Uang adalah salah satu masalah paling besar dalam kehidupan seorang manusia. Manusia bekerja demi uang dan dengan uang kita bisa membeli segala macam kebutuhan untuk keberlangsungan hidup kita. Intinya, semua orang butuh uang.

Tak terkecuali orang-orang yang disebut konten kreator. Tidak semua orang menjadi konten kreator demi uang, ada juga orang yang benar-benar membuat konten demi menyalurkan hobi atau menyampaikan beragam hal penting pada orang lain. Meski demikian, terkadang hasil yang didapatkan tak sesuai dengan harapan.

Ada banyak orang yang menghabiskan berjam-jam dalam membuat sebuah konten sampai-sampai mengganggu keseharian mereka. Mereka menghabiskan begitu banyak tenaga dan waktu, semua demi passion dan kepuasan penggemar. Namun, konten kreator juga butuh makan. Bagaimana caranya mereka bisa terus berkarya tanpa uang sebagai sumber daya?



Adsense terkadang sulit didapat atau tidak mencukupi, untungnya ada beberapa cara lain untuk mendapat pemasukan ekstra, salah satunya adalah meminta donasi.

Dewasa ini sudah banyak bermunculan situs pihak ketiga yang menawarkan layanan donasi dari netizen untuk konten kreator. Platform-platform seperti Patreon atau Paypal sudah mulai populer di kalangan youtuber maupun tiktokers dan ini membantu netizen untuk mendukung kreator favorit mereka.

Patreon contohnya. Platform ini sudah banyak membantu kreator dari berbagai macam bidang di seluruh dunia untuk mendapat penghasilan tambahan dari para penggemar mereka. Patreon menyediakan fitur membership yang membuat kreator bisa berinteraksi erat dengan subscriber.



Di Indonesia sendiri ada beberapa platform yang serupa seperti Trakteer dan Saweria yang menurut saya pribadi lebih mudah dalam transaksinya. Kedua platform ini menaruh batas minimal sepuluh ribu untuk donasi dan pihak platform akan mengambil 5% sebagai biaya layanan. Pendaftarannya mudah, para donatur bahkan tak perlu mendaftar jika hanya ingin memberi donasi.
Siapa pun bebas menggunakan platform-platform ini untuk meminta donasi, masalahnya adalah apakah ada yang mau memberi donasi?

Jika kontennya bagus maka secara alami donasi akan mengalir, tapi bila tidak maka para kreator harus pandai menjual cerita-cerita sedih. Mungkin Anda sudah sering melihat orang-orang yang meminta donasi dengan menempelkan foto bayi yang menderita penyakit aneh dan kata-kata sedih yang menguras air mata. Memanfaatkan simpati memang cara yang efektif untuk mendulang donasi.

Atau bilang saja bahwa donasi yang terkumpul akan disumbangkan untuk pembangunan mesjid atau sedekah fakir miskin. Akan ada orang dermawan yang pasti mau membuka dompet mereka untuk kegiatan-kegiatan amal dan di situlah Anda bisa bermain api.



Licik? Memang iya, saya sangat tidak menganjurkan Anda melakukannya. Kalaupun butuh donasi, mintalah sewajarnya dan biarkan belas kasihan netizen memutuskan sisanya. Sisanya tergantung pada Anda. Apakah Anda bisa membuat konten yang pantas diberi apresiasi atau tidak, semua kembali pada Anda sang kreator.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.