Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

vitawulandariAvatar border
TS
OWNER
vitawulandari
[Lounge Formil Raya - Part 24] The Largest Indonesian Military Community - Part 1


Selamat Datang di FORMIL

Lounge ini adalah tempat ngumpul formilers.
Daripada OOT di thread diskusi, mending ngobrol, sharing, kangen - kangenan, chit - chat disini sampai klimaks.


SEJARAH FORMIL


Quote:



BACA RULES DULU SEBELUM POSTING


Quote:


Selamat bergabung, semoga trit ini dpt memperkukuh tali persaudaraan antar penghuni kaskus pada umumnya dan penghuni FORMIL khususnya.


emoticon-Shakehand2
jokes1116
debrite
rizkyalfariz022
rizkyalfariz022 dan 35 lainnya memberi reputasi
26
729.6K
20.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
prihtvitattwaAvatar border
prihtvitattwa
#5374
Pulau Pasir / Ashmore Reef ya..
Saya coba beberkan data2 dan fakta2 yang saya ketahui, tapi bukan berarti saya terus bela2in Pulau Pasir wilayah Indonesia yaa, soalnya ini saya kira tujuannya lebih ke minta Australia buat renegosiasi batas2 Maritime Boundary Indonesia dan mungkin minta "jatah" di Greater Sunrise yg mau di explore sama TimLes, dimana itu 1/3 wilayahnya ada di ZEE laut Indonesia.




Ini perjanjian jadul didasari oleh perjanjian boundary Indonesia-Australia 1972 yang lebih menguntungkan Australia karena pada saat perjanjian itu boundary Indonesia-Australia menggunakan konsep Continental Shelf bukan median line.
Pada saat dilakukan perjanjian 1972 ini sebenarnya Portugis diikutsertakan buat berunding cuma Portugis menolak. Dan karena Portugis menolak maka di tahun 1972 ini wilayah yg belum ada sea boundarynya tsb dinyatakan "Timor Gap."

Lalu dari hasil kesepakatan boundary di tahun 1972 itu dihasilkan MOU Box 1974, itu adalah perjanjian buat fishing rights antara Australia dan Indonesia di Pulau Pasir ini. Karena memang banyak nelayan2 Rote yang singgah di daerah sana ketika nyari ikan, jadi biar sama2 win-win di buatkanlah MOU Box ini.
Tapi ini semua kan sebenernya lebih dari sekedar nelayan2 ini doang. Ibaratnya Indonesia ngalah sama Australia masalah maritime boundary di laut Timor, tapi Australia kasih dukungan penuh Timor Timur itu masuk Indonesia.
Itu yang disebut sebagai Price of Negotiation nya. Ini terjadi di tahun 1975 sampai 1978, akhirnya Timor Gap itu resmi ditutup saat itu.

Perkembangan selanjutnya sampai 1997 ya wilayah lautnya dieksplorasi sama perusahaan2 Australia dan wilayah daratnya dipegang sama Indonesia. Tahun 1997 indonesia ada perjanjian water column boundary tapi bukan seabed resources, artinya migas dalam laut itu tetep jadi milik Australia, tapi perjanjian ini tidak pernah diratifikasi, karena terus TimTim kan merdeka. Dan mereka buat perjanjian sendiri lagi wilayah Timor Gap itu 50:50 berdasarkan CMATS 2006 yang dealnya sampai ada kasus penyadapannya Mari Alkatiri itu.

Nah tahun 2017-2018, Timor Leste kan bawa semua kasus perbatasan ini ke Den Haag. Disana terjadi lagi perjanjian2 baru,
Continental Shelf yang selama ini jadi perbatasan Australia-Timles tidak diakui diganti sama Median Line, maka pembagian sharenya bukan 50:50 tapi 70:30 karena dengan median Line maka wilayah Timor Leste jadi lebih banyak di Greater Sunrise.

Greater Sunrise ini sebenernya terletak di maritime boundary TimLes dan Indonesia yang belum didiskusikan sama sekali.

Yang sebenernya didorong itu, IMO, bukan klaim terhadap Pulau Pasirnya, tapi renegosiasi ulang terhadap perjanjian Maritime Boundary 1972. Karena kalau perjanjian Maritime Boundary 1972 itu dicabut dan menggunakan median line maka bagian Greater Sunrise dan ladang2 migas di wilayah itu juga jadi wilayah Indonesia.


Sumber:
1. Kronologis
2. Maritime treaty INA-AUS 72
3. MOU Box 1974
4. CMATS
5. TimLES-AUS 2018 boundary
6. Untuk sumber dari background politiknya dimana maritime boundary ini sebenernya adalah harga negosiasi buat TimTim itu saya dapat dari baca 2 buah buku.

Buku East Timor the pebble in the shoe karya Ali Alatasdan buku Crossing the Line nya Kim McGrath.

Agak susah kalau harus foto2. Bisa dibaca 2 buku itu ditemukan kesamaan2nya. Salah satu yang menarik dimana tokoh2 Katolik lah yang sebenernya ngebuat deal2 ini tahun2 itu. Selamat membaca

Diubah oleh prihtvitattwa 29-10-2022 00:40
cahmeneng
sukakuda
reinhard5490
reinhard5490 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup