Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

lingkarpolitikAvatar border
TS
lingkarpolitik
PPATK Belum Temukan Aliran Dana dari Kartel yang Diduga Menimbun Minyak Goreng
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana menjawab kemungkinan adanya aliran dana dalam dugaan tindak pidana penimbunan minyak goreng.

Awalnya, hal itu ditanyakan anggota Komisi III Fraksi PDIP Safaruddin.

Dia mempertanyakan apakah PPATK melihat adanya aliran dana yang dicurigai, sehingga bisa menjadi bukti dugaan tindak pidana penimbunan minyak goreng.

"Masalah minyak goreng, mohon penjelasan dari PPATK, ada enggak indikasi yang bisa dijadikan acuan dari penegak hukum, kartel-kartel yang memainkan minyak goreng ini?"

"Aliran dana, bisa enggak dilihat dari aliran dana yang terjadi, yang dicurigai PPATK ini?"

"Sehingga dijadikan bukti awal dugaan terjadinya tindak pidana penimbunan minyak goreng," kata Safaruddin di ruang rapat Komisi II DPR, Jakarta, Selasa (5/4/2022).

Merespons pertanyaan itu, Ivan menyebut hingga saat ini PPATK tidak secara khusus melakukan penelusuran terkait minyak goreng.

Namun, dia memastikan PPATK terus berkoordinasi dengan Bareskrim Polri.

"PPATK sampai saat ini kalau khusus terkait dengan proaktif terkait dengan kasus minyak goreng kita tidak ada."

Baca juga: Pemerintah Bakal Gelar Vaksinasi Covid-19 di Pusat Keramaian dan Bagikan Masker ke Masjid-masjid

"Tapi kita memang berkomunikasi dengan teman-teman Bareskrim terkait dengan indikasi-indikasi yang teman-teman Polri sampaikan ke PPATK."

"Kita lakukan upaya penelusuran lebih lanjut terkait dengan follow the money," tuturnya.

Ivan mengatakan, temuan yang dimiliki PPATK tidak serta merta dikaitkan dengan permasalahan minyak goreng.

"Jadi ini masih indikasi-indikasi berdasarkan transaksi keuangan," jelasnya.


sumber : https://wartakota.tribunnews.com/202...-minyak-goreng
0
675
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
cl0709Avatar border
cl0709
#2
Kenaikan migor sudah merangkak dari november 2021 tapi stock masih normal khususnya curah, eh mendag ambil kebijakan migor harus di kemas dengan alasan kurang sehat. Itu mendorong pabrikan migor menutup/kurangi kran curah dan apa yg ada di pasaran beberapa bulan lalu adalah sisa stock curah alhasil makin lama semakin menipis terjadilah inflasi.

Lalu dengan otoriternya menetapkan het pukul rata baik curah dan kemasan jadilah semakin langka karna penjual tidak mau jual rugi. Sekarang pemerintah genjot lagi produksi curah pasti butuh waktu buat mengisi pasokan.

Mafianya ya mendag sendiri

Kesakitan
hantupuskom
radeneca
radeneca dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup