Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Joko.LeeAvatar border
TS
Joko.Lee
Viral! Warna BBM Pertalite Disebut Makin Keruh dan Boros



Media sosial Facebook dihebohkan dengan sebuah unggahan yang menunjukkan perbandingan warna BBM Pertalite lama dan baru. Warna BBM Pertalite yang baru dinarasikan lebih keruh dengan yang lama.

Dalam unggahan tersebut nampak ada foto bensin yang ditampung dalam dua botol bekas air mineral 1 literan. Botol yang satu warna bensinnya terlihat hijau pekat, sementara di sebelahnya warna bensinnya hijau pucat.

Bensin yang ada di dalam foto itu disebut-sebut adalah Pertalite. Masih dari unggahan tersebut juga disebutkan BBM Pertalite makin boros.

"Perbandingan Pertalite yang lama sama yang baru. Pantas boros betul," tulis akun yang mengunggah foto tersebut, dilihat detikcom, Minggu (25/9/2022).

Penjelasan Pertamina
Pertamina sendiri buka suara soal unggahan tersebut. Menurut Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting membantah ada perubahan pada BBM Pertalite. Tidak ada perubahan terjadi baik sebelum dan sesudah kenaikan harga.

"Sejauh ini sample yang kami cek masih on spek yang ditentukan Pemerintah," tegas Irto saat dihubungi detikcom.

Irto juga menjelaskan warna yang diberikan pada BBM hanya untuk pembeda saja. Misalnya, warna BBM Pertalite hijau sementara Pertamax biru. Menurutnya rupa warna dari suatu BBM tidak ada kaitannya dengan boros atau tidaknya BBM.

Menurutnya, warna asli BBM justru adalah bening. Pihaknya menambahkan zat pewarna pada BBM hanya bertujuan agar masyarakat umum dapat membedakan jenis-jenis BBM yang digunakan.

"Warna yang diberikan pada BBM hanya untuk pembeda, tidak ada kaitannya dengan boros tidaknya dalam penggunaan BBM," ungkap Irto.

Dia kembali menegaskan zat pewarna yang dicampurkan ke dalam BBM sama sekali tidak mempengaruhi performa atau kualitas BBM.

"Zat pewarna ini tidak berpengaruh terhadap performa atau kualitas atau spesifikasi BBM," pungkas Irto.


https://finance.detik.com/energi/d-6...eruh-dan-boros
cahlenong
skiesman
jiresh
jiresh dan 4 lainnya memberi reputasi
5
3.8K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
Joko.LeeAvatar border
TS
Joko.Lee
#1
Ahli Ungkap Sejumlah Dugaan Penyebab Pertalite yang Kian Boros
Ahli Ungkap Sejumlah Dugaan Penyebab Pertalite yang Kian Boros




Tangkapan layar unggahan foto disebut perbandingan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite lama dengan yang baru.(FACEBOOK)


Usai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di awal bulan ini, keluhan perihal dugaan penurunan kualitas bahan bakar minyak (BBM) RON 90 atau Pertalite ramai di media sosial.

Menurut warganet, Pertalite saat ini dirasa lebih boros dibandingkan sebelumnya dengan pemakaian yang sama.

Kecurigaan warga ini didukung dengan kondisi antrean di SPBU Pertamina yang meningkat tajam.

Bahkan, beberapa dari mereka rela pindah ke SPBU swasta untuk menghindari antrean panjang, meski dengan harga sedikit lebih mahal.

Analisis dan penjelasan ahli ITB

Ahli Bahan Bakar dan Pembakaran Fakultas Teknik Mesin dan Dirgandara Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswisjajanto mengatakan, penurunan kualitas Pertalite bisa dimungkinkan karena massa jenis yang berubah.

Menurutnya, massa jenis Pertalite yang ditetapakan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkisar antara 715-770.

Faktor density atau massa jenis ini mencerminkan energi per liter bahan bakar.

"Jadi artinya dengan uang yang sama, kalau densitas itu turun maka kita akan mendapat energi yang lebih sedikit per liternya dari yang kita bayar," kata Tri dikutip dari pemberitaan Kompas.com.



Faktor penyebab


Warganet mengeluhkan penggunaan BBM jenis Pertalite kini menjadi cepat habis sejak harga BBM dinaikkan seperti yang diunggah oleh akun Twitter @ferizandra pada Rabu (21/9/2022)(Tangkapan layar Twitter.)

Ada beberapa faktor penyebab penurunan massa jenis BBM ini. Pertama, kondisi crude oil yang menurun secara alami.

Dalam hal ini, crude oil yang dimasak bisa menghasilkan nafta yang ringan dan berat. Nafta adalah hasil pengolahan crude oil yang sudah diproses sedemikian rupa, namun belum menjadi Pertalite.

Kedua, kemungkinan adanya kesalahan saat proses pengolahan.

Misalnya, kesalahan dalam formulasi, sehingga pengolahan yang dihasilkan berupa Pertalite dengan massa jenis rendah fraksi.

Ciri Pertalite ini adalah warna lebih terang dan mudah menguap.

Kata ahli UGM


Ilustrasi pengisian BBM Pertalite (Dok. Pertamina)

Sementara itu, Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jayan Sentanuhady menuturkan, kendaraan bermotor yang sebelumnya diisi Pertamax dan kini berganti Pertalite, maka hal ini memang akan terasa lebih boros.

Peralihan pengguna Pertamax ke Pertalite dimungkinkan karena selisih harga keduanya yang besar.

Menurut Jayan, Pertamax secara umum memiliki nilai kalor dan oktan yang lebih tinggi dibanding BBM yang lain.

Jika kemudian pemilik kendaraan menggunakan BBM dengan nilai oktan yang lebih rendah, maka akan menimbulkan masalah.

"Nilai oktan yang rendah berpotensi membuat mesin auto ignition, bahkan knocking. Nah auto ignition dan knocking ini membuat tenaga mesin drop," ujarnya.

"Sehingga untuk mendapatkan power yang sama dengan power BBM Pertamax sangat wajar oktan yang rendah akan lebih boros," sambungnya.

Perlunya pengujian Pertalite


Antrean kendaraan roda dua di SPBU Vivo yang kini mulai mengular. Seorang pengendara motor yakni Indra (27) mengatakan bahwa dirinya kini telah beralih ke SPBU Vivo, usai waktu antrean BBM Pertalite di SPBU Pertamina semakin memakan waktu lebih lama. (KOMPAS.com/JOY ANDRE T)

Untuk itu, kedua ahli ini menyarankan adanya pengujian guna memebuktikan klaim penurunan kualitas Pertalite.

Pengujian yang paling mudah bisa dilakukan dengan meletakkan Pertalite dan Pertamax di satu wadah.

"Taruh saja Pertalite di wadah, kemudian kalau sebagai pembanding karena susah untuk dapat Pertalite yang lama maka pakai Pertamax saja sebagai pembanding," jelas Tri.

Kemudian, letakkan di tempat terbuka yang aman dari api, dan di tempat dingin. Jika Pertalite lebih menguap, maka klaim penurunan kualitas memang betul adanya.

Hal ini karena dalam tabel spesifikasi bisa dilihat Pertamax dan Pertalite memiliki spesifikasi tekanan uap yang hampir sama sehingga seharusnya pada keduanya tak akan ada banyak perbedaan.

Untuk pengujian lebih lanjut, bisa dilakukan engine test bed di laboratorium.


Infografik: 8 Jenis BBM yang Dijual Pertamina (KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo)


https://www.kompas.com/tren/read/2022/09/25/082900265/ahli-ungkap-sejumlah-dugaan-penyebab-pertalite-yang-kian-boros?page=all
nomorelies
nomorelies memberi reputasi
1
Tutup