Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

valkyr9Avatar border
TS
valkyr9
Kesaksian Bripka RR: Yosua Bertemu Istri Sambo 15 Menit Usai Dugaan Pelecehan


Jakarta - Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J sempat bertemu dengan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, selama kurang lebih 15 menit usai peristiwa yang diklaim oleh Putri sebagai pelecehan seksual yang terjadi di rumah Sambo di Magelang, Jawa Tengah. Pertemuan terjadi setelah Putri memanggil Yosua lewat Bripka Ricky Rizal (RR).

Informasi mengenai pertemuan Putri dan Yosua itu bersumber dari keterangan Bripka Ricky sebagaimana disampaikan oleh pengacaranya Erman Umar. Cerita bermula saat Bripka Ricky dan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E mengantarkan barang-barang untuk putra Sambo di SMA Taruna Nusantara pada 7 Juli 2022.

Bripka Ricky saat itu bertemu dengan pamong putra Sambo di asrama SMA Taruna Nusantara. Setelah itu, dia juga hendak bertemu dengan pamong lainnya yang sedang berada di alun-alun Magelang.

Saat menunggu di alun-alun, Bharada E mendapat panggilan telepon dari Putri untuk segera pulang ke rumah Magelang. Bripka Ricky dan Bharada E pun menuruti perintah tersebut dan langsung menuju ke kediaman Sambo.

Setibanya di rumah, Bripka Ricky mengaku tak melihat siapa pun di lantai 1 rumah. Dia bersama Bharada E lantas naik ke lantai 2 dan melihat ART Susi sedang duduk sambil menangis.

"Sedangkan Kuat dalam kondisi tegang dan panik," kata Erman Umar menceritakan pengakuan Bripka Ricky kepada detikcom, Rabu (7/9/2022).

Bripka Ricky kemudian bertanya kepada Kuat mengenai peristiwa yang terjadi. Kepada Ricky, Kuat menceritakan dirinya melihat Yosua di tangga dan langsung lari ketika dia ditegur.

Kuat lantas memerintahkan Susi untuk memeriksa kondisi Putri. Berdasarkan keterangan Ricky, Kuat dan Susi mendapati Putri sudah dalam kondisi tergeletak di kamar mandi lantai 2.

"Lalu Yosua datang kembali hendak naik dan mau menjelaskan ke Kuat tetapi Yosua menangis dan dihalangi Kuat menggunakan pisau," ujar Erman.

Setelah itu, Ricky juga melihat kondisi Putri atas permintaan Kuat. Saat itu Ricky melihat Putri sudah berbaring di tempat tidur di dalam kamar lantai 2.

Ricky pun bertanya ke Putri mengenai peristiwa yang terjadi. Namun Putri tidak menjawab pertanyaan tersebut dan menanyakan posisi Yosua di mana.


Bripka Ricky Amankan Senjata

Sebelum memanggil Yosua, Ricky berinisiatif untuk mengamankan senjata bersama Bharada E yang berada di kamar ADC lantai 1. Senjata berupa senjata panjang dan senjata pendek itu langsung diamankan ke kamar anak Sambo di lantai 2.

"Bripka Ricky takut apabila tidak diamankan akan digunakan Yosua karena sempat dihalangi Kuat menggunakan pisau," ujar Erman menuturkan pengakuan Ricky.

Barulah kemudian Ricky turun dan mencari Yosua yang kemudian ditemukan sedang berada di depan rumah. Ricky juga sempat bertanya ke Yosua tentang apa yang sebenarnya terjadi. Namun Yosua mengaku tidak tahu alasan Kuat tiba-tiba marah kepada dirinya.

Setelah itu, Ricky membujuk Yosua untuk bertemu Putri karena diminta langsung. Selang beberapa lama, Yosua akhirnya mau untuk bertemu Putri di kamar lantai 2.

"Sampai di kamar 2, Yosua duduk di bawah lantai dan Putri tiduran di kasur. Bripka Ricky menunggu di luar kamar. Pembicaraan antara Yosua dan Putri tidak terdengar oleh Bripka Ricky," imbuh Erman.

Pertemuan Yosua dan Putri itu berlangsung selama kurang lebih 15 menit. Setelah Yosua keluar dari kamar, Ricky sempat menanyakan kembali mengenai peristiwa yang terjadi. Namun Yosua lagi-lagi tak memeberikan penjelasan.

Usai kejadian itu, Yosua kemudian tidur bersama Bharada E. Sedangkan Ricky dan Kuat tidur di ruang tengah memakai kasur lipat.

Dugaan pelecehan yang disebut dialami Putri itu memang masih diselidiki timsus Polri. Di sisi lain, Komnas HAM menduga kuat peristiwa pembunuhan Brigadir Yosua didahului oleh peristiwa kekerasan seksual.

"Terdapat dugaan kuat terjadinya peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J kepada Saudari PC (Putri Candrawathi) di Magelang, tanggal 7 Juli 2022," kata komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, dalam jumpa pers di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/9).

Secara terpisah, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menjelaskan dasar Komnas HAM menyimpulkan adanya dugaan kuat pelecehan terhadap Putri Candrawathi. Dia mengatakan dugaan itu didasari keterangan saksi, pendamping psikologis Putri Candrawathi serta dugaan pelecehan itu masuk BAP hingga berkas perkara yang dilimpahkan ke Kejaksaan.

