Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tuguKenanganAvatar border
TS
tuguKenangan
You're Still The One
Halo agan dan sista semuanya, sebelum memulai ijinkan aku memperkenalkan diri dulu yak, karena ada pepatah 'tak  kenal maka kenalanlah' hehehe


Kisah nyata tak nyata dibawah ini akan diceritakan oleh seonggok laki - laki bernama Genandra, produk asli made in jawa tengah. Kisah ini nyata tak nyata, dan mungkin akan sangat panjang sekali, ini juga versi remake karena sudah terlampau lama tidak diupdate. Without basa basi, gaskeun...!


Spoiler for INDEX:


Spoiler for PROLOG:


Spoiler for MULUSTRASI:

Diubah oleh tuguKenangan 30-01-2024 05:15
Bgssusanto88
irvansadi
alcipea
alcipea dan 8 lainnya memberi reputasi
9
6.2K
80
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tuguKenanganAvatar border
TS
tuguKenangan
#31
Part. 12 (Sebuah) Pengakuan

Pikiranku benar - benar hang untuk memproses semuanya dalam satu waktu, urusan move onku dari mbak anin belum selesai tapi malah ketemu kinan, sekarang natasya. Smartphone kusimpan di meja, aku fokus ke natasya sekarang, untuk kinan aku akan langsung ke jogja setelah dari sragen, akan ku selesaikan semuanya disana.

‘’kamu suka sama aku nat?’’ tanyaku

‘’iya mas gen, dari awal ketemu’’ kata natasya menunduk

‘’kenapa nat? Kamu baru kenal aku kan.....’’

‘’emang kenapa mas? Harus gitu kenal lama dulu baru bisa suka?’’

‘’ya normalnya gitu nat, kenapa juga harus aku?’’

‘’aku suka sama mas gen yang easy going, yang selalu bisa bikin suasana cair’’

‘’nat, aku masih punya masalah yang complicated, aku..-’’

‘’mas gen udah punya pacar? Tunangan? Atau malah istri?’’

‘’bukan, bukan itu nat masalahnya, tapi ah aku belum bisa cerita, yang jelas aku belum bisa nerima perasaanmu nat’’


‘’mas, aku cuman suka mas gen, aku ga minta buat apa - apa mas’’

‘’ga bisa nat, soal perasaan gabisa hanya satu arah, pada nantinya pasti kamu bakal minta buat di afirmasi, tapi aku masih belum bisa nat, masalahku masih banyak’’

‘’mas gen gausah gr, aku bisa menyampaikan apa yang aku rasain ke mas gen udah seneng kok, okay, maybe one day aku bakal minta, but I’ll try to not do that mas, percaya deh sama aku’’

‘’terserah kamu deh nat, tapi aku udah bilang ya, kalo suatu saat nanti kejadian kamu jangan benci sama aku yaa’’

‘’hehe iya iya mas, bawel amat sih, pokoknya mas gen tenang aja’’

‘’hadeh karepmu nat’’ kataku sambil meraih gelas minumku


Siang itu sebenarnya natasya mengajakku untuk makan malam setelah dia pulang kerja, namun pikiranku masih berputar tentang kinan, dia masih belum juga membalas chatku, aku harus menyusulnya ke jogja, aku harus meminta penjelasannya.


Sore itu aku langsung meluncur ke jogja untuk menagih sebuah kebenaran, hati dan pikiranku diselimuti oleh kegalauan yang luar biasa, pokoknya besok aku harus mendapat penjelasan darinya. Mobil kuarahkan ke Taman Lampion, sebelumnya aku kirim chat WA ke kinan, semoga saja dia sudah pulang dan tergerak untuk menemuiku.


Nan, jam 7 malem aku tunggu di taman lampion ya, di tempat kita dulu ketemu ya, semoga kamu datang.


Setelah chat kukirim aku berkendara santai ke jogja, taman lampion. Dalam perjalanan yang santai aku kembali merefleksi apa yang sedang terjadi dalam hidupku, aku berusaha lepas dan ikhlas, aku sadar siapa diriku, maka apapun nanti yang dijelaskan oleh kinan, aku akan meresponnya dengan positif, walau dari awal aku sudah tau kalau hal yang kulakukan itu salah namun kinan juga yang meyaknkanku, dan satu hal yang tidak kuperhitungkan, aku tidak pernah tau alasan kinan melakukan hal itu, dan nanti aku harus mengetahuinya, aku tidak akan memintanya untuk tetap stay, aku hanya meminta penjelasan.


Pelan namun pasti akhirnya aku memasuki kota jogja, ada perasaan aneh ketika aku kembali lagi ke sini namun untuk sebuah kepastian yang sebenarnya aku sudah tau jawabanya, waktu menunjukkan pukul 6 sore, aku sudah berada di parkiran taman lampion, namun aku masih di dalam mobil, aku masih berpikir apa yang nanti harus kukatakan ke kinan, dan segala hal yang membuatku overthinking.


Aku berjalan perlahan menuju tempat aku dulu menghabiskan waktu dengan kinan, tempat yang menjadi saksi bagaimana aku melakukan kesalahan yang fatal. Sambil menikmati suasana temaram taman lampion, langkahku menjadi semakin pelan ketka dari kejauhan kulihat kinan sudah duduk dengan manis dan tampak resah celingukan menungguku.



‘’hai gen’’ kata kinan menyapaku ketika aku duduk di sebelahnya

‘‘hai nan, apa kabar?’’ tanyaku basa - basi

‘’baik nan, kamu gimana?’’

‘’baik juga gen’’


Setelah itu hening, ada kekakuan dan kecanggungan diantara kami, kinan berubah, atau memang dia aslinya seperti ini? Mana yang palsu? Ah kepalaku pusing


‘’nan’’
‘’gen’’


Ah kenapa harus barengan


‘’kamu dulu nan’’

‘’eh ngga gen kamu dulu aja’’

‘’yaudah nan, aku cuman mau bilang thanks and goodbye aja nan, makasih untuk semuanya selama ini’’


Tiba - tiba aku nggak bisa mengutarakan apa yang menjadi keresahanku, seolah kata - kata itu meluncur dengan sendirinya.


Kulihat kinan menunduk dan diam, tanpa merespon apapun, karena aku berusaha ikhlas dan tidak ada lagi yang harus ku katakan maka....


‘’yaudah kalo gitu ya nan, aku balik dulu, sekali lagi makasih yaa’’ kataku sambil beranjak

‘’m-maaf gen’’ kata kinan setengah berbisik

‘’maaf untuk apa nan?’’ kataku sambil kembali duduk

‘’maaf karena kamu sakit hati lagi, karenaku’’

‘’ah udah nan, gausah dibahas, dan jangan minta maaf, itu bukan salahmu, kalau saja waktu itu aku ngga mengiyakan apa yang kamu kataka, jadi bukan salahmu nan, its okey’’ jawabku sambil tersenyum

‘’tapi aku udah jahat gen, aku udah meyakinkanmu untuk menyembuhkanmu tapi dengan cara yang justru menyakitimu’’

‘’nan, kan aku udah bilang jangan dibahas, jangan menyiksa dirimu sendiri ya nan, aku paham kok’’

‘’ngga gen, aku merasa bersalah banget sama kamu gen’’ kata kinan berkaca - kaca

‘’udah nan, please’’

‘’aku sayang sama kamu gen’’

‘’cukup nan! Udah cukup omong kosong manismu ya, aku tau siapa aku disini nan, jangan membuatku semakin merasa hina dengan diriku sendiri!’’ kataku meninggi, aku emosi ketika kinan masih saja mengumbar kata sayang

‘’maaf gen, tapi sejujurnya memang itu yang aku rasakan, aku tau, aku sebentar lagi akan menikah, aku selama ini belum bernah merasakan apa yang aku rasakan denganmu ketika bersama tunanganku gen, aku merasa bahagia sama kamu, bahkan aku sempat berpikir untuk memutuskan hubunganku dengannya’’

‘’kamu ngerasa kalau kamu jahat banget ngga nan?! pada dirimu sendiri, padaku, pada calon suamimu?! keegoisanmu menyakiti banyak orang nan!’’

‘’aku tau gen! Aku tau apa yang aku lakukan! Tapi bagaimana aku membendung perasaanku ke kamu gen? Semuanya mengalir begitu saja, iya aku memang jahat gen, aku sejahat itu sama kamu, trus maumu gimana gen? Aku siap memilihmu!’’ kata kinan tak kalah emosi

‘’mauku nan? Lupakan semua yang terjadi nan, anggap saja setelah ini kita ngga pernah kenal, jalani hidupmu dengan bahagia ya nan’’

‘’kamu yakin gen? Semudah itu membuang perasaanmu?’’

‘’iya nan, justru itu, karena aku sudah terlanjur sayang pada seseorang yang ngga bisa kumiliki, dan merebut bukan sesuatu yang akan aku lakukan nan’’

‘’gen, maafin aku, aku-….’’

‘’udah nan, ngga ada yang perlu kita bicarain lagi, sekali lagi, maaf dan terima kasih ya nan, mungkin akan lama aku melupakanmu, tapi terima kasih, bye nan’’


Aku berjalan beranjak menuju mobil tanpa menghiraukan kinan lagi, sudah cukup sakit hati ini ketika mengetahui apa maksud kinan sejak awal, dan aku tak peduli apa yang dirasakannya karena dia tak merasakan apa yang aku rasakan.

Mobil kupacu dengan sedikiti ngebut meninggalkan kota yang semakin terkutuk itu untuk kesekian kalinya dengan sakit hati, diiringi lagu Afterlife dari Avenged Sevenfold pedal gas kuinjak semakin dalam, sambil ikut bernyanyi berteriak aku berusaha mengusir sesak didada, aku masih tak habis pikir, kenapa hal ini bisa kembali terjadi di hidupku.

Tanpa kusadari aku sudah terlalu dalam menginjak pedal gas, ditambah kondisi jalanan yang basah sehabis hujan membuatku tidak waspada terhadap kondisi jalan, tanpa ada aba - aba dalam jarak 50 meter tiba - tiba ada truck pengangkut sepeda motor menyebrang, dan sialnya truck itu berhenti di tengah U-Turn ringroad menyisakan sebagian belakang yang terdiri dari baja susun, dalam sepersekian detik aku terkesiap dan kuinjak rem sekuat mungkin tapi naas tak bisa dihindari…

CKIIIIITTTT BRAAAAKKK!!!!!!!!

Aku hampir tidak ingat bagaimana persis kejadiannya, aku hanya linglung dengan kondisi kepala berdarah, mobil sudah sejajar dengan truck, mobil bagian kiri hancur, beberapa orang sudah mengerubungi dan berusaha menolongku keluar dari mobil sebelum kulihat smarphoneku menyala dalam gelap

INCOMING CALL
KINAN

Kuangkat telpon itu dan kujawab

‘’aku kecelakaan nan’’

Setelah itu semuanya gelap…
Diubah oleh tuguKenangan 28-01-2023 14:08
irvansadi
alcipea
sicepod
sicepod dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup