pilotwaras108Avatar border
TS
pilotwaras108
Elon Musk Cemas 'Resesi Seks' Ancam Bumi, Ungkap Bahayanya

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena resesi seks atau rendahnya angka kesuburan sedang melanda beberapa negara dunia. Terbaru, salah satu negara yang mengalami fenomena ini adalah Singapura.

Nyatanya hal ini sempat memperoleh atensi dari pengusaha kondang dunia, Elon Musk. Pada Desember lalu, Miliarder teknologi itu mengatakan tingkat kelahiran yang rendah dan menurun dengan cepat adalah "salah satu risiko terbesar bagi peradaban".

"Tidak ada cukup manusia. Saya tidak bisa cukup menekankan ini, tidak ada cukup manusia," kata Musk di acara Wall Street Journal, Senin (6/12/2021).

Musk menambahkan bahwa terlalu banyak "orang baik dan pintar" yang berpikir bahwa ada terlalu banyak orang di dunia dan bahwa populasi tumbuh di luar kendali.

"Ini benar-benar kebalikannya," kata Musk, mendesak orang untuk melihat datanya. "Jika orang tidak memiliki lebih banyak anak, peradaban akan runtuh. Tandai kata-kataku."

Sebelumnya, fenomena penurunan angka kelahiran dan kesuburan terjadi di banyak negara di dunia. Mulai dari wilayah Barat hingga Asia, dalam beberapa tahun terakhir.

Selain karena faktor ekonomi, Covid-19 dan perubahan iklim, 'resesi' seks juga jadi sebab lain. Istilah ini merujuk pada menurunnya mood pasangan untuk melakukan hubungan seksual, menikah dan punya anak.

Di Singapura, riset yang dilakukan Rumah Sakit Wanita dan Anak KK (KKH) menyoroti juga bahwa 60% wanita di negara itu yang disurvei memiliki fungsi seksual yang rendah.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58,6% wanita Asia di Singapura menunjukkan skor kurang dari 22, menunjukkan bahwa mereka berisiko mengalami disfungsi seksual wanita," ungkap penelitian tersebut.

"Wanita-wanita ini juga lebih kecil kemungkinannya untuk mencoba hamil dan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil," kata rumah sakit itu.

Hal ini pun menjelaskan rendahnya angka kelahiran Singapura. Di 2021, angka kelahiran negara kota itu hanya mencapai 1,12 bayi per wanita. Ini sangatlah rendah dibandingkan rata-rata global yang berkisar di angka 2,3.

Sementara itu, untuk menangani hal ini, pemerintah Negeri Singa telah melakukan langkah-langkah terbaru. Salah satunya adalah mengadakan pembekuan sel telur.

Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong berharap bahwa langkah pembekuan itu membuka kemungkinan bagi wanita untuk hamil tetap terbuka meski tubuh wanita itu tidak dapat memproduksi sel telur.

emineminna
franco20
isanyk
isanyk dan 6 lainnya memberi reputasi
7
6.4K
141
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
pilotwaras108Avatar border
TS
pilotwaras108
#4
Mungkin gw butuh bata😂
budi43
cosebel
aripmuh
aripmuh dan 3 lainnya memberi reputasi
-2
Tutup