Foto: Kasus pencurian konsentrat emas terjadi di area tambang Mile 74 PT Freeport Indonesia. (Mustiana Lestari)
Mimika - Sebanyak 5 karyawan yang bekerja di area tambang Mile 74 milik PT Freeport Indonesia, Kabupaten Mimika, Papua ditangkap polisi usai mencuri konsentrat emas.Kasus ini terungkap setelah istri salah satu pelaku pamer harta kekayaan di media sosial.
Para pelaku yang sudah ditetapkan tersangka itu masing-masing berinisial RS, A, DW, PKP, dan A. Kelimanya ditangkap berdasarkan laporan PT Freeport Indonesia kepada polisi 19 Februari 2022 lalu.
"Untuk awal kita sudah tetapkan 5 tersangka," ujar Kasat Reskrim Polres Mimika Iptu Bertu Harydika Eka Anwar yang diminta keterangannya, Kamis (7/4/2022).
Dia mengaku, aksi pencurian konsentrat emas sudah dilakukan setahun terakhir. Kasusnya pun terungkap ketika istri salah satu tersangka pamer harta lewat akun aplikasi TikTok.
" Awal mula ketahuan dari TikTok, dari salah pelaku ini istrinya mengunggah melalui aplikasi TikTok bahwa memiliki rumah, kendaraan, dan harta benda di salah satu di kota kelahirannya di Jawa," urai dia.
Unggahannya itupun menimbulkan kecurigaan dari mantan pekerja di area tambang yang juga kenalan istri salah satu pelaku. Prasangka itu setelah melihat kekayaan yang di-posting istri pelaku.
"Mantan pekerja yang melihat temannya ini (heran), 'kok bisa mendapatkan kekayaan sebanyak ini. Kerja ini hitungan belum ada lima tahun'. Karena tidak wajar," papar dia.
Dari situlah kekayaan salah satu pelaku ditelusuri hingga PT Freeport melaporkan kasus ini. Bertu mengaku, dari lima tersangka, 2 pelaku di antaranya karyawan murni, sementara 3 lainnya sub-kontraktor.
"Mereka (kelima pelaku) akui ada peran masing-masing, ada yang menjaga, ada yang melakukan pengambilan konsentrat, dan menyerahkan kepada orang lain itu," ungkap Bertu.
Pelaku Lain Masih Dikejar Polisi
Kasus pencurian konsentrat emas di area tambang Mile 74 PT Freeport Indonesia dilakukan sindikat. Aksi kejahatan ini disebut polisi sudah dilakukan sejak 2020 lalu.
"Mereka melakukan pencurian di tahun 2020 dan baru ketahuan di tahun 2022, ini sindikat," Kasat Reskrim Polres Mimika Iptu Bertu Harydika Eka Anwar yang diminta keterangannya, Kamis (7/4).
Hanya saja pihaknya belum menjelaskan lebih detail terkait kasus ini, baik kerugian hingga modus pencurian. Alasannya polisi masih mengejar pelaku lain.
"Kalau detailnya saya belum bisa (sampaikan), karena ada pelaku lain yang belum diambil dan posisinya di luar Papua," tegasnya.
"Mantan pekerja yang melihat temannya ini (heran),'kok bisa mendapatkan kekayaan sebanyak ini. Kerja ini hitungan belum ada lima tahun'. Karena tidak wajar," papar dia.
Dari situlah kekayaan salah satu pelaku ditelusuri hingga PT Freeport melaporkan kasus ini. Bertu mengaku, dari lima tersangka, 2 pelaku di antaranya karyawan murni, sementara 3 lainnya sub-kontraktor.
Makanya nggk usah pamer, jadi ketahuan kan
tp nggk pamer pun ujung2nya pasti bakal ketahuan, konon PTFI meng-hire Private Mercenary-Intel: Triple Canopy yg masuk jajaran top 5 Mercenary Dunia
Spoiler for Ilustrasi 1:
Quote:
Quote:
Quote:
Spoiler for Ilustrasi 2:
Quote:
muhamad.hanif.2 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
3.6K
Kutip
62
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru