- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Lakban Pelat Nomor Biar Lolos Tilang ETLE? Bisa Ditilang Manual!
TS
valkyr9
Lakban Pelat Nomor Biar Lolos Tilang ETLE? Bisa Ditilang Manual!
Jakarta - Keberadaan kamera tilang ETLE di sejumlah titik tidak membuat masyarakat lebih awas. Sejumlah pengendara justru mengakali kamera tilang ETLE dengan berbagai cara. Fenomena tersebut terjadi seiring dengan penghapusan tilang manual untuk sementara waktu sesuai dengan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Ada yang melepas pelat nomor supaya ketika melanggar, sang pemilik tidak terdeteksi oleh sistem. Tidak sedikit juga yang melakban pelat nomor agar tak tertangkap kamera ETLE. Beberapa dari pengendara tersebut tertangkap basah oleh petugas polisi yang tengah berjaga.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengatakan tindakan 'mengakali' kamera ETLE itu merupakan pelanggaran pidana. Oleh karena itu, polisi lalu lintas masih boleh menilang secara manual.
"Tentunya dengan fenomena ini kan akan terjadi lagi perilaku di masyarakat. Dalam artian mereka sudah memulai bagaimana biar tidak terkena ETLE, seperti yang dia asal nempel (pelat) dan ini kan namanya pemalsuan. Nah, ini yang pidana. Ini yang bisa kita lakukan penilangan secara manual. Ada yang melepas pelat nomor, ya bisa kita periksa, bisa kita tilang. Jadi kami menilang akhirnya yang mengarah ke tindak pidana," jelas Latif dikutip detiknews.
Selain itu, Latif juga menegaskan ada beberapa pelanggaran lalu lintas yang masih bisa dilakukan penindakan dengan tilang manual. Contohnya ketika pelanggaran tersebut berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Namun jika pelanggaran bersifat ringan, polisi diminta untuk lebih mengedepankan edukasi maupun teguran.
"Tapi kalau sudah mengarah ke pidana, mengarah ke potensi laka lantas, itu bisa kita tilang (manual)," tegas Latif.
Sekadar informasi, sejak Oktober 2022 petugas polantas dilarang melakukan tilang manual. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya pungli. Sigit juga memerintahkan jajaran kepolisian lalu lintas untuk menggelar Operasi Simpatik 2-3 bulan ke depan. Penindakan diarahkan menggunakan tilang elektronik. Namun bila pelanggaran tersebut membahayakan, maka boleh ditindak.
"Dua, tiga bulan ke depan laksanakan saja Operasi Simpatik. Jadi penegakan hukum cukup melakukan melalui ETLE atau ETLE mobile," kata Sigit kala itu.
https://oto.detik.com/mobil/d-641711...itilang-manual
Tipikal warga indo.. d kasih hati malah makin ngelunjak minta jantung..
galuhsuda dan 9 lainnya memberi reputasi
10
2.1K
54
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
serdaduklasik84
#14
Kebanyakan org indo..
Terkadang diluar logis ane pola pikirnya..
Mampu beli kendaraan, tp ga pikir harus punya garasi/ruangan utk menaruh kendaraan
Mampu beli kendaraan, tp ga pikir ada pjak tahunannya
Mampu beli kendaraan, tp sparepart cari yg semurah2nya ..
Sekarang udah bagus polkis pake etilang, jd boleh dibilang berusaha utk memperbaikin citra.. Eeh masyrakatnya bikin ulah nutupin plat nomer..
Logisnya laa, kita bawa kendaraan normal apa ga bisa..
Sekedar pake helm, pake sabuk pengaman, berhenti dibelkang garis pas lampu merah..
Apa sesusah itu bawa kendaraan..
Apa niat awal bawa kendaraan memang mo melanggar lalulintas ..
Terkadang diluar logis ane pola pikirnya..
Mampu beli kendaraan, tp ga pikir harus punya garasi/ruangan utk menaruh kendaraan
Mampu beli kendaraan, tp ga pikir ada pjak tahunannya
Mampu beli kendaraan, tp sparepart cari yg semurah2nya ..
Sekarang udah bagus polkis pake etilang, jd boleh dibilang berusaha utk memperbaikin citra.. Eeh masyrakatnya bikin ulah nutupin plat nomer..
Logisnya laa, kita bawa kendaraan normal apa ga bisa..
Sekedar pake helm, pake sabuk pengaman, berhenti dibelkang garis pas lampu merah..
Apa sesusah itu bawa kendaraan..
Apa niat awal bawa kendaraan memang mo melanggar lalulintas ..
Kranevitter dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup