Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

db84x4Avatar border
TS
db84x4
Kasus Kalideres: Dugaan Paham Apokaliptik, Mobil Dijual, dan Kesaksian Tukang Jamu
Kompas.com, 16 November 2022, 18:25 WIB
Tim gabungan polisi mendatangi rumah satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat pada Rabu (16/11/2022). Tim datang sejak pukul 16.50 WIB untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tim gabungan polisi mendatangi rumah satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat pada Rabu (16/11/2022). Tim datang sejak pukul 16.50 WIB untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). (KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI)
Penulis: Diva Lufiana Putri | Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kasus kematian empat anggota keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, masih menyimpan teka-teki.

Keempatnya adalah Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri Margaretha Gunawan (68), anak dari keduanya yang bernama Dian (40), serta Budyanto Gunawan (69), ipar dari Rudyanto.

Meski hingga kini belum diumumkan penyebab kematian, tetapi sederet fakta dan temuan baru perlahan mulai menguak kasus ini.

Berikut sederet fakta dan dugaan terbaru kasus kematian satu keluarga di Kalideres:

1. Diduga menganut paham apokaliptik

Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala meragukan dugaan kelaparan sebagai penyebab kematian.

Menurut Adrianus, keluarga tersebut termasuk berkecukupan, sehingga janggal apabila bunuh diri karena tidak mampu membeli makanan.

Dia pun menduga empat orang itu memiliki keyakinan apokaliptik atau keyakinan terhadap akhir dunia.

"Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem," ujar Adrianus, dikutip dari Kompas.com, Rabu (16/11/2022).

Di sisi lain, Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi meminta publik tidak mengambil kesimpulan terlalu cepat.

"Kita tidak boleh mengambil kesimpulan yang prematur. Harus komprehensif ini ya kami dibantu bersama-sama ahli," ujar Hengki, Rabu (16/11/2022).



2. Bukan karena kelaparan

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (15/11/2022), Polda Metro Jaya menegaskan bahwa satu keluarga di Kalideres, bukan tewas karena kelaparan.

Dugaan kelaparan sendiri muncul karena hasil otopsi menunjukkan tidak ada sisa sari makanan di lambung, serta otot-otot korban yang mengecil.

Kendati demikian, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, dugaan awal itu sejauh ini tidak terbukti.

"Bisa dikatakan untuk sementara memang tidak mengarah kepada kelaparan. Kami tidak menemukan adanya penyebab utamanya karena mati kelaparan," ujar Zulpan.

3. Mobil keluarga dijual

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce mengatakan, mobil Brio milik keluarga telah dijual oleh Budyanto Gunawan.

"Setelah proses penyelidikan kami berhasil mendapatkan titik terang terkait kabar hilangnya kendaraan mobil Brio milik korban berplat nomor B 2601 BRK," kata Pasma, dilansir dari Kompas.com, Selasa (15/11/2022).

Budyanto, lanjut Pasma, telah menjual mobil miliknya di salah satu pemilik showroom mobil berinisial R.

Mobil tersebut dijual pada 20 Januari 2022 dengan harga Rp 160 juta.

4. Temuan buku berbagai agama

Diberitakan Kompas.com, Selasa (15/11/2022), Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto mengatakan, penyidik menemukan buku berbagai macam agama di rumah satu keluarga tewas.

Menurut Benny, penyidik perlu menyelidiki buku-buku tersebut dengan memeriksa setiap coretan yang mungkin sengaja digariskan oleh anggota keluarga.

Dengan demikian, penyidik akan mengetahui apakah ada bacaan atau ajaran tertentu yang memang tengah dipelajari para korban.

Selanjutnya, penyidik dapat mencari dan memastikan apakah ajaran tersebut memiliki keterkaitan dengan penyebab kematian keempat orang itu.

5. Gembok pintu dikunci dari dalam

Benny menuturkan, gembok pintu ternyata terkunci dari dalam. Artinya, gembok masih dalam penguasaan empat orang yang menjadi penghuni rumah.

"Gembok pintu ternyata dikunci dari dalam, bukan dari luar. Berarti tentunya penguasaan kunci oleh si penghuni. Ini menjadi catatan tersendiri," ujar Benny, dikutip dari Kompas.com, Selasa (15/11/2022).

6. Perubahan pribadi korban

Diberitakan Kompas.com, Selasa (15/11/2022), tukang jamu langganan keluarga berinisial R mengaku sempat bertemu Rudyanto dan Dian dua bulan lalu.

Pengakuan R, keduanya tampak jalan bersama. Namun, R merasa janggal karena mereka hanya terdiam. Padahal, Dian dikenal sebagai pribadi yang ramah di mata R.

Dian juga tampak berbeda beberapa waktu belakangan. Perempuan yang tadinya bertubuh gemuk itu, kata R, menjadi lebih kurus.

R juga mengaku baru pertama kali itu melihat keluarga Dian pergi dengan berjalan kaki.

"Biasanya mereka keluar itu enggak pernah jalan. Mereka selalu bawa mobil atau enggak motor. Dan baru kali itu lihat dia jalan, Dian sama Bapaknya," ungkap R.

(Sumber: Kompas.com/Tria Sutrisna, Zintan Prihatini | Editor Ihsanuddin, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Sumur suci
Menurut pendapat saya motifnya sama seperti bapak ini
Diubah oleh db84x4 17-11-2022 03:18
bang.toyip
packyu
aluwungs
aluwungs dan 12 lainnya memberi reputasi
-7
4.6K
63
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
starcrazyAvatar border
starcrazy
#3
kyknya lebih dari sekedar kepercayaan sekte, something evil happened there

X-Files
muhamad.hanif.2
samsol...
jerryreality419
jerryreality419 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup