Alami Inflasi Tinggi, Gimana Nasib Mata Uang Inggris?

Beranda
Komunitas
NEWS KASKUS
Alami Inflasi Tinggi, Gimana Nasib Mata Uang Inggris?

FBS.official

26-08-2022 00:48

Alami Inflasi Tinggi, Gimana Nasib Mata Uang Inggris?

Inggris merupakan salah satu negara paling unik dan juga maju di dunia. Dikenal dengan sistem kerjaan yang dari masa ke masa melahirkan beragam cerita selalu dinantikan masyarakat. GanSis pasti udah gak asing lagi kan sama mata uang negara ini? Yup, bener, pound sterling. Ternyata, penggunaan mata uang pound sterling udah lebih dari 1000 tahun, loh. Sayangnya, saat ini lagi terjadi inflasi atau kenaikan harga yang cukup tinggi di Inggris. Pound sterling pun sampai gak punya kesempatan buat naik. emoticon-No Hope

Sumber: Tribunnews.com

Kondisinya emang cukup memprihatinkan, GanSis. Mayoritas keluarga di negara ini lagi dalam keadaan yang kurang baik atau rapuh. Mereka mencoba membagi dana mereka buat biaya makanan dan listrik yang tinggi. Kira-kira sebenarnya separah apa sih fenomena jatuhnya poundsterling ini? Yuk, simak penjelasan yang satu ini!

Tingginya Inflasi Inggris

Pada Juli 2022, Inflasi di Inggris naik drastis yaitu di angka 10,1 % padahal tadinya masih 9,4% dan naik ke 9,8% yang mana merupakan inflasi tertinggi sejak Februari 1982.

Sumber: tradingeconomics.com

Pada saat ini, gas pun ikut naik bahkan sangat cepat. Hal ini membuat kemungkinan Inggris akan di jalur inflasi 18% tahun depan. Inggris menjadi negara utama ekonomi barat yang memiliki inflasi tertinggi. Menurut laporan dari Citigroup, Bank of America dan Goldman Sachs yaitu inflasi Inggris tahun depan di sekitaran 14-15%. Angka ini akan menekan poundsterling. Target inflasi jangka panjang sebesar 2% dari Bank of England (BoE) membuat mereka harus mengambil langkah.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, yang baru saja mengundurkan diri, memang masih dalam proses pencarian pengganti oleh Tory (partai di Inggris). Salah satu kandidat, Liz Truss, mengatakan bahwa BoE terlalu lambat dalam meningkatkan suku bunga dalam menghadapi kenaikan inflasi. Tapi, kita juga gak bisa nih GanSis 100% setuju sama pendapat ini.

BoE adalah salah satu bank sentral pertama yang berhasil menaikan suku bunga di Desember 2021 dari angka 0,10% ke 0,25. Hal ini dilakukan untuk memperlambat putaran ekonomi setelah pencetakan uang karena Covid 19. Tak ada yang tau kalau ketegangan geopolitik bakal memanas 2 bulan kemudian. Ditambah pertumbuhan komoditas yang pesat.. Di sisi lain, dengan target inflasi 2%, BoE seharusnya bertindak jauh lebih awal karena pertumbuhan harga melebihi 2% pada pertengahan 2021, jauh sebelum kenaikan suku bunga pertama.

Apa langkah BoE selanjutnya?

Pada 4 Agustus 2022, Bank of England menaikkan suku bunga sejumlah 50 basis poin. Inflasi sekarang yang menginjak angka 10% ditambah akhir perang Ukraina yang belum terlihat di tahun 2022 membuat kemungkinan buruk lainnya bisa terjadi. Nah, pada 1982 juga ada fenomena inflasi tinggi serupa dimana suku bunga Inggris mendekati 15%. Mimin berpikir fenomena ini bisa terulang dan BoE akan mengambil kebijakan lebih hawkish karena harga-harga melonjak.

Inggris dapat bernafas lega jika musim ini tidak semakin parah. Downing Street selaku juru bicara, meminta warga buat gak panik terutama untuk pasokan energi. Dirinya mengatakan Inggris memiliki salah satu sistem energi yang paling beragam dan tangguh di dunia. Jika demikian, pertumbuhan harga dapat melambat secara signifikan (karena terutama didukung oleh biaya energi), dan BoE tak perlu agresif dalam mengambil keputusan.

Prospek Poundsterling!

Umumnya, fenomena kenaikan suku bunga merupakan hal positif untuk mata uang, tetapi perlu ditegaskan juga nih kalau gak semuanya sama. Terutama dengan kondisi Inggris saat ini yang tak sederhana. Bank of England gagal GBP (Pound Sterling) di tengah inflasi tinggi, dan GBP akan naik jika:

Quote:

1. GBPUSD akan naik jika USD turun. Ini mungkin akan terjadi apabila Federal Reserve memperlambat kenaikan suku bunga dan menampakkan kebijakan yang kurang hawkish.

2. Bank of England mengagetkan pasar dan membuat kenaikan yang lebih besar dari perkiraan (misalnya 100 basis poin, bukan 50).

Saat ini, 2 skenario di atas bisa tidak mungkin terjadi, ditambah naiknya harga di Inggris, dan mata uang yang menurun.Nah, GanSis bisa liat nih pola double bottom (bawah ganda) sedang mencoba terbentuk dalam pasangan GBPUSD. Namun, jika support 1.1740 ditembus, pasangan ini dapat turun mencapai 1.1450 dalam waktu kurang dari sebulan.

Grafik harian GBPUSD

Resistance: 1.2324, 1.2700, 1.3000

Support: 1.1740, 1.1450

Bisa dilihat jika jangka waktu mingguan lebih pesimis, terutama kalau harga menembus zona support (warna merah). Pola kelanjutan saluran horizontal telah terbentuk selama lima tahun terakhir. Jika terjadi penembusan, pergerakannya akan amat besar, dengan kemungkinan jangka panjang, target pada level paritas (1.0000).