Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

elviciAvatar border
TS
elvici
Gaya Hidup Minimalis: Kebahagiaan dalam Kesederhanaan dan Kecukupan
Pernahkah kamu bertanya tentang sejarah minimalisme dan apa arti sebenarnya sebagai gaya hidup?



Kamu tentu pernah mendengarnya meskipun tidak mempraktikkannya sendiri. Ada sejarah yang kaya dengan praktik minimalis sejak ribuan tahun yang lalu. Dikolaborasikan dengan nilai seni nan artistik, berevolusi menjadi apa yang menjadi gaya hidup umum saat ini.

Apa itu minimalisme sebagai gaya hidup?



Minimalisme adalah praktik kesadaran akan kebendaan, waktu, dan energi. Sebagian orang keliru mencoba menggunakan kata itu dengan cara yang sama seperti menandai desain minimalis, tetapi itu prinsip yang berbeda. Kamu tidak dapat mencirikan gaya hidup dengan cara yang sama seperti kamu melabeli benda.

Jadi, seperti apa bentuk minimalisme itu?



Minimalisme merupakan preferensi untuk jumlah kepemilikan materi yang rendah. Seseorang yang menganggap dirinya minimalist akan mengatakan bahwa mereka "berlatih minimalis." Minimalisme adalah praktik, artinya membutuhkan latihan dan melakukannya secara sadar dan konsisten.

Minimalist menekankan pada kepraktisan dengan sedikitnya barang-barang. Percaya bahwa lingkungan sangat memengaruhi semua aspek kehidupan mereka karena penelitian menyatakan bahwa semua barang yang menjadi milik akan membutuhkan sesuatu dari diri--waktumu, fokusmu, energimu, bahkan uangmu. Dengan minimalisme, kamu berlatih mempraktikkan kesadaran akan barang-barang yang kaumiliki dan bagaimana ia memengaruhimu. Tidak pada kuantitas, tetapi kualitas.

Ini tentang perubahan pola pikir



Minimalisme adalah perubahan pola pikir. Ketika kamu memutuskan untuk menjadi sehat, itu mengharuskanmu untuk mengubah pola pikir tentang makanan dan olahraga. Oleh karena minimalist memiliki penekanan kuat pada prioritas untuk keputusan memiliki barang seminimal mungkin, maka secara alami berlanjut ke area-area lain dalam hidup yang akhirnya mengubah pola hidup dan pola pikirmu.

Sejarah minimalisme



Jika kamu menelusuri asal usul minimalisme, kamu akan menemukannya sepanjang sejarah. Banyak kelompok agama seperti Buddhisme menyebutkan tentang menolak harta benda untuk mendapatkan fokus atau kebijaksanaan spiritual. Keyakinannya adalah bahwa dengan mengurangi barang-barang, mereka memperoleh kefokusan dari hal-hal yang ternyata lebih penting.

Dahulu, kata minimalis tidak digunakan untuk mendefinisikan gaya hidup. Sebenarnya, awalnya tidak ada hubungannya dengan kepemilikan barang. Istilah minimalis menjadi populer di tahun 50-an dan 60-an untuk tren sederhana dalam musik, seni dan kemudian desain. Gagasannya sama, untuk menghapus semua kecuali instrumen atau potongan desain inti. Ketika minimalis menjadi populer dalam desain dan arsitektur rumah--gambar-gambar bercat putih dengan satu elemen fokus--orang-orang mulai memperhatikan aspek visual yang nyatanya menjadi menarik dari gaya minimalis itu.

Quote:


Sejarah konsumerismeyang sangat cepat



Sejak Revolusi Industri, produk buatan tangan beralih ke mesin dan mulai diproduksi secara massal, menyebabkan kelebihan produksi yang memaksa untuk menemukan cara membuat orang membeli semua perintilan ini.

Salah satu pendongkrak konsumerisme adalah kemajuan luar biasa di internet. Hampir semua orang suka internet. Metode pemasaran online membuatnya tanpa batas dan jauh lebih terjangkau daripada iklan teve.

Iklan membuatmu berpikir kamu menginginkan sesuatu. Dan kepemilikan yang banyak itu dengan segera menjadi standar baru. Jadi, demi status sosial, konsumsi dan pemborosan menjadi cara hidup, mengabaikan kebutuhan atau kegunaan barang itu sendiri.

Iklannya 'pintar'. Dengan merekam aktivitasmu sehingga kamu hanya ditunjukkan hal-hal yang kemungkinan akan kaubeli dari jejak pembelianmu sebelumnya. Setidaknya iklan terpilih ini menunjukkan kepadamu apa yang sudah kauminati daripada meyakinkanmu untuk tertarik pada sesuatu yang tidak kamu sukai.
Intinya? Kamu membeli banyak barang. Membeli untuk mendapatkan kegembiraan dari objek baru. Dan hanya sebentar.

Jadi, ini menciptakan siklus kecanduan. Oleh karena suatu barang memberimu kegembiraan untuk jangka waktu tertentu saja, maka produsen terus mengisi kegembiraan itu dengan sesuatu yang baru.

Hasilnya adalah utang yang besar dan rumah yang berantakan karena benda-benda yang tidak digunakan yang tidak lagi memberikan rasa senang.

Minimalist adalah orang-orang yang mulai menyadari bahwa lebih banyak barang tidak membawa kebahagiaan. Bahkan, itu justru bisa memicu lebih banyak stres dan beban psikologis.

Baca juga: Minimalisme, Kebebasan Tanpa Beban, Ubah Hidup dengan 7 Cara Gaya Hidup Minimalis

Apa yang seharusnya dilakukan minimalist tentang hal ini?



Kamu harus cenderung memilih memiliki lebih banyak uang dan sedikit barang. Selain memberikan kelegaan, itu mengubah kebiasaan. Saat kamu membutuhkan lebih sedikit, kamu tidak tertarik untuk mengikuti tren membeli. Keuntungannya, dengan pola hidup ini, sepertinya kamu tidak perlu lagi bekerja terus sampai tua karena beradaptasi dengan kehidupan sederhana sepertinya tidak lagi sulit.

Minimalisme adalah gerakan kebebasan



Tujuannya jelas: untuk menjadi sederhana dalam kehidupan, menyederhanakan semua seminimal mungkin secara sengaja, dan menemukan keindahan dan kebebasan di dunia tempat kita hidup. Minimalist menyadari kesederhanaan lebih indah dan kompleks.

So, jangan pernah menyerah untuk menjadi versi terbaik dari diri karena kamu layak mendapatkan kedamaian yang luar biasa.

Referensi: 1, 2 | ilustrasi: google
Diubah oleh elvici 06-09-2022 14:26
archy212
ayeye.s
bekticahyopurno
bekticahyopurno dan 8 lainnya memberi reputasi
9
4K
67
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
aditya.mAvatar border
aditya.m
#9
Finansial terjaga klau hidup sederhana tuh .
elvici
elvici memberi reputasi
1
Tutup