dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Ada Rumah Bertahan di Proyek Tol Jogja-Solo, Pemilik Tolak UGR Rp 3,5 M
Ada Rumah Bertahan di Proyek Tol Jogja-Solo, Pemilik Tolak UGR Rp 3,5 M

Minggu, 14 Agu 2022 16:40 WIB




Rumah di jalan Klaten-Boyolali bertahan di tengah proyek Tol Jogja-Solo, Selasa (9/8/2022). (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)

Solo - Sebuah rumah bertingkat tampak 'terasing' di tengah proyek tol Jogja-Solo, Kecamatan Ngawen, Klaten. Pemilik rumah ternyata belum menyetujui besaran uang ganti rugi (UGR) tol.

Keberadaan rumah di tepi jalan Klaten-Boyolali, ini cukup menyita perhatian. Betapa tidak, rumah ini belum terusik proyek jalan Tol Jogja-Solo meski bangunan dan lahan di depan, samping, dan belakangnya sudah rata.

Dari pantauan detikJateng, rumah bercat hijau muda tersebut berdiri di lahan seluas sekitar 500 meter persegi. Rumah berpagar besi tersebut sepi tidak berpenghuni.

Di halaman, tampak pepohonan rimbun tidak terawat. Rumah tersebut menjadi satu-satunya bangunan dan lahan yang masih utuh di tengah hiruk pikuk pekerjaan proyek tol.

Dimintai konfirmasi, Kasi Pengadaan Lahan Kantor BPN Klaten Sulistyono menjelaskan rumah tersebut milik warga bernama Setyo. Sulistyono mengatakan yang bersangkutan belum setuju dengan ganti kerugian.

"Punya Pak Setyo, belum setuju dengan ganti kerugian dan tidak mengajukan keberatan ke PN. Tanah tersebut apabila dalam jangka waktu akhir Agustus tidak mau tanda tangan di berita acara persetujuan akan saya titipkan di PN," jelas Sulistyono.

Ditemui terpisah, pemilik rumah Setyo Subagyo menyatakan belum menyetujui uang ganti rugi sampai saat ini. Padahal nilai UGR yang ditawarkan mencapai Rp 3,5 miliar.

"UGR dulu sekitar Rp 3,5 miliar atau berapa pastinya saya sudah tidak ingat. Kertasnya saja sudah lupa dimana," ungkap Setyo Subagyo kepada detikJateng, Selasa (9/8).

Setyo mengatakan tanah miliknya dihargai Rp 2,5 juta per meter. Menurut Setyo, nilai UGR tersebut tidak adil. Sebab tanah dan rumahnya di tepi jalan raya provinsi, Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen, dihargai berbeda dengan seberang jalan.

"Tanah dan rumah saya di utara jalan, tidak perlu menguruk dengan tanah dihargai Rp 2,5 juta per meter. Padahal di lokasi yang sama di selatan jalan yang kalau dibangun masih perlu tanah uruk dinilai Rp 3 juta," terang Setyo.

Setyo mengungkapkan, di utara jalan, hanya dirinya yang memiliki aset berupa bangunan. Sedangkan warga terdampak lainnya berupa sawah.

"Yang berupa rumah dan tanah cuma milik saya 500 meter persegi, yang lain itu sawah semua satu patok sekitar 2.000 meter persegi. Kalau tidak ada bangunan, cuma tanah sepatok ya untung karena yang tanahnya jauh dari jalan juga dinilai Rp 2,5 juta," jelas Setyo.


Menurutnya penyebab taksiran UGR berbeda antara lahan di utara dengan selatan jalan adalah adanya dua penaksir yang digunakan pemerintah.

"Tidak hanya tanah, taksiran ganti rugi pohon juga asal. Pohon buah sudah besar-besar depan rumah ditaksir Rp 100 ribu, harga bibit saja Rp 200 ribu," terang Setyo.

Sementara itu rumahnya yang berada di tengah proyek Tol Jogja-Solo saat ini tidak dihuni. Rumahnya kini sudah terdampak polusi proyek.

"Rumah saya tidak saya tinggali lagi karena sudah tidak mungkin. Air dan lumpur sudah masuk pekarangan karena sekitar rumah dibor," jelasnya.

Setyo kembali menegaskan dirinya saat ini belum menyetujui besaran UGR yang ditawarkan pemerintah meskipun totalnya sekitar Rp 3,5 miliar.

"Saya tetap belum menyetujui, tidak menggunakan jalur hukum. Menggunakan jalur hukum selama ini tidak ada yang pernah menang," pungkas Setyo.

https://www.detik.com/jateng/berita/...ak-ugr-rp-35-m

emineminna
bukan.bomat
nomorelies
nomorelies dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.3K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
dnaltalfAvatar border
dnaltalf
#24

"Saya tetap belum menyetujui, tidak menggunakan jalur hukum. Menggunakan jalur hukum selama ini tidak ada yang pernah menang," pungkas Setyo.


jadi, menggunakan jalur apaan pak?
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 memberi reputasi
1
Tutup