Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

diesviAvatar border
TS
diesvi
Kuota Subsidi Pertalite Menipis, Pemerintah Siap Salurkan Bansos Jika Harga BBM Naik
Perubahan kebijakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite membuat pemerintah harus menyiapkan sejumlah skema. Skema ini agar kuota BBM yang disubsidikan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun, sesuai pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.

Anggaran belanja subsidi dan kompensasi yang telah dikucurkan pemerintah hingga bulan Agustus 2022 sudah mencapai Rp502,4 triliun. Anggaran tersebut terdiri atas subsidi energi sebanyak Rp208,9 triliun dan kompensasi energi sebesar Rp293,5 triliun.

Padahal, pada saat ini kuota subsidi Pertalite hanya tinggal tersisa enam juta kiloliter dari total 23 juta kiloliter subsidi yang telah disepakati hingga akhir tahun 2022. Dengan sisa kuota tersebut, pemerintah memprediksikan subsidi Pertalite akan habis pada bulan Oktober 2022.

Presiden Joko Widodo juga telah memberikan arahan kepada menteri agar perubahan harga Pertalite diputuskan secara hati-hati dan dikalkulasikan dengan matang. Hal tersebut merupakan upaya agar tidak terjadi penurunan daya beli masyarakat dan juga agar tidak menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.

“Ini menyangkut hajat hidup orang banyak, jadi semuanya harus diputuskan dengan hati-hati, dikalkulasikan dampaknya jangan sampai dampaknya menurunkan daya beli rakyat, menurunkan konsumsi rumah tangga,” kata Jokowi pada Selasa, 23 Agustus 2022.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa pemerintah siap menyalurkan bantuan sosial jika harga BBM harus dinaikkan. Airlangga menilai bahwa program bantuan sosial (bansos) tersebut untuk memitigasi dampak negatif terhadap perekonomian masyarakat dengan adanya kenaikan harga energi.

“Ya, tentu perlindungan sosialnya akan kita tebalkan. Kita sudah punya banyak sistem yang sudah dilakukan selama dalam Komite Penanganan Covid-19 dan PEN,” kata Airlangga.

Airlangga melanjutkan bahwa basis tersebut masih dalam tahap rumusan yang dilakukan oleh jajaran menteri, termasuk juga skenario kebijakan harga BBM. Seperti yang diketahui bahwa kuota BBM jenis Pertalite kuotanya semakin menipis. Airlangga juga menyebutkan bahwa beban anggaran pada APBN semakin melonjak.

Pemerintah sedang mengalkulasi dampak dari rencana kenaikan harga BBM terhadap kegiatan konsumsi masyarakat juga terhadap kegiatan industri. Kenaikan harga BBM tentu akan mempengaruhi daya beli atau permintaan konsumen, serta mempengaruhi laju inflasi yang akan berimbas pada jalannya roda usaha.

“Tentu ada dampak, baik terhadap industri, terhadap volume yang akan diserap kemudian juga akan berpengaruh sedikit juga terhadap daya beli dan juga berpengaruh terhadap inflasi. Nah itu semua sedang dikalkulasi,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Airlangga juga mengatakan bahwa jajaran menteri masih melakukan evaluasi terhadap rencana perubahan harga BBM Pertalite hingga satu sampai dengan dua hari ke depan. Evaluasi rencana perubahan harga BBM Pertalite tersebut dilakukan sebelum dilaporkan kepada Presiden Jokowi pada pekan ini.

https://www.pikiran-rakyat.com/nasio...harga-bbm-naik


nomorelies
s.c.a.
jiresh
jiresh dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.3K
48
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
overbumpAvatar border
overbump
#7
Buat apaan bansos?
Yg dapet org nya yg itu2 aj.. Yg deket sm si A.. Sanak si B.. Kenalan si C

Trus bansos itu emang bs ngurangin beban scara kontinyu? Supir pick-up sayur dpt bansos? Supir taxol dan ojol dpt bansos?

Ud jelas dr jaman jebot.. Bansos lah, banpres lah, banruan umkm lah.. Sapa sih penerima nya? Ap tersalur scara tepat?

Ap lg pk data yg itu2 aj.. Yg nerima nya dia2 jg.
s.c.a.
jerryreality850
jiresh
jiresh dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup