Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gabener.edanAvatar border
TS
gabener.edan
Amien Rais:Jokowi - Luhut Baiknya Tanya ke Psikolog, Apa Menderita Narsistik

Amien Rais: Jokowi - Luhut Baiknya Tanya ke Psikolog, Apa Menderita Narsistik dan Megalomania?


Suara.com - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais, menilai Presiden RI Joko Widodo sebagai pemimpin yang tak berkompeten, dan tak tahu kapan harus mundur dari jabatan.

Pernyataan Amien itu disampaikan, untuk merespons semakin gencarnya pihak-pihak mengampanyekan agar masa jabatan Jokowi diperpanjang hingga tiga periode.

Ia menilai, rezim saat ini sebenarnya dikuasai oleh dua orang yakni Presiden Jokowi dan Menteri koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Keduanya, kata Amien, hendak menguasai Indonesia untuk kepentingan sepihak tapi melalui jalur konstitusional.

"Jadi, tidak bisa lain, kesimpulan saya adalah, Jokowi ini itu selain tidak kompeten sebagai pemimpin yang saya tulis dalam risalah kebangsaan saya, juga tidak tahu kapan dia harus mundur," kata Amien melalui siaran di kanal YouTube Amien Rais Official, Sabtu (2/4/2022).

Menurut Amien, pemimpin yang baik itu harus tahu persis kapan harus mundur dari jabatan. Dalam konstitusi atau UUD 1945 sudah diamanatkan masa jabatan seseorang sebagai kepala negara dibatasi hanya dua periode.

"Tapi sekarang mau dipaksakan supaya ada sidang MPR khusus untuk membuat Pokok-Pokok Haluan Negara. Kemudian nanti arahnya mengubah secara sangat ugal-ugalan. Lebih dari itu, sangat jahat, ini luar biasa di luar akal sehat."

Amien kemudian menyinggung soal sindrom narsistik dan megalomania pada seorang pemimpin.
Menurutnya, narsistik adalah seseorang yang merasa dirinya selalu sempurna.

Sementara megalomania adalah seseorang yang merasa dirinyalah yang hebat dan selalu membayangkan sebagai sosok besar.

Amien mengatakan, Jokowi maupun Luhut tampaknya mengidap sindrom-sindrom tersebut.

"Maaf ya saudara Jokowi dan Luhut, Anda berdua ini harus mengaca diri. Tanya ke psikolog yang objektif, apakah kalian berdua itu sedang menderita narsisistik megalomania? Kalau iya, tentu memohon ampunlah kepada Allah, kepada Tuhan, karena ini bisa membawa bahaya luar biasa."


https://www.suara.com/news/2022/04/0...lomania?page=2

emoticon-Leh Ugaemoticon-Leh Ugaemoticon-Leh Uga


Kadang suka geli liat si mbah iki...

Dah kaya, masa beli cermin tak mampu..
emoticon-Leh Uga

Quote:




mari bercermin mbah...siapa yg jgn2 megalomania dan narsistik.

emoticon-Maaf Agan

bukan.bomat
xneakerz
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 13 lainnya memberi reputasi
12
2.9K
63
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
gabener.edanAvatar border
TS
gabener.edan
#1
Klikdokter.com, Jakarta Dalam dunia kesehatan, gangguan kejiwaan megalomania digolongkan dalam gangguan kepribadian narsistik. Sedangkan menurut kamus Cambridge, megalomania adalah seseorang yang memiliki keinginan kuat namun tidak lazim terhadap kontrol dan kekuasaan, atau berpikir bahwa mereka lebih penting atau berkuasa dibandingkan kenyataannya.

Menurut DSM-5 (Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorders), panduan diagnosis gangguan mental yang dibuat oleh American Psychiatric Association, gangguan kepribadian narsistik adalah seseorang yang selalu membutuhkan rasa ingin dikagumi orang lain, namun kurang memiliki rasa empati.

Orang dengan gangguan kepribadian narsistik ini biasanya akan memilki gejala sebagai berikut:

Merasa dirinya penting.

Adanya khayalan mengenai sukses yang tidak terbatas, kekuasaan, kecemerlangan, kecantikan, atau cinta yang ideal.

Kepercayaan bahwa dirinya merupakan individu yang spesial atau istimewa, serta hanya dapat dipahami atau hanya dapat bergaul dengan orang atau institusi lain yang spesial atau berstatus tinggi.

Kebutuhan akan kekaguman dari orang lain yang berlebihan.

Merasa memiliki hak lebih.

Berperilaku suka memanfaatkan atau mengeksploitasi orang lain.

Kurangnya rasa empati.

Sering cemburu terhadap orang lain, atau merasa bahwa orang lain memiliki kecemburuan terhadap dirinya.

Berperilaku sombong dan angkuh.

Lebih lanjut, mereka dengan gangguan megalomania mungkin menunjukkan gejala-gejala berikut:

Angkuh dan merasa dirinya sangat penting.

Merasa dapat menyelesaikan masalah apapun yang ada.

Sering kali juga berperilaku manipulatif sebagai cara untuk meraih kekuasaan.

Merasa serba bisa.

Terkadang orang dengan megalomania akan berusaha “menguji” orang lain dengan tujuan membandingkan dirinya sendiri dan orang tersebut, namun selalu merasa lebih baik dari orang lain.


Tidak dapat mengakui kesalahan ataupun belajar dari kesalahan.
Bersifat narsistik dan mementingkan citra diri.

Kepedulian berlebihan terhadap reaksi orang lain akan perkataan atau perbuatannya.
Jika reaksi orang lain negatif, maka orang dengan megalomania akan menganggap bahwa ada masalah pada orang tersebut
Kesombongan, yang didukung dengan ego yang kuat. Hal ini muncul akibat merasa lebih superior dibandingkan orang lain.

Diubah oleh gabener.edan 02-04-2022 19:27
bukan.bomat
Kabel.Hangus
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
Tutup