Akhirnya tanggal yang ditunggu pun tiba, dimana Pertamax harganya sudah dipastikan naik per 1 April 2022.

Isu kenaikan harga pertamax memang sudah berhembus kencang, kenaikan harga pertamax juga tidak merata di setiap Provinsi. Entah tol laut yang digagas untuk memeratakan harga tersendat atau ada mafia migas yang bermain, terlalu banyak katabelece di Indonesia dan banyak alasan penjual menaikkan harga barang.



Jadi sejak kemarin pertamax sudah langka, entah ditahan atau memang habis diborong masyarakat. Sekarang ini harga pertamax ada direntang antara Rp 3.500 per liter hingga Rp 3.550 per liter, mungkin di beberapa tempat penjual bensin eceran harganya bisa lebih mahal lagi.

Setidaknya yang awalnya Rp 9.000 menjadi Rp 12.500. Ditambah harga minyak yang masih mahal membuka ramadhan kali ini dengan harga-harga sembako yang naik membuat orang yang hidup miskin akan semakin terjepit.

Sedangkan bantuan pemerintah terhadap masyarakat miskin sering salah sasaran, terlebih rakyat juga banyak yang menjadi pura-pura miskin untuk mendapatkan bantuan. Maka tak heran rakyat ngawur, pemerintah ya ngawur karena pada dasarnya pemerintah cerminan dari masyarakat.



Bila masyarakatnya dapat berubah dengan tidak hidup konsumtif, tetapi lebih banyak yang produktif. Maka lapangan kerja akan banyak tercipta, ekspor lebih utama dari Impor. Dengan jutaan masyarakat yang hidup di Indonesia tentu memerlukan berbagai macam produk yang banyak, dan semua bisa diproduksi di Indonesia sendiri.

Megawati mengajarkan agar tidak ketergantungan pada minyak goreng, sebuah usul yang briliant. Jokowi marah karena masih banyak anggaran belanja negara digunakan untuk impor barang jadi, ini menjadi sebuah langkah yang baik. Pertamina tak ingin subsidi membengkak hingga membebankan pada pengeluaran negara ini juga langkah yang bijak, sebab hutang negara sudah menyentuh angka Rp 7000 triliun.



Intinya masyarakat yang sering dimanjakan kini harus bisa mandiri, hukum rimba dijalankan siapa yang kuat dia yang menang dalam dunia kapitalis hal itu adalah lumrah. Kalau masyarakat sadar hidup tidak harus konsumtif, kemungkinan besar tidak ada yang menonton konten flexing.

Konten flexing juga cerminan masyarakat yang suka kemewahan dan konsumtif, semua hanya untuk ajang gengsi, makan gak makan yang penting gaya ini harus ditinggalkan.

Bila masyarakat sudah sadar dan tobat dengan gaya hidupnya, maka saran dari partai wong cilik ternyata benar adanya. Maka Jokowi pun akan diangkat rakyat untuk 3 periode, bahkan bisa lebih tergantung kemauan dari masyarakat yang menginginkan Jokowi memimpin negeri ini.



Tapi kalau masyarakat masih ngawur seperti saat ini, jangankan 3 periode, sarannya saja banyak dibully, dikritisi, hingga akhirnya demo pecah dimana-mana. Dengan hembusan harga mahal, semua mahal, Jokowi kemana?

Padahal kita tahu mau siapapun pemimpinnya di Indonesia harga mahal, minyak naik itu dah sering terjadi, sampai bosan mahasiswa demo hingga