Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

seher.kenaAvatar border
TS
seher.kena
Sisi Kelam Dibalik Kemeriahan Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung


Dibalik kemeriahan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), warga di Kompleks Tipar Silih Asih yang hingga kini nasibnya masih digantung proyek pemerintah Indonesia bersama China itu.

Rumah-rumah warga di RW 13, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang rusak itu hingga kini masih belum tersentuh perbaikan meski sudah mengadu kemana-mana.

Heru Agam, warga sekaligus Ketua RT 04/13 menunjukan sejumlah sudut rumahnya yang retak. Ia menyebutkan, rumahnya itu rusak ketika adanya aktivitas blasting atau peledakan untuk menjebol Gunung Bohong yang tepat berada di dekat pemukiman warga.

Gunung tersebut ditembus untuk dijadikan terowongan atau tunnel 11 trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Terowongan tersebut sudah berhasil ditembus subkontraktor yakni PT CREC, meskipun membuat banyak rumah warga di Kompleks Tipar Silih Asih rusak, seperti retak pada dinding dan lantai.

Baca Juga:Bongkar Kejanggalan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Walhi: Prosesnya Ajaib, Mencurigakan!

Getaran hebat akibat ledakan proyek terowongan KCIC terjadi selama kurun waktu 4 hari takni tanggal 24-28 September 2019. Ia mencatat ada delapan kali ledakan yang mengakibatkan kerusakan terhadap 120 rumah dihuni 500 jiwa di Kompleks Tipar Silih Asih.

"Yang jelas waktu itu, air dalam aquarium bergoyak hebat dan kaca jendela bergetar. Selama empat hari itu, tiap harinya ada 2 ledakan pada siang dan sore," terang Heru kepada Suara.com pada Jumat (18/11/2022).

Setelah aktivitas ledakan itu, Heru melihat sejumlah sudut dinding dan lantai rumahnya mengalami retakan. Padahal sebelum ada aktivitas blasting proyek PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) itu retakan tak terlihat di rumahnya.


Heru menerangkan kegiatan peledakan untuk terowongan kereta cepat itu tak pernah diberitahukan kepada warga. Masyarakat di Kompleks Tipar Silih Asih mengetahui kegiatan tersebut setelah merasakan getaran yang berdampak terhadap kerusakan bangunan.

"Sejak hari pertama hingga hari ke empat kami warga selalu datang berbondong-bondong ke lokasi ledakan di Gunung Bihong, berharap pelaksana proyek menghentikan aktivitas tersebut. Tapi ledakan terus terjadi hingga tahun 2021," terang Heru.

Heru menerangkan perwakilan warga sempat beberapa kali mengadukan masalah itu ke pihak KCIC, Pemprov Jabar, KLHK hingga Komnasham. Tapi hingga kini tak ada kejelasan dari pertemuan tersebut.

"Kami sudah melakukan berbagai upaya. Mendatangi Pemprov Jabar, KCIC, hingga KLHK tapi tak ada satupun yang mau tanggung jawab," jelas Heru.

Dikatakan Heru, sejak aktivitas blasting untuk menembus Gunung Bohong di atas pemukiman, warga merasa tidak tenang lagi. Rumah-rumah warga mengalami kerusakan seperti dinding dan lantai yang terbelah akibat dampak ledakan tersebut.

"Apalagi sekarang lagi musim hujan, warga makin was-was. Penurunan tanah itu nyata di wilayah kami. Buktinya lantai rumah warga ada yang sudah tidak rata lagi. Jadi kalau malam harus waspada, takutnya tiba-tiba ambruk" ungkap Heru.

Lebih lanjut, Heru bersama ratusan warga meminta pemerintah dan PT KCIC bertanggungjawab terhadap kerusakan rumah. Mereka minta kedua pihak ini melakukan kajian oleh peneliti independen memastikan pemukiman di Tipar aman dari pergerakan tanah.

Baca Juga:Bongkar Kejanggalan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Walhi: Prosesnya Ajaib, Mencurigakan!

"Kita minta tanggung jawab. Kami ingin kepastian apakah warga di sini aman atau tidak. Kalau tidak bagaimana solusinya. Kalau aman, kita minta jaminan tertulis," tandasnya.

Ketua RT 13 Rudianto mengatakan, akibat kondisi pemukiman yang menakutkan sejak kemunculan proyek tersebut membuat belasan warga Kompleks Tipar Silih Asih berniat menjual dan menggadai rumah yang sudah puluhan tahun ditinggali.

Bukan karena tidak nyaman, tapi merasa tidak aman lagi sejak adanya aktifitas blasting atau peledakan di Gunung Bohong untuk membuat terowongan KCJB. Warga selalu dihantui ketakutan dalam tiga tahun terakhir.

"Ada sekitar 18 rumah yang saya tau mau dijual atau digadai. Tapi belum laku, bank juga enggak mau ambil karena sudah tau kondisi di sini," kata Rutianto.

Kekinian, meskipun aktivitas ledakan sudah tidak ada, namun warga merasa was-was sewaktu-waktu terjadi bencana longsor hingga tanah amblas. Pasalnya, kata Rudi, sejak adanya proyek itu tanah di kawasan tersebut strukturnya sudah tidak kuat lagi.

Baca Juga:Rudal Korut Mendarat di ZEE Jepang, PM Kishida Meradang

"Apalagi sekarang lagi musim hujan, warga makin was-was. Penurunan tanah itu nyata di wilayah kami. Buktinya lantai rumah warga ada yang sudah tidak rata lagi," ungkap Rudi.

Saking khawatirnya, lanjut dia, warga rutin melakukan ronda setiap malam untuk mengantisipasi kejadian bencana yang tidak diharapkan. Selain itu, warga juga berencana mengadakan mitigasi dan simulasi kebencanaan.

"Kalau untuk simulasi kebencanaan baru rencana. Kita mau ajukan karena kalau melihat hasil penelitian waktu awal kan struktur tanah di sini terganggu," sebut Rudi.

Warga Kompleks Tipar Silih Asih mengaduk kemana-mana. Termasuk Pemprov Jabar hungga
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Bahkan tim dari KLHK sudab
mengecek ke lokasi. Namun hingga kini belum ada tindakalanjut meski kereta cepat itu sudah diujicobakan.

Direktur Eksekutif Walhi Jabar, Meiki W Paendong mengatakan, selain berdampak terhadap rumah, ledakan untuk menembus Gunung Bohong yang akan digunakan sebagai trase KCJB itu juga berdampak terhadap struktur tanah yang dihuni warga.

Baca Juga:Bongkar Kejanggalan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Walhi: Prosesnya Ajaib, Mencurigakan!

"Struktur tanah sudah tak lagi memungkinkan untuk ditempati karena dikhawatirkan terjadi longsor. Apalagi saat ini sedang hujan," ujarnya.

https://jabar.suara.com/read/2022/11...akarta-bandung

Semoga diberikan ketabahan atas ujian yg melanda
accretia8
Chikashi.Masuda
s.c.a.
s.c.a. dan 2 lainnya memberi reputasi
1
1.5K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
sir.bayouAvatar border
sir.bayou
#11
Yang penting harus bisa diselesaikan dengan baik...

Temen gw kompleknya kena pembangunan jalan tol, rumah dia engga cuma beda 3 rumah sebelahnya kena semua...

Itu dapet ganti untung lumayan di banding harga pasar,vterus warga sekitar juga dapet kompensasi selama pembangunan jalan tol..

emoticon-Big Grin
aldonistic
aldonistic memberi reputasi
1
Tutup