mr.josh.mantapAvatar border
TS
mr.josh.mantap
Korban Mas Bechi: Dipaksa Buka Baju, Main Bertiga dan Diancam

Foto: Penampakan Mas Bechi, DPO pencabulan diperiksa kesehatannya usai menyerahka diri ke polisi. (Foto: dok. Istimewa)


Peringatan (trigger warning): Artikel ini mengandung konten eksplisit pemerkosaan yang dapat memicu kondisi emosi dan mental pembaca. Kami menyarankan Anda tidak meneruskan membacanya jika mengalami kecemasan dan meminta bantuan profesional.

Moch Suchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42) tersangka kasus pencabulan santriwati di Pondok Pesantren Siddiqiyyah Jombang telah menyerahkan diri dan ditahan di Rutan Medaeng. Diketahui bahwa para korban sudah mengungkap kelakuan bejat tersangka sejak dua tahun lalu.

Pengakuan itu disampaikan oleh dua orang korban dalam wawancara CNNIndonesia TV pada Maret 2020. Setidaknya, ada dua korban yang berani mengungkap kelakuan bejat tersangka.

Yang pertama adalah korban 1. Korban 1 mengaku bahwa kejadian pemerkosaan itu terjadi pada tahun 2017. Dia merasa miris karena niatnya untuk menuntut ilmu harus berujung dengan perlakuan kekerasan seksual.

"Kejadian terus terulang. Saya merasa miris sekolah yang selama ini diidam-idamkan, niat mencari ilmu dari jauh datang. Ternyata sampai sana diperlakukan seperti itu," kata korban 1 dalam wawancara dengan CNNIndonesia TV yang tayang pada 2 Maret 2020.

"Saya ada rasa tidak terima, ya Allah beri jalan ya Allah," ungkapnya.

Kejadian ini terjadi pada tahun 2017. Saat itu, tersangka mengaku memiliki ilmu metafakta yang diklaim tak bisa dijelaskan dengan nalar. Melalui dalih ilmu metafakta, tersangka memaksa korban 1 untuk terus melepaskan pakaiannya meskipun sudah ditolak berulang kali.

"Di kegiatan itu memakai ilmu metafakta mereka mengistilahkannya. Metafakta itu katanya tidak bisa dijelaskan menggunakan akal. Jadi saya harus melepaskan pakaian," ungkapnya.

Meskipun sudah ditolak berulang kali, akhirnya tersangka bisa melepaskan pakaian korban dan melakukan aksi bejatnya itu. Aksi bejat ini terjadi dua kali. Karena merasa sangat tertekan, akhirnya korban melaporkan kronologi kejadian tersebut kepada pimpinan pesantren.

Pimpinan pesantren ternyata merupakan orang kepercayaan Mas Bechi. Alih-alih mendapatkan perlindungan, kronologi yang diserahkan kepada pimpinan pesantren justru tersebar di grup aplikasi perpesanan. Korban pun mendapatkan tekanan dan ancaman atas hal ini.

Selanjutnya, ada korban 2 yang turut mengungkap ceritanya. Korban 2 awalnya mengaku menjalin hubungan asmara dengan Mas Bechi. Hubungan mereka berjalan selama hampir lima tahun. Pada 2012, saat usianya baru 15 tahun, ia mengaku dicabuli untuk yang pertama kalinya.

Empat tahun berselang, ketika korban hendak melepaskan diri dari Mas Bechi, ia justru mendapatkan ancaman dan dihajar oleh pelaku. Korban terus mendapatkan pemaksaan.

"Tadinya saya itu sudah dibuka paksa, semuanya disuruh buka. Aku bilang enggak mau, dia bilang sudah-sudah, tahu itu saya sampai nangis awalnya. Terus habis itu saya minta putus, enggak bisa sudah lama-lama ya sudah saya mau enggak mau di situ terus akhirnya," kata korban 2.

"Dia suka bawa-bawa keluarga terus katanya seolah-olah kayak dia itu punya ilmu. Sampai tangan dua menggenggam dan bilang 'Jenenge wong tuamu iku tak cekel iki iso tak apa ya', saya lupa kata-katanya, intinya itu kayak kalau dia meremas itu hancur gitu," lanjutnya.

Korban kemudian mengaku dipaksa untuk menuruti nafsu Mas Bechi. Ia diajak tidur di sebuah hotel, kemudian di sana MSAT mengajak berhubungan badan bertiga atau 'threesome'. Korban sempat menolak. Tetapi Mas Bechi langsung mengancam korban 2.

"Dia bilang 'Koen yo, ayo pengen tak anu maneh tak ajar maneh,' gitu. Ya sudah saya mau nggak mau ya sudah saya gitu main bertiga. Di situ sudah mulai nangis, saya nangis," tuturnya.

Usai kejadian, korban mencoba mencari perlindungan. Korban 2 jatuh hati pada salah seorang santri di pondok pesantren itu. Dia kemudian meminta bantuan kepada santri tersebut agar membantunya lepas dari Mas Bechi.

Sialnya, upaya ia diketahui Mas Bechi. Ia mengaku dijemput paksa oleh orang suruhan Mas Bechi dan dibawa ke sebuah tempat yang disebut Puri. Di Puri, Mas Bechi menghajar korban.

"Saya diseret ke dalam langsung saya ditendang dipukulin lagi, sampai saya itu kan di Cokro banyak jendela-jendela gitu saya hampir mau jatuh ke bawah tapi ditahan sama dia. Saya dua kali hampir jatuh dari jendela itu. Terus habis itu saya dibuat suruh buka baju," ungkapnya.

Ia mengaku menolak saat diminta untuk membuka baju, tetapi Mas Bechi tetap memaksa.

"Dia bawa tempat sampah sudah di tangan sudah di atas ini. Langsung dilempar itu tempat sampah," ujarnya. Bejatnya lagi, usai dihajar, korban 2 dirudapaksa.

Korban 2 kemudian berhasil meloloskan diri dari Puri. Dia kemudian pergi jauh dari pesantren terssebut. Korban 2 berharap Mas Bechi diadili dengan hukuman maksimal.

"Saya tidak terima dengan perbuatan asusila yang sudah diperbuat mas Bechi kepada saya dan teman-teman saya, dan saya ingin mas Bechi dihukum seberat-beratnya sesuai dengan hukuman negara Indonesia," ujarnya.

Bantahan Mas Bechi
Sebelumnya, Mas Bechi menilai tuduhan pencabulan tersebut tak pantas didapatkan. "Apalagi saya dituduh nggak-nggak, sampai nggak pantas itu, kemudian dari surat panggilan itu mereka sebar ke media-media. Padahal mereka nggak pernah ketemu saya kok, kok lucu," imbuhnya.

Mas Bechi juga sempat menyinggung dirinya bukanlah buron polisi. Mas Bechi mengaku masih beraktivitas seperti biasa di kediamannya dan tidak merasa takut karena tak bersalah.

Dia juga menyebut tak melakukan tindakan kriminal. Mas Bechi mengaku kaget tiba-tiba diperkarakan.

"Orangnya (saya) itu lo nggak buron, orangnya itu masih ada di rumah, di rumahnya itu ada. Ndak masuk akal. Saya ingatkan kepada kepolisian, dari pusat ke daerah, terutama khususnya itu Polres Jombang, saya tidak akan pernah mundur, tidak akan pernah mundur sejengkal pun karena saya bukan teroris. Saya bukan pengacau keamanan, saya bukan kriminal. La wong aku gak tau lapo-lapo kok diperkarano (La saya tidak pernah ngapa-ngapain kok diperkarakan)," kata Mas Bechi dalam video yang dilihat detikcom, Rabu (29/1/2020).

Mas Bechi Serahkan Diri
Setelah melalui drama yang begitu panjang. DPO pencabulan Mas Bechi menyerahkan diri. Dia akan diserahkan ke Kejati Jatim pagi ini.

"Untuk penyerahan rencana besok pagi (pagi ini). Sekarang masih dititipkan (di Rutan Medaeng). Rencana penyerahaan setelah kami melakukan rilis pukul 10.00 WIB," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto seperti dilansir detikJatim, Jumat (8/7/2022).'

Dirmanto mengatakan pihaknya juga sudah memeriksa sidik jari Mas Bechi. Pihak kepolisian sudah memastikan bahwa yang bersangkutan memang benar-benar DP yang bernama Moch Subchi Azal Tsani (MSAT).

"Kami tadi sudah melakukan serangkaian identifikasi, memastikan bahwa yang bersangkutan benar-benar namanya MSA. Kemudian kami periksaan kesehatan, setelah itu membawa yang bersangkutan ke rutan Medaeng," ujarnya.

Dirmanto mengatakan Mas Bechi tiba di Rutan Medaeng dini hari tadi sekitar pukul 01.55 WIB. Saat tiba di Medaeng ia mengenakan beanie hat alias topi kupluk dan jaket yang cukup tebal.

Di dalam video yang didapat detikJatim ia masuk ke rutan dikawal sejumlah petugas polisi. Cara berjalannya tampak lunglai sembari membawa sebuah tas di tangannya dan sebotol air mineral.


https://news.detik.com/berita/d-6168...ga-dan-diancam



Threesome di pesantren coyyy

emoticon-Marah emoticon-Marah
viniest
viniest memberi reputasi
17
5.3K
129
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
didududiAvatar border
didududi
#2
Pake maybach lalu threesome, indahnya punya pesantren
Diubah oleh didududi 08-07-2022 05:34
pilotwaras108
pilotwaras108 memberi reputasi
5
Tutup