Sumber Gambar

Semakin gencarnya pemberitaan tentang pesulap merah yang membongkar tentang trik para dukun palsu, semakin banyak masyarakat yang skeptis dan tidak percaya dengan pengobatan dukun dengan metode gaibnya.

Well, ini satu kemajuan pola pikir yang patut kita syukuri. Tapi ada hal yang menurut TS layak buat dibahas. Berdasarkan satu pertanyaan, apa iya semua hal gaib mistis yang dijual oleh para dukun itu bohong?

Berdasarkan Perspektif

Jauh sebelum agama-agama masuk ke Indonesia, nenek moyang kita masih mempercayai yang namanya animisme dan dinamisme. Ada banyak aliran kepercayaan yang mana mereka memuja roh leluhur, energi-energi, dan juga benda yang mereka anggap keramat dan sakral.

Sampai akhirnya, Hindu-Buddha masuk sedikit demi sedikit kepercayaan ini berkurang. Namun tetap ada. Bahkan sampai saat ini pun mungkin masih ada yang menganut aliran kepercayaan.

Nah, begitu juga dengan praktek perdukunan. Itu adalah sebuah kepercayaan, kan? Kepercayaan siapa? Ya kepercayaan si dukun itu. Si dukun percaya kalau setan itu bisa membunuh manusia, dukun percaya adanya santet, guna-guna dan semacamnya.

Ketika sesuatu sudah menjadi kepercayaan pada diri seseorang, maka kepercayaan itu sudah menjadi kebenaran untuk dirinya. Terlepas dari benar atau tidak ya.

Maka dengan berbekal kepercayaan yang ia pegang, si dukun pun mengobati pasien dengan ritual-ritual yang ia yakin bisa menyembuhkan. Lalu, kalau seperti itu apakah bisa disebut kebohongan?

Apakah sebuah kepercayaan yang disampaikan oleh penganutnya bisa disebut kebohongan?

Sekarang begini, kalian belajar mengenai suatu agama. Tapi menurut kalian agama itu salah, apakah lantas kalian menganggap bahwa agama tersebut berbohong? Kan enggak dong, semua tergantung persepektif.

Jadi semua ini hanyalah bentuk dari subjektivitas si dukun dalam melihat suatu masalah. Yang dengan bodohnya dipercaya oleh masyarakat.


Sumber Gambar

Jadi siapa yang bodoh?

Yang bodoh adalah masyarakat yang mempercayai dukun padahal mereka sendiri sudah punya pegangan agama masing-masing.

Ane di sini bukan mau pro-dukun ya gan. Ane juga paham kalo semua praktek perdukunan itu bullshit semua, tapi ane juga gak menjudge mereka pembohong.

Mau ditertawakan silahkan karena emang lucu. Mau di-bully juga terserah, tapi kalau dicap bohong itu udah lain lagi konteksnya.

Jadi liat-liat dulu kalau mau mencap dukun pembohong, kalau memang si dukun pakai produk dari toko online oren, kalo dukun itu gak berani pembuktian, ya itu udah fix bohong.

Tapi kalo dukun pake peralatan yang murni tanpa ada tombol, trik, atau apapun itu. Ya, itu berarti dukun yang sedang mempraktekkan kepercayaannya bukan sedang berbohong. Reaksi kita sebagai orang yang berakal sehat adalah cukup dengan tidak mempercayainya.

Jadi pelajarannya, yang harus diberantas dahulu itu memang pemikiran dangkal masyarakat yang masih percaya hal-hal gaib. Jadi kalo nanti merasa ketipu dukun, sebelum menjudge dukunnya, introspeksi diri dulu kok bodoh banget percaya dukun.

Hari gini kok masih ketipu dukun? Wkwk.



Ditulis oleh: Harry Wijaya
Tulisan dan Narasi Pribadi