Argentina lebih diunggulkan karena Cocoklogi? Apa itu Cocoklogi? Cocoklogi apa saja yang membuat timnas Tango diunggulkan? Pada Thread ini semua pertanyaan itu akan dijawab. Berikut ulasannya.



Cocoklogi yang didefinisikan sebagai ilmu cocok-mencocokkan sesuatu yang sebenarnya tidak berhubungan satu sama lain ini sering berseliweran di dunia maya.

Bahkan, ilmu ini dikuasai hampir seluruh masyarakat Indonesia tanpa melalui pembelajaran di sekolah.

Walaupun bukan hanya di Indonesia Cocoklogi ini mengudara, tetapi di Indonesialah Cocoklogi menjadi makanan sehari-hari masyarakat.

Argentina sebagai salah satu tim unggulan di turnamen Piala Dunia 2022 yang diselenggarakan di Qatar tak lepas daripada Cocoklogi yang menyelimuti.

Bahkan, merangkum dari berbagai sumber, ada 10 Cocoklogi yang memperkuat Argentina akan juara Piala Dunia edisi ke-22 ini. Mau tau apa saja Cocoklogi-cocokloginya? Berikut Fizu22 rangkum sebagai berikut :

1. Ada Pemain Lawan Tiba-tiba Sakit



Mengingat sejarah pada 1998, ada pemain yang tiba-tiba sakit yaitu, Ronaldo Nazario. Waktu itu, dia diketahui kejang-kejang sebelum final piala dunia.

Pada akhirnya, negara yang dia bela yaitu Brazil harus takluk atas tuan rumah, Perancis dengan skor 3-0.

Pada 2022, kejadian serupa terjadi. Bahkan, ini lebih buruk dari sebelumnya. Tercatat ada 5 pemain Perancis yang sakit. Mereka adalah Dayot Upamecano dan Adrien Rabiot yang sudah absen sejak semifinal, Kingsley Coman yang kemudian ikut, dan kini adalah Raphael Varane dan Ibrahima Konate.

Patut ditunggu apakah Cocoklogi ini berhasil kembali menelan korban atau bahkan mampu dipatahkan nantinya.

2. Kapten Gagal Back To Back



Keberhasilan Perancis serta Hugo Lloris back to back masuk ke final Piala Dunia bukan hanya menghasilkan kabar baik saja. Melainkan juga mengemuka kabar buruk.

Menelisik sejarah, baru 2 negara yang pernah back to back juara. Mereka adalah Italia pada 1934-1938 dan Brazil pada 1958-1962.

Sayang, mereka mengganti dua kaptennya saat kembali ke final untuk kedua kalinya. Giuseppe Meazza bukan kapten saat Italia juara 1938. Begitupun Bellini di Brazil yang adalah kapten di edisi 1958 saja dan pada edisi 1962 hanya jadi cadangan.

Selain itu, ada 2 negara yang back to back ke final dengan kapten yang sama, namun gagal menjadi juara. 2 negara yang dimaksud adalah Argentina dan Brazil.

Pada 1986, Argentina dengan Diego Maradonna sebagai kapten mampu menyabet gelar juara. Namun sayang, dengan kapten yang sama, tim Tango gagal juara di edisi selanjutnya, 1990 karena kalah dari Jerman Barat di final.

Kejadian itu terulang kembali. Pada 1998, Brazil yang jadi juara pada edisi 1994 dengan Dunga sebagai kapten kembali ke final. Sayang, mereka waktu itu dikalahkan Perancis.

Akankah Hugo Lloris mampu mematahkan Cocoklogi ini? Atau bahkan Messi dan para pengawalnya mampu membuat Cocoklogi ini berlanjut?

3. Ada Penyerang Tumpul



Pada 3 edisi Piala Dunia terakhir, yaitu 2010, 2014, dan 2018, sang juara selalu memiliki penyerang yang tidak mencetak gol.

Memang, diantara mereka ada yang memiliki menit bermain sedikit. Namun, tetap saja mereka yang adalah penyerang memiliki misi utama mencetak gol.

Pada 2010, ini terjadi pada Torres bersama Spanyol. Pada 2014, terjadi pada Podolski bersama Jerman. Pada 2018, ada Giroud yang merasakannya. Pada 2022, Argentina memiliki Lautaro Martinez yang hingga babak semifinal kemarin belum juga mencetak gol yang disahkan. (Saat melawan Arab, dia mencetak gol. Namun dibatalkan karena offside)

Apakah Argentina mampu juara dengan Cocoklogi ini? Atau bahkan Lautaro akan mencetak gol dan memutus trend ini?

4. Juara versi EA Sports



Video game sepak bola terkenal di dunia, EA Sports FIFA, pada beberapa edisi terakhir Piala Dunia selalu berhasil memprediksi juara Piala Dunia. Pada 2010 dengan Spanyol, 2014 dengan Jerman, dan 2018 dengan Prancis. Apakah prediksi AI ini kembali benar?

5. Wasit Szymon Marciniak



Dalam skuad Les Blues, ada 1 pemain yang terkenal jago final. Dia adalah Raphael Varane. Dari 2014, tercatat berbagai final sebuah turnamen pernah ia jalani. Copa Del Rey, Super Copa Spanyol, UEFA Super Cup, Piala Dunia Antar Klub, hingga Piala Dunia 2018 di Rusia adalah contohnya.

Sayang, kenangan buruk kembali hinggap. Raphael Varane terakhir kalah di final saat final UEFA Super Cup 2018 saat Real Madrid melawan Atletico Madrid. Waktu itu, wasitnya Szymon Marciniak. Final nanti, wasit yang memimpin adalah Szymon Marciniak.

Apakah Lisandro Martinez akan melanjutkan kenangan buruk rekan setimnya di Manchester United di ni?

6. Australia dan babak 16 besar





Wakil Asia, Australia, hanya pernah dua kali lolos ke babak 16 besar Piala Dunia. Pertama pada 2006 saat bertemu Italia. Pada akhir turnamen, Italia juara. Kedua, pada edisi tahun ini. Apakah Argentina juga mampu mengakhiri turnamen sebagai juara?

7. Kanada di piala dunia, jadi juru kunci babak grup, Argentina juaranya
Kanada baru dua kali ke piala dunia. Edisi 2022 dan 1986. Pada 1986, Argentina jadi juaranya dan Kanada jadi juru kunci. Pada 2022, Kanada kembali lolos Piala Dunia dan lagi-lagi juga mengakhirinya seba juru kunci. Apakah kenangan 1986 akan mampu diulang kembali?

8. Sama dengan 1986 : Maroko Jadi Juara Grup, Belgia peringkat 3 grup, Kanada juru kunci grup. Biarkan gambar yang berbicara.

Maroko 1986



Belgia 1986



Kanada 1986



Maroko, Belgia, dan Kanada 2022



9. Gilas Polandia 2-0 di babak grup



Pada 24 Mar 1976, Argentina menang 2-0 atas Polandia di babak grup. Pada 30 November 2022, Argentina kembali menang 2-0 atas Polandia di babak grup.

10. Gagal Pinalti : Kempes, Maradona, dan Messi



Pada tahun 1978, Mario Kempes gagal mengeksekusi penalti di pertandingan ketiga Argentina. Argentina kalah 1-0 dari Italia.

Pada tahun 1986, Diego Maradona gagal mengeksekusi penalti dalam kemenangan 2-0 di fase grup atas Bulgaria.

Akankah Messi mampu menjadikan Cocoklogi ini nyata? Atau malah Cocoklogi ini dijadikan dongeng belaka?