Santet, sebuah ilmu mistis yang tampaknya sudah menjadi bagian dari budaya Indonesia. ilmu santet ini dianggap berbahaya karena beberapa orang menyebutkan bahwa ahli santet sanggup memasukkan paku ke dalam perut targetnya dengan metode yang tidak dipahami oleh orang awam.

Terlepas dari kebenarannya jaman terus berkembang, ilmu pengetahuan juga semakin maju sehingga berbagai hal yang dulu disebut sebagai sihir atau amarah para dewa kini bisa dijelaskan dengan teori yang bisa dipahami manusia. Kalau begitu, sanggupkah ilmu pengetahuan menjelaskan tentang santet?



Mungkin kedua bidang ini memang saling berlawanan tapi ternyata ada beberapa teori sains yang seolah menjelaskan prinsip dari santet. Salah satunya adalah cara untuk menembus benda padat tanpa merusak benda itu. Sama seperti bagaimana paku bisa berada di lambung tanpa meninggalkan jejak apa pun.

Pertama, kita harus tahu apa itu atom. Atom adalah partikel penyusun terkecil dari segala hal di dunia ini. Meski demikian ternyata atom masih bisa dibagi menjadi Proton, Elektron, dan Neutron. Hal yang menarik adalah, jarak antara elektron dan inti atom ternyata amatlah jauh. Dalam perbandingan, jika atom memiliki ukuran sebesar stadion sepak bola maka inti atom adalah kacang polong yang ada di tengah lapangan sementara elektron adalah butiran garam yang berputar mengelilingi stadion.



Singkatnya, isi atom itu sendiri adalah 99,9 persen kosong. Dengan kata lain tubuh kita (dan segala hal lain di dunia ini) sebenarnya nyaris kosong. Alasan mengapa kita merasakan sensasi solid dalam setiap sentuhan adalah karena gaya elektromagnetik yang dihasilkan elektron saling menolak satu sama lain.

Dan di sinilah santet masuk. Ini hanyalah teori tapi bagaimana jika seseorang bisa 'melenyapkan' atau 'menggeser' elektron untuk sementara sehingga tak ada gaya elektromagnetik yang terjadi dalam level sub-atomik? Memang terdengar gila tapi jika kalian pernah menonton Ant-Man & The Wasp kalian pasti pernah melihat Ghost yang sanggup menembus benda dan orang yang menjadi konsultan teori ini adalah Dr. Spiros Michalakis yang merupakan peneliti Quantom dari Intitut Teknologi California. Singkatnya, hal itu mungkin saja terjadi. Hal ini disebut sebagai Quantum Displacement.



Lalu masalah nomor dua, bagaimana caranya tukang santet bisa mengirim paku dari lokasi yang sangat jauh? Katakanlah target ada di Aceh sementara si tukang santet ada di Bali. Bagaimana caranya paku itu bisa terbang lebih cepat dari pesawat melintasi lautan?

Dalam fisika ada beberapa teori yang mendukung perpindahan materi, atau bahasa sederhananya teleportasi, salah satunya adalah Quantum Entanglement. Hal ini pernah diuji coba pada tahun 1998. Prinsipnya memang bukan memindahkan benda melainkan menghancurkan lalu menyusun ulang benda tersebut di tempat lain. Percobaan ini menggunakan foton sebagai objek perpindahannya dan selain itu belum ada objek lain yang bisa dipindahkan.



Dengan teori ini seorang tukang santet harusnya bisa mengecilkan paku hingga sekecil foton lalu menghancurkan dan menyusun ulang atom-atomnya di dalam perut seseorang dan kemudian membesarkannya kembali. Pertanyaannya, bagaimana cara tukang santet melakukan itu? Ya Ndak Tau, Kok Tanya Saya?

Tapi semua ini masih sebatas teori, terlebih lagi ini adalah bidang quantum yang kulit terluarnya pun masih belum dapat kita mengerti. Meski demikian ada harapan bahwa suatu saat santet bisa dijelaskan melalui ilmu pengetahuan. Kapan saat itu tiba? Ya Ndak Tau, Kok Tanya Saya?