Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

suryahendroAvatar border
TS
suryahendro
China Dihantam Pembatasan Akses atas Chip oleh AS, Jepang dan Belanda
iputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat (AS) telah mencapai kesepakatan dengan Jepang dan Belanda untuk membatasi China mengakses teknologi pembuatan chip semikonduktor canggih mereka, menurut laporan Bloomberg News yang mengutip orang-orang yang mengetahui langkah itu.

Laporan yang dirilis pada Jumat (27/1) itu menyebutkan bahwa beberapa perusahaan utama di Jepang dan di Belanda, sebagai bagian dari kesepakatan, akan melaksanakan beberapa langkah kontrol ekspor Amerika Serikat yang diberlakukan AS pada Oktober.

Kesepakatan baru itu akan membatasi akses China ke teknologi semikonduktor dari perusahaan Belanda ASML serta perusahaan Jepang Nikon Corp dan Tokyo Electron Ltd., 


menurut laporan yang diwartakan oleh Sputnik, dikutip dari Antara, Minggu (29/1/2023).
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, menurut laporan tersebut, mengatakan sebelumnya bahwa tidak jelas apakah Belanda akan mengungkapkan perincian tentang kesepakatan tersebut.

Bloomberg melaporkan pada Desember bahwa Jepang dan Belanda setuju secara prinsip untuk menegakkan beberapa aturan AS dalam mengekspor mesin pembuat chip canggih ke China.

Menurut laporan tersebut, kedua negara diperkirakan akan melarang penjualan mesin yang mampu memproduksi chip berukuran 14 nanometer atau lebih ke China.

Pada Oktober, pemerintahan Presiden AS Biden memperluas kontrol ekspor teknologi semikonduktor AS ke China untuk membatasi kemampuan Beijing membuat mikrochip kelas atas tertentu yang digunakan dalam aplikasi militer.

Beijing membawa masalah ini ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO),dan mengajukan gugatan terhadap kontrol ekspor AS.

Industri otomotif kini masih mengalami krisis chip semikonduktor. Kondisi ini, terjadi secara global dan tidak hanya di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebutkan, Indonesia justru relatif aman terhadap krisis chip semikonduktor. Pasalnya, produksi mobil di Tanah Air, masih didominasi jenis internal combustion engine (ICE).
"Kalau kita kan kebanyakan masih combustion engine (ICE), relatif aman," jelas Airlangga, saat ditemui di Senayan, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.
Lanjut Airlangga, untuk yang terkena dampak krisis chip semikonduktor di Indonesia, justru mobil listrik alias electric vehicle (EV). Namun, politikus partai Golkar ini, juga tidak mengetahui pasti, sampai kapan dampak krisis chip semikonduktor ini akan berlangsung.
"Kondisi ini terjadi secara global. Sampai 2 tahun? Kita lihat nanti ya," tegas Airlangga.
Sementara itu, banyak yang prediksi, krisis chip semikonduktor ini masih akan berlangsung hingga tahun depan. Bahkan, pabrikan asal Eropa, seperti Volkswagen sudah mempersiapkan kondisi normal yang baru dari gangguan rantai pasokan tersebut.
"Investasi untuk kapasitas baru sekarang berada di jalurnya, tetapi mungkin masih akan ada kekurangan struktural dalam semikonduktor hingga dan termasuk tahun 2023," ujar Kepala Pengadaan di Dewan Volkswagen, Murat Aksel, disitat Reuters.

https://www.liputan6.com/global/read...ng-dan-belanda



menleng kembali ke jaman batu.....

komunis mmg gak boleh dikasih hati...
macem soviet bangkrut, bgitu kuat jd rusia lagaknya kayak preman pasar...
emoticon-Leh Uga


chip yg dibanggain wumao pake tech bule paok :

Huawei: Chipset Kirin Tidak akan Kembali pada 2023



emoticon-Leh Uga



wetp794239
wetp794239 memberi reputasi
1
929
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
shinhikarugenjiAvatar border
shinhikarugenji
#1
Kalau kasus begini lebih ke arah kesirikan amrik pada ekonomi China.
Beda dengan kasus LCS, misalnya.
0
Tutup