fadahoyAvatar border
TS
fadahoy
Petani Muda penuh Inovasi
Disaat ini siapa sih pemuda yang ingin menjadi petani?




Vania Febriyantie "Inisiator Gerakan Seni Tani"
https://images.app.goo.gl/bL96N7a4hHmt579o9


Petani itu kan terkenal dengan bapak bapak yang pergi ke sawah mulai dari pagi hari hingga sore. Mencangkul, menanam tanaman. Sawah juga letaknya biasanya di pedesaan bukan di perkotaan. Hal tersebut sepertinya ingin dibantah oleh Vania Febriyantie. Gadis asal kota kembang, lulusan Biologi, Universitas Pendidikan Indonesia yang saat ini berprofesi sebagai Director juga Petani Urban di Seni Tani.

Ini bermula ketika pandemi tiba. Vania melihat bahwa di kotanya kesulitan untuk mendapat pasokan pangan. Kota bandung termasuk kota yang masih mengimport bahan pangan dari luar daerah. Kota bandung, tepatnya wilayah Arcamanik, dekat rumahnya, ada lahan kosong/lahan tidur yang tidak dimanfaatkan. Dari sanalah dia pun mendapat inspirasi untuk membetuk “tahan pertanian”. Tanah yang tadinya “tidur” dijadikan sebagai tanah tani yang ditanami dengan berbagai macam tanaman.

Adapun nama Gerakan yang diusung oleh Vania yang disebut dengan nama Seni Tani. Seni tani adalah gerakan yang lahir atas kegelisahan dan kekhawatiran yang muncul akibat pandemi covid-19 dengan 3 alasan utama: 1. Adanya lahan tidur, khususnya di Kawasan Arcamanik, Kota Bandung, 2.  Berdasarkan data dinas ketahanan pangan Kota Bandung, yang menunjukan bahwa pangan di Kota Bandung sebanyaknya 96% masih impor, 3. Pandemi berdampak pada keadaan peningkatan depresi di kalangan anak muda dan kesulitan mereka untuk mendapatkan pekerjaan.

Pada mulanya ada berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh Vania. Tanah kosong ini milik pemerintah, berada di bawah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT). Segala urusan birokrasi dan perijinan pun harus dilalui dan ini merupakan tantangan terbesarnya. Ada banyak pihak seperti Ketua RT, RW, Kecamatan, Kelurahan yang ditemui untuk berkoordinasi. Bahkan sempat terjadi perdebatan dengan pemangku kepentingan. Setelah melalui semua itu, Vania berhasil mengubah lahan kosong tersebut.


Lahan kosong seluas 680m2 itupun diubah, dijadikan lahan tani. Sayuran lebihd dari 150 kg berhasil dihasilkan oleh petani muda dari lahan tersebut. Sayuran ini mendapatkan nutrisi dari lasagna compostyang diolah dengan memanfaatkan material organik di sekitar kebun seperti rumput liar, ilalang, jerami padi hingga ampas kopi. Sayuran yang ditanam merupakan sayuran organik karena tidak menggunakan pupuk kimia sintesis ataupun pestisida kimia sintesis.

Biasa yang terjadi, petani konvensional akan melakukan penjualan tanaman mereka kepada tengkulak. Tengkulak menjual tanaman ke pasar. Dari pasar, konsumen akan mendapatkan sayuran. Petani pun baru menikmati hasil dari kerja mereka dengan mendapatkan uang dari tengkulak. Hal ini yang menjadi poin inovasi dari gagasan seni tani yang dibentuk oleh Vania. Selain membuat lahan tidur menjadi lahan pertanian, dia juga membentuk CSA (Community Supported Agriculture) diberi nama Tani Sauyunan.


Tani Sauyunan berasal dari bahasa sunda yang berarti Bertani Bersama. Dalam komunitas ini ada yang berperan sebagai petani dan ada juga yang berperan sebagai konsumen. Masing-masing peran memiliki hak dan kewajibannya. Hak sebagai petani ialah dia akan mendapatkan modal dan memiliki kewajiban untuk mengolah modal yang sudah diberikan oleh konsumen dalam kegiatan bercocok tanam dengan penuh tanggungjawab.

Sedangkan hak dari konsumen ialah mendapatkan hasil pertanian dengan kewajiban memberikan modal, membantu petani untuk merawat tanaman serta mencurahkan pemikirannya untuk berdiskusi terkait keberlangsungan kegiatan dengan hak mendapatkan tanaman yang sudah diolah dengan penuh tanggungjawab oleh petani.

Adanya Tani Sauyunan atau CSA ini, menjadikan sayuran hasil panen bisa langsung dinikmati oleh konsumen dan petani pun mendapat kepastian pendapatan. Hingga saat ini di tahun 2022, menurut instagram @kamisenitani, Tani Sauyunan sudah memasuki periode ke-17 dengan penambahan 25 anggota di bulan Oktober kemarin. Selain itu, gerakan ini juga memberdayakan pemuda yang ada di lingkungan sekitarnya untuk mendapatkan pekerjaan dengan menjadi petani urban berpendapatan tetap dari program ini.


Sampai saat ini di tahun 2022, Gerakan Seni Tani sudah memiliki 7 orang petani dengan memanfaatkan lahan tidur seluas 1.500 m2 dan menghasilkan panen hingga 303.843 kg. Anggota CSA pun bertambah rata-rata 18 orang per bulan. Kegiatan pemberdayaan pemuda pun masih terus dilanjutkan dengan melatih 15 orang pemuda untuk menjadi petani muda kota.

Bagi yang ingin untuk sauyunan atau berkontribusi bersama, bisa langsung mengikuti instagram mereka @kamisenitani. Disana akan ada informasi bulanan seperti kegiatan yang sudah dilakukan, kemudian pembukaan untuk bergabung dengan CSA, dan juga informasi yang informatif mengenai pertanian.


Satu Indonesia Awards adalah pemberian apresiasi yang dilakukan untuk generasi muda Indonesia yang sudah berkontribusi dan berprestasi untuk lingkungan masyarakat sekitar mereka. SATU Indonesia Award sudah dilaksanakan sejak tahun 2010. Di tahun 2021 lalu, ada enam bidang yang dilombakan, yaitu Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, Teknologi dan kategori khusus untuk para pejuang tanpa pamrih di masa Covid-19.

Vania berhasil menjadi salah satu penerima apresiasi SATU Indonesia Award dalam kategori khusus untuk para pejuang tanpa pamrih di masa Covid-19. Hal ini bisa terjadi berkat adanya Gerakan Senin Tani dengan metode Advance Payment (CSA) yang dilakukan olehnya.

Semoga gerakan ini bisa menginspirasi para pemuda lain untuk bisa berkontribusi di lingkungannya. Dimulai dari keresahan dan aksi nyata berdampak bagi masyarakat sekitar. 


Selamat dan tetap semangat untuk Vania!



Sumber tulisan:








 
Diubah oleh fadahoy 28-11-2022 01:36
0
258
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
fastxcrustAvatar border
fastxcrust
#1
pupuk kayaknya masih susah aja dicari
0
Tutup