kali terjadi. Belum lagi, pihak RS yang kerap kali saling lempar tanggung jawab dengan sesamanya. Tidak ada yang mengaku bersalah dan meminta maaf.

Kejadian semacam ini sudah sangat familiar terjadi yang mana oleh pihak RS pasien yang sekarat didiamkan sampai semua urusan administrasi selesai. Pada kasus lain, Lagi-lagi Karena urusan administrasinya yang mutar mutar, bahkan bisa berakhir kematian bagi si pasien. Ya, biasalah sikap sebagian besar orang: "Ini sudah takdir dan kita terima dengan ikhlas!" Kalau sikap keluarga cuma pasrah: "Ya itu sudah nasib dari Tuhan!", maka tidak ada yg berubah.

Sangat beda kalau mereka beranggapan bahwa: "Kami harus menjadi korban terakhir!" Selanjutnya memblow up kasus dan menuntut kepada DPR dan Pemerintah untuk membuat aturan yang melindungi rakyat, bukan bertekuk lutut pada pengelola Rumah Sakit. Baru keadaan bisa berubah. Barulah kita dan anak anak kita aman di negeri ini.

Selama kita tidak memiliki cukup banyak manusia yang mau berkorban untuk lindungi orang lain, maka tidak akan pernah terjadi perubahan yang berarti.

Sikap para karyawan RS; Pasien UGD tidak dilayani sebelum semua sarat administrrasi di bereskan atau sederet alasan lain yang tidak substansial. Kalau dalam pengurusan pasien mati, bukan urusan mereka. (Bagi mereka, dipecat atasan karena melanggar aturan jauh lebih nyata dari prikemanusiaan. Kehidupan keluarga bisa terlantar).

Mereka, para karyawan RS lebih senang bersembunyi dibelakang prosedur. Masalah Kemanusiaan itu bukan urusan mereka. Mau mati kek mau meledak kek yang penting mereka tidak disalahkan. Toh, kalau mereka dipecat oleh majamen akibat melanggar prosedur juga tidak ada yang membela mereka.

Semua akan lempar tanggung jawab. Bawahan tidak berani melanggar aturan karena ancamannya dipecat!

Sementara kalau kasusnya meledak, dan jadi berita ramai, maka para pejabat RS bisa buang diri dan katakan itu kesalahan bawahan menafsirkan perintah dan bawahan akan di tindak atau dipecat. Manajemen RS bisa dengan mudah mengelak tanggung jawab. Jadi sudah sangat logis para karyawan RS bersikap seperti itu. Kalau kita tidak peduli dengan kasus begini, tunggu saja sampai ada keluarga atau orang yg kita cintai atau kita sendiri yang jadi korban.

RS tanpa pengawasan yang baik akan jadi sarana perampokan yang paling tidak berperi kemanusiaan. Pasien dan keluarganya akan diperas habis-habisan. Bahkan bisa diperas sampai habis hartanya baru dibiarkan mati.

Disinilah terlihat bagaimana kepedulian masyarakat, pemerintah dan para wakil kita di DPR dan DPRD. Disini kita bisa melihat apakah kita telah terikat sebagai sebuah bangsa yang berfungsi; saling peduli & saling melindungi, atau sekadar segerombolan manusia bar-bar yang kebetulan tinggal secara berdekatan.

Tidak perlu lagi kita melakukan silat lidah dan berpura pura seakan akan kita jadi orang baik yang tidak berdaya. Padahal sebetulnya tidak peduli.

Semoga kejadian-kejadian semacam ini tidak lagi terulang dan RS kita semakin berbenah diri. Bagaimana pendapat kalian nih GanSist? Berikan komentar kalian di bawah yaa. Terima kasih sudah membaca. See you on the next thread.

Narasi : Ulasan Pribadi (dikembangkan dari postingan Mustafa Husein Baabad)

Sumber Referensi :

https://regional.kompas.com/read/202...ekayasa?page=1

©copyright @albyabby912023
marwangroove920
tumiskecap
spay21
spay21 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.8K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tie.cowtockAvatar border
tie.cowtock
#12
kasusnya cuma mnta rujukan am nganggep klo pasien itu pasien gawat darurat ya? tapi gak jelas kegawat daruratannya spt apa,,
terkadang pasien atau keluarga pasien suka seenaknya aja klo ke RS (entah gak tau peraturannya atau emang sengaja mw cepet di tanganin),,
setau gw, pasien yg masuk kategori gawat darurat gak mgkn gak langsung di tanganin, entah itu hanya sekedar pasang infus atau pemeriksaan laboratorium,,
dan pastinya setiap prosedur harus di mintai yg namanya inform consent/persetujuan tindakan pada keluarga pasien atau pasien itu sendiri,,
dan utk pasien gawat darurat harus dilihat kondisi pasiennya, pasien bisa aja cuma meringis kesakitan tapi keluarga menganggap itu gawat darurat, ya gak seperti itu juga dokter mendiagnosis penyakitnya,,
0
Tutup