c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Ketika Perang Terjadi, Dimana Mereka Yang Meraih Penghargaan Nobel?


Konten Sensitif


Sebelum membahas hal tentang Nobel ini kayaknya lebih seru dan asik sambil mendengarkan sebuah lagu dari 3 dara yang membuat gempar Indonesia, yang bernama voice of baceprot.



Dahulu ada sosok yang bertalenta bernama Alfred Nobel yang lahir 21 Oktober 1833 tepatnya di Stockholm, Swedia.

Karena bakatnya ia mampu menguasai bahasa Swedia, Rusia, Prancis, Inggris, dan Jerman. Hampir serupa dengan Fiki Naki saat ini, sayang dulu belum ada ome tv.

Tapi ia tidak menjadi ahli bahasa, karena saat itu dianggap biasa saja. Namun bakatnya dibidang kimia yang terus diasah hingga dapat menciptakan nitrogliserin sebagai bahan peledak yang bermanfaat secara komersial dan teknis.



Dan Alfred sukses dengan penemuannya tersebut walau beberapa kali mengalami kegagalan, saat ini kita lebih mengenalnya sebagai dinamit.

Hingga ia menjadi pengusaha sukses dan kaya raya karena menrmukan banyak hal, terutama dinamit.

Namun di akhir hayatnya ia mengatakan akan memberikan kepada orang yang telah melakukan yang terbaik bagi kemanusiaan di bidang fisika, kimia, fisiologi atau kedokteran, sastra dan perdamaian, dalam bentuk pemberian hadiah dari harta kekayaannya.



Maka semua orang yang melakukan hal terbaik untuk dunia saat ini mendapatkan Hadiah Nobel atau The Nobel Prize, termasuk Nobel perdamaian.

Siapa saja diantara mereka yang meraih Nobel perdamaian?

Tokoh-tokoh penting dunia seperti mantan Presiden AS, Barack Obama yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2009. Lalu ada mendiang pemimpin Palestina Yasser Arafat yang diberi hadiah nobel pada tahun 1994.

Lalu ada politikus Myanmar Aung San Suu Kyi di tahun 1991, dan banyak lainnya.



Tapi, ketika terjadi konflik dan perang baik dinegaranya maupun dinegara lain mereka hanya terdiam. Mereka tidak bisa mengubah politik dunia, mereka sama dengan manusia biasa lainnya tak sanggup mengubah kekerasan yang ditimbulkan oleh politik.

Entah baik itu perang seperti saat ini, atau kasus genosida lainnya terhadap etnis tertentu, mereka semua diam tak sanggup untuk mengeluarkan kata-kata.

Pada akhirnya penghargaan hadiah Nobel perdamaian hanyalah omong kosong belaka, karena sejarah berulang politik akan memaksa dua kubu saling bersitegang. Dari pertentangan parlemen hingga pertentangan sebuah negara.



Apa tanggapanmu dengan hal ini gan?

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.

emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik, klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star





dhanielshimabua
garpupatah
ulermaboq
ulermaboq dan 19 lainnya memberi reputasi
20
6.1K
64
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
faizaimAvatar border
faizaim
#30
karna mereka masih manusia gan, masih punya kepentingan. contoh deh aaung san suu kyi pas ada gejolak di negaranya antar umat beragama dia diem aja tuh karna dia punya kepentingan. Barrack Obama mah apa lg, perdamaian apanya kalau dia masih invasi negara lain, begitu ada negara lain invasi baru cocotnya keluar
c4punk1950...
c4punk1950... memberi reputasi
1
Tutup