Kristia Budhyarto alias Dede Budhyarto -Instagram/ @kangdede78-

Komisaris Independen PT Pelni Kristia Budhyarto atau Dede Budhyarto menyoroti mengenai penanganan polisi terhadap kasus Holywings, ACT, dan Roy Suryo.

Holywings dianggap menistakan agama dalam promo miniman keras, sedangkan lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) diduga menyelewengkan dana umat.

Sedangkan Roy Suryo dilaporkan terkait postingannya mengenai meme Stupa candi Borobudur dengan wajah Jokowi, ini dianggap sebagai pelecehan agama Budha.

“Bedanya penangan kasus diera Kapolri Jenderal @ListyoSigitP @CCICPolri Cc. Presiden @jokowi,” cuit Dede yang dikutip dari Twitter @kangdede78, Jumat (22/7).

Dede Budhyarto menyoroti poster yang menyebutkan perbedaan penanganan kasus Holywings, ACT, dan Roy Suryo pada era Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Tidak sampai 24 jam Holywings satu kali diperiksa dan langsung ditetapkan sebagai tersangka, sedangkan ACT susah 9 kali diperiksa namun belum juga menjadi tersangka.

Sementara Roy Suryo setelah 11 jam diperiksa sebagai terlapor, namun masih berstatus sebagai saksi dugaan kasus penistaan agama, dan sudah sebulan lebih hanya satu kali diperiksa serta belum menjadi tersangka.

Jika seperti ini, maka dugaan publik bahwa lembaga tersebut dibayar dengan uang dianggap tidak salah, karena proses yang sangat lambat.

“G salah kan kalau orang2 menduga mereka dibayar seonggok uang makanya lambat prosesnya. cc jenderal @ListyoSigitP buktikan anda dan anggota anda bersih dr KKN,”tulis akun Twitter @Kela***.(wartaekonomi/fajar)

https://fajar.co.id/2022/07/22/bandi...ntang-kapolri/

Tuduhan tanpa bukti