Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Novena.LiziAvatar border
TS
Novena.Lizi
Kuliah Tak Tepat Waktu, 142 Mahasiswa Asal Papua di Luar Negeri Dipulangkan
Kuliah Tak Tepat Waktu, 142 Mahasiswa Asal Papua di Luar Negeri Dipulangkan

Minggu, 17 April 2022 17:05 WIB


14 mahasiswa baru dari Indonesia asal Papua tiba di Rusia atas beasiswa dari pemerintah Rusia. Sumber: dokumen KBRI Moskow, Rusia.

TEMPO.COJakarta - Pemerintah Provinsi Papua akan memulangkan 142 mahasiswanya yang kuliah di luar negeri. Hal itu dilakukan lantaran ratusan mahasiswa itu tidak menyelesaikan kuliah tepat waktu. 

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua Aryoko AF Rumaropen menyampaikan pemulangan mahasiswa itu berdasarkan evaluasi Pemerintah Provinsi Papua selama mahasiswa tersebut menempuh studi di dalam maupun luar negeri.
“Jadi berdasarkan evaluasi, ada 145 mahasiswa Papua yang tidak menyelesaikan kuliahnya baik jenjang S1, S2 dan S3 sebagaimana yang sudah diatur dalam keputusan penerima beasiswa,” katanya pada Ahad, 17 April 2022.

Menurut Aryoko, sebelum mahasiswa menempuh pendidikan, sudah ada ketentuan yang diberitahukan kepada mahasiswa yang mendapat beasiswa agar dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu. Hal itu tertuang dalam perjanjian awal saat proses seleksi beasiswa.

“Mereka yang dipulangkan ini rata-rata melebihi masa studi di atas enam tahun bahkan ada yang sembilan hingga sepuluh tahun,” ujarnya.
Dia menjelaskan selain melebihi batas waktu, hal lain yang membuat Pemerintah Papua menghentikan beasiswa adalah karena mahasiswa yang terkena persoalan hukum. Aryoko menilai hal itu sudah keterlaluan dan di luar batas toleransi. “Untuk itu kita wajib pulangkan,” katanya lagi.

Dia menambahkan langkah selanjutnya Pemerintah Provinsi Papua akan berkoordinasi dengan kedutaan dan perwakilan dari mahasiswa ini untuk dikembalikan ke Indonesia supaya mengatur kelanjutan studi mereka. “Kami menyesalkan dengan kondisi tersebut namun karena jangka waktu sudah lewat dan tidak mungkin untuk di biayai Kembali,” katanya. Adapun sejumlah mahasiswa Papua menjalani studi di antaranya di Amerika Serikat, Inggris, Australia, serta sejumlah negara lainnya.


https://tekno.tempo.co/read/1582999/...n/full&view=ok
samsol...
aldonistic
viniest
viniest dan 7 lainnya memberi reputasi
8
5.1K
199
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
junoonAvatar border
junoon
#54
Masalah utama orang asli Papua itu adalah belum berperadaban. Mereka belum bisa lepas dari budaya berburu. Belum sempat diperadabkan eh sudah datang infrastruktur, sudah datang pendatang dari Jawa dan Sulawesi, ya akhirnya kalah saing dan mereka gagap menghadapi dunia. Andalannya ya otsus. Gara-gara otsus mereka dapat jabatan tapi kerjaannya pada gak beres, buanyaaaakkk banget yang korupsi, bahkan ada bupati yang mati pas lagi ngew* sama PSK di Jakarta. Kirim anak muda buat kuliah di Jawa, di luar negeri, tapi kuliahnya gak beres, mabuk-mabukan sampai meresahkan warga sekitar.

Dan Jakarta sejak dulu selalu tidak pernah memahami masalah utama Papua. Kirim tentara buat melawan KKB. Kirim transmigran buat memajukan pertanian. Bangun infrastruktur. Ini semua tidak menjawab permasalahan orang Papua sendiri yang belum berperadaban. Mereka harus diperadabkan dulu baru kita bicara soal infrastruktur dll.
Luca_Bligh
nowbitool
daddydaddydoo
daddydaddydoo dan 5 lainnya memberi reputasi
4
Tutup