muqfaAvatar border
TS
muqfa
Mengenal Efek Negatif Blue Light Smartphone Pada Kesehatan


Ilustrasi. Sumber: Di sini



Apakah Sinar biru (blue light) pada smartphone?

Sinar biru adalah jenis sinar yang memiliki panjang gelombang dalam spektrum cahaya tampak yang lebih pendek daripada sinar merah atau hijau. Sinar biru dapat dijumpai dalam alam, seperti dari matahari dan cahaya lampu, serta dalam perangkat elektronik seperti layar komputer dan smartphone. 

Sinar biru dapat memiliki efek negatif pada kesehatan, seperti menyebabkan kantuk, sakit kepala, dan gangguan tidur. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa terlalu banyak paparan sinar biru dapat mempercepat penuaan kulit dan memicu masalah mata seperti keratitis. 

Namun, sinar biru juga diperlukan dalam tubuh kita untuk membantu mengatur ritme tidur dan membuat kita merasa lebih segar.

Kerusakan retina disebabkan blue light pada smartphone

Degenerasi makula adalah kondisi yang menyebabkan kerusakan pada bagian sentral retina (makula) yang menyebabkan kabur dan terganggunya penglihatan pusat. American Macular Degeneration Foundation menyatakan bahwa sinar biru dapat mempercepat proses degenerasi makula. 

Sinar biru yang dihasilkan dari perangkat elektronik seperti layar komputer dan smartphone, serta dari cahaya lampu LED dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan fotoreceptor dalam retina, yang dapat menyebabkan kerusakan pada makula dan menurunkan kualitas penglihatan. 

Penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang lebih sering menatap layar dalam waktu lama cenderung lebih rentan terhadap kerusakan retina dan degenerasi makula. 

Oleh karena itu, American Macular Degeneration Foundation menyarankan untuk mengurangi paparan sinar biru dan mengambil tindakan pencegahan seperti menggunakan kacamata pelindung dan mengatur jarak pandang dari layar.

Gangguan tidur disebabkan blue light smartphone

Melatonin adalah hormon yang diproduksi oleh otak yang bertanggung jawab dalam mengatur ritme tidur seseorang. Sinar biru yang dihasilkan dari perangkat elektronik seperti smartphone dan komputer, serta cahaya lampu LED dapat menghambat produksi melatonin. 

Sinar biru ini memiliki panjang gelombang yang lebih pendek daripada sinar merah atau hijau, yang dapat mengaktifkan reseptor pada otak yang menghambat produksi melatonin.

Karena melatonin sangat penting untuk mengatur ritme tidur seseorang, hambatan produksi melatonin dapat menyebabkan kesulitan tidur, kantuk, dan insomnia. Beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang sering menatap layar perangkat elektronik sebelum tidur cenderung lebih sulit tidur dan memiliki kualitas tidur yang lebih buruk dibandingkan dengan orang yang tidak melakukannya.

Risiko penyakit akibat blue light smartphone

melatonin memang memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel dan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti kanker dan penyakit jantung.

Sinar biru juga dapat memiliki efek negatif lainnya pada kesehatan, seperti menyebabkan kerusakan DNA, meningkatkan risiko katarak, dan mempercepat penuaan kulit. Beberapa peneliti juga menyatakan bahwa sinar biru dapat menyebabkan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi.

Cara melindungi diri dari efek negatif blue light smartphone

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi mata dari sinar biru yang dihasilkan dari smartphone adalah:

1. Menjauhkan layar dari mata: pastikan jarak pandang yang cukup antara mata dan layar smartphone.

2. Menggunakan pengurangan sinar biru: beberapa smartphone memiliki fitur pengurangan sinar biru yang dapat digunakan untuk mengurangi jumlah sinar biru yang dihasilkan dari layar.

3. Menggunakan kacamata pelindung: kacamata pelindung yang dapat mengurangi paparan sinar biru dari perangkat elektronik dapat dibeli di toko optik atau online.

4. Menghindari menatap layar smartphone sebelum tidur: menghindari menatap layar smartphone selama jam-jam sebelum tidur dapat membantu menjaga kualitas tidur dan mengurangi risiko kerusakan retina.

5. Menjaga jarak pandang yang cukup: pastikan jarak pandang yang cukup antara mata dan layar smartphone, sekitar 20-30 cm dari wajah.

6. Menggunakan brightness yang sesuai: pastikan brightness layar smartphone sesuai dengan lingkungan sekitar.

7. Membatasi waktu menatap layar: membatasi waktu menatap layar smartphone dapat membantu mengurangi paparan sinar biru yang tidak diperlukan.

8. Beristirahat dari layar secara berkala: beristirahat dari layar secara berkala dapat membantu mata untuk meregenerasi dan mengurangi risiko kerusakan retina.


Referensi tulisan: ucdavis.edu
bang.toyip
wetp794239
screamo37
screamo37 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
6.6K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
acilesAvatar border
aciles
#11
Enaknya main hp sambil rebahan mantap
0
Tutup