Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Miris! Banyak Orang Tidak Tahu Membaca Peta Dunia, Termasuk Pelajar Usia Sekolah.




Sampurasun kaskuser seluruh dunia nyata maupun maya, pembahasan kali ini cukup menarik. Melihat eksperiment yang dilakukan oleh cak Dave bule asal Australia, fasih suroboyan melakukan ekperiment sosial tentang membaca peta dunia di zaman sekarang.

Bila disekolah peta dunia akan diajarkan dalam ilmu geografi, secara pengertiannya geografi adalah studi tentang bumi dan segala sesuatu yang ada di atasnya, seperti mahluk hidup, iklim, udara, beserta segala interaksinya. Namun simplenya begini biar tak terlalu rumit, ilmu yang menggambarkan tentang bumi.

Termasuk membaca peta, tujuannya untuk mengetahui penggambaran bumi namun diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Dimana pada peta, bumi dipisahkan oleh garis batas banyak negara.

Kemudian kita lihat dulu aksi Cak Dave, apa yang terjadi?



Dari sosial ekperiment ini, agak miris ketika melihat beberapa kumpulan pelajar salah menjawab.

Mungkin hal seperti ini bukan di Surabaya saja yang bisa terjadi, kalau kota sebesar Surabaya banyak masyarakat terutama pelajar tak paham tata letak negara-negara pada peta. Kemungkinan kota atau desa lain pun kasusnya akan sama.

Apakah ini bermasalah untuk masa depan?





Jawabannya tidak ya gan, itu kalau kamu memang tidak bekerja di bidang perencanaan tata ruang, kehutanan, perkebunan, pertanian, kelautan, pertambangan dan lain sebagainya. Tapi kalau bekerja di bagian-bagian tersebut peta sangat diperlukan, karena peta memberikan informasi menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya.

Jadi, disini terlihat kalau orang yang memang tak bekerja di bidang tertentu mempelajari peta juga sebenarnya tidak berguna untuk hidupnya.



Contoh, seorang cleaning service tak hafal cara membaca peta itu tak masalah, namun kalau tak pintar caranya menyapu, mengepel bahkan membersihkan ruangan dengan chemical tertentu ini akan bermasalah.

Bahkan tamatan SMA di Indonesia banyak yang bekerja menjadi cleaning service dan ini memalukan buat opini saya, hal ini terjadi karena susahnya mencari kerja, banyaknya pemgangguran, pertanyaan yang simpel, untuk apa sekolah dengan biaya yang mahal kalau hanya menjadi cleaning service?



Untuk apa mengetahui banyak ilmu, kalau semua ilmu yang dipelajari sama sekali tak berguna untuk menunjang pekerjaan yang ia lakukan. Seperti yang dilakukan PT. ISS ( International Service System).

Sebagai petunjuk bahwa ISS Group pertama kali didirikan di Copenhagen, Denmark, tahun 1901 dan telah berkembang menjadi salah satu perusahaan facility services besar di dunia, termasuk merambah ke Indonesia sejak tahun 1996.



Bisa dibilang adalah yayasan penyalur kerja untuk mereka yang ingin menjadi parkir service, security, cleaning service, operator gondola untuk membersihkan kaca gedung bertingkat, dan yang berkaitan dengan pekerjaan pelayanan jasa lainnya.

Apakah ilmu yang dipelajari di sekolah akan berguna pada pekerjaan ini? Jawabannya "Tidak".

Apa ada kaskuser yang bekerja di ISS?



Ilmu itu tak berguna sama sekali karena ISS biasanya mentrainer calon pekerjanya selama seminggu, dan memberitahukan edukasi tentang peralatan serta chemical yang akan digunakan. Lalu diajarkan juga cara-cara menggunakan mesin pembersih. Ilmu geografi disekolah pastinya tak berguna begitu juga dengan ilmu-ilmu lainnya.

Sekolah hanya untuk sebuah ijazah, bahkan program kejar paket C saja harus menggelontorkan dana sebesar Rp 3,5 juta ini di tahun 2019 untuk tahun 2022 kemungkinan besar menjadi Rp 5 juta karena ada kenaikan.



Lantas apakah sekolah tidak berguna?

Bukan tidak berguna, namun pendidikannya tidak menunjang untuk kebutuhan siswanya dimasa depan. Maka itu, sekolah menawarkan SMK namun lagi dan lagi setelah lulus tidak ada garansi pasti akan masuk perusahaan tertentu. Walau ada beberapa pihak sekolah yang bekerjasama dengan beberapa perusahaan.



Kembali ke peta dunia tadi, lantas bagaimana kalau seseorang menjabat menjadi Gubernur?

Ini diperlukan, jangan sampai salah dalam menyajikan data tentang potensi suatu wilayah. Bahkan peta menjadi alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan, karena peta berfungsi mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan bumi, hingga pejabat itu bisa analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.



Lantas, sekarang apakah para pejabat yang bertugas itu paham tentang geografi wilayah yang ia pimpin?

Kalau ia paham maka masalah-masalah seperti banjir, kemacetan akan bisa ditangani, karena rusaknya ekosistem kota, infrastruktur transportasi, tata hutan kota, tata ruang kota, menjadi prioritas utama agar kota tersebut nyaman untuk dihuni.



Kalau tidak maka banjir akan berulang dan rusaknya ekosistem membuat masalah pada pencemaran lingkungan, tata ruang kota yang semrawut, hingga hutan kota yang tidak ada.

Yuk, kita pelajari geografi siapa tahu jadi Gubernur dimasa mendatang!

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.

emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik, klik, klik, klik, klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star




Diubah oleh c4punk1950... 09-04-2022 05:21
nowbitool
pengennyusu
asamboigan
asamboigan dan 25 lainnya memberi reputasi
24
5.2K
87
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
apawaalAvatar border
apawaal
#7
ayraanag
taccidi
Rizki13
Rizki13 dan 9 lainnya memberi reputasi
2
Tutup