Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

masnukhoAvatar border
TS
masnukho 
Mengenal Udik-udikan, Tradisi Berbaginya Masyarakat Jawa yang Unik dan Menarik
Beredar video di media sosial para pedagang pecel lele yang sukses di perantauan bagi-bagi uang dari atas masjid, ternyata tradisi udik-udikan


Tradisi Udik-udikan, mungkin bagi masyarakat yang tinggal di Jawa telah nengenal istilah tersebut dengan sangat akrab.

Udik-udikan merupakan tradisi berbagi uang logam yang dilakukan oleh masyarakat Jawa pada acara-acara tertentu seperti hajatan, syukuran, kelahiran, dan lain sebagainya.

Tradisi ini dapat dikatakan cukup unik dan menarik GanSis, uang yang dibagikan pada tradisi udik-udikan ini ditebar oleh pemilik hajat kepada para tamu undangan atau warga sekitar yang ikut hadir.

Berkembangnya zaman tradisi udik-udikan mulai sedikit berubah. Jika dulu uang yang dibagikan dalam tradisi udik-udikan adalah uang koin, saat ini uang yang digunakan adalah uang koin dan lembaran uang kertas.




Bagi Agan dan Sista yang baru mengetahui dan melihat tradisi ini mungkin akan menganggap bahwa udik-udikan ini sedikit tidak sopan karena orang yang memberi berada di atas tempat yang tinggi seperti di atap rumah atau masjid.

Tapi ternyata itu semua ada tujuan dan filosofinya GanSis, pemilik hajat naik ke atas masjid atau bangunan yang oebih tinggi untuk membagikan uang udik-udikan dengan tujuan agar semua orang bisa mendapatkan uang tersebut.

Adapun tujuan dari udik-udikan ini adalah sebagai bentuk rasa syukur si pemilik hajat. Mereka merasa bersyukur atas lancarnya hajat yang dimiliki dengan cara berbagi untuk orang sekitar.




Diketahui tradisi udik-udikan tersebut masih terus dipertahankan oleh masyarakat Jawa GanSis.

Salah satu daerah yang masih mempertahankan tradisi udik-udikan yaitu provinsi Jawa Timur.

Dibagikan sebuah video oleh akun Instagram @memomedsos yang menunjukkan para pengusaha pecel lele yang sukses di perantauan pulang ke kampung halaman.

Acara tersebut diadakan di desa Bugoharjo, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Beberapa pengusaha pecel lele dari Persatuan Perantauan Warga Bugoharjo (PPWB) mengadakan halal bin halal dengan tradisi udik-udikan.

Bukan hanya membagikan uang kepada masyarakat setempat, para pengusaha ini juga mengadakan santunan, sunatan masal, dan pengobatan gratis.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari berbagai sumber, anggota PPWB mengadakan udik-udikan sebagai agenda tahunan. Namun memang dua tahun belakangan tidak dilakukan karena parahnya keadaan pandemi virus Covid-19.




Melihat tradisi unik ini tentu Agan dan Sista wajib bangga lahir dan besar di Indonesia.

Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau selalu memiliki keunikan dan keistimewaan. Keragaman agama, suku, bahasa, adat, tradisi, dan budaya, menunjukkan betapa kayanya Indonesia.

Udik-udikan menjadi salah satu tradisi yang patut untuk dijaga dan dilestarikan. Mengajarkan masyarakat untuk bersyukur, berbagi, dan tidak melupakan dari mana seseorang berasal.

Oke, mudah-mudahan tradisi-tradisi baik yang seperti ini dapat terus terjaga, tidak tergerus zaman dan tergantikan dengan tradisi atau budaya baru yang jauh dari nilai-nilai luhur.




Penulis: @masnukho©2022
Narasi: Ulasan pribadi
Sumber gambar
1, 2, 3

muyasy
gepyan
randupangger
randupangger dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.9K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
HarlequinzAvatar border
Harlequinz
#3
keknya dlu pernah denger ini tradisi, tp pastinya kapan lupa emoticon-Ngakak
masnukho
masnukho memberi reputasi
1
Tutup