"Dugaan itu didasarkan keterangan saksi/korban yakni PC, KM, RR, dan Susi. Juga dua ahli psikologi yang mendampingi selama ini. Kasus KS (kekerasan seksual) juga masuk di BAP, di dalam rekonstruksi dan berkas perkara yang dilimpahkan ke Kejaksaan," ujar Taufan, kepada wartawan, Senin (5/9/2022).

Dia mengatakan pembuktian dugaan pelecehan harus melibatkan tenaga ahli. Sebagai informasi, Komnas HAM menduga kuat peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi terjadi di Magelang pada 7 Juli 2022.

"Maka langkah pendalaman dugaan ini dengan melibatkan ahli-ahli lain dari lembaga yang resmi adalah jalan bagi objektifikasi atas dugaan tersebut," tuturnya.

Sementara itu, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menilai dugaan pelecehan seksual atau pemerkosaan ke istri Putri Candrawathi patut dipertanyakan. Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi Pasaribu berbicara soal relasi kuasa.

"Makannya kok janggal, karena dua hal yang umumnya terjadi pada kekerasan seksual itu tidak terpenuhi. Pertama soal relasi kuasa karena posisi Yosua adalah bawahan dari ibu PC atau dari FS," papar Edwin saat dihubungi detikcom, Senin (5/9).

Edwin menyebut pada umumnya, pelaku pelecehan seksual akan mencari tempat yang aman tanpa sepengetahuan orang lain. Namun, di kasus ini masih ada saksi di rumah kawasan Magelang, yakni KM dan S selaku asisten di rumah.

"Biasanya pelaku memastikan tidak ada saksi, ini peristiwanya di rumah Ibu PC. Di situ ada KM dan ada S, Susi. Jadi terlalu apa ya, nekat ya. Kalau itu terjadi nekat banget ya," ungkap Edwin.

Kejanggalan ketiga, lanjut Edwin, perihal posisi PC yang disebutnya masih bisa memberikan perlawanan. Selain itu, saat di Magelang disebut PC masih bertanya soal keberadaan Yosua, bahkan Yosua juga menghadap PC di kamarnya.

"Ini kan tergambar di rekonstruksi, bayangkan saja bagaimana kok korban dari kekerasan seksual masih bertanya tentang pelakunya dan masih bisa bertemu dengan pelakunya secara fisik di ruang pribadinya yang merupakan tempat peristiwa dugaan itu," tutur Edwin.

Menurut Edwin, umumnya, korban pelecehan seksual akan mengalami trauma atau depresi untuk bertemu kembali dengan pelaku. Kelima, korban masih berada satu rumah dengan pelaku di tanggal 7 dan 8 Juli.

"Yosua masih tinggal menginap di rumah itu. Itu rumahnya kalau kita pakai pendekatan kekerasan seksual itu rumahnya korban, korban punya kekuasaan, kok korban masih bisa tinggal bersama pelaku," tanyanya.

"Peristiwa terjadi di Magelang, dugaan peristiwa itu, kenapa tidak dilaporkan ke polisi? kalau ini benar, yang jadi korban kan istri Jenderal kalau dia telepon Polres, Polresnya datang. Polisi akan datang ke rumahnya nggak perlu sibuk-sibuk untuk datang ke kantor polisi," sambung Edwin.

Padahal, sambung Edwin, jika korban melaporkan dugaan tersebut ke polisi berpeluang besar mendapatkan bukti yang lebih akurat, yakni terkait dengan visum.

Lebih lanjut, dia pun mempertanyakan posisi Yosua sempat dibawa ke rumah pribadi kawasan Saguling, Jakarta Selatan. Kejanggalan selanjutnya adalah hubungan baik yang dimiliki Yosua ke Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

"Yosua masih dibawa Ibu PC beserta rombongan ke rumah Saguling, artinya dia masih bisa bersama-sama dengan pelaku, itu uniklah. Ibu PC sudah menganggap Yosua anak, dan mungkin juga sebaliknya Yosua sudah menganggap Ibu PC sebagai ibu, jadi itu keganjilan yang ke-depalan," kata Edwin.

Kejanggalan terakhir, menurut Edwin masih terkait dengan hubungan antara Yosua dengan Putri Candrawathi. Namun, pihaknya belum bisa menjelaskan lantaran tak ingin mendahului penyidik.

"(Kejanggalan) yang kesembilan masih saya tahan dulu. Kami sudah punya informasi tapi kami belum bisa sampaikan karena tidak mau mendahului penyidik," pungkasnya.


Polri Tak Temukan CCTV

Sementara itu, Bareskrim masih menyelidiki dugaan pelecehan seksual ke Putri. Namun Bareskrim menyebut tak ada rekaman CCTV di rumah Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah.

"Tidak ada CCTV di rumah Magelang," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi dikutip dari Antara, Minggu (4/9).

https://news.detik.com/berita/d-6277...gaan-pelecehan

Mm.. Setelah d lecehkan.. Apakah bu putri minta nambah??.. emoticon-Malu (S)

Hubungan macam apa yg memungkinkan seorang ajudan laki2 bisa bertemu secara privat dg ibu komandan d kamar pribadi??.. emoticon-Malu (S)

Quote:


Hubungan apa hayoo??.. emoticon-Malu (S)




emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)
Diubah oleh valkyr9 07-09-2022 01:13
samsol...
galuhsuda
viniest
viniest dan 15 lainnya memberi reputasi
16
3.7K
91
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
itilnjepatAvatar border
itilnjepat
#7
Quote:
nomorelies
scorpiolama
samsol...
samsol... dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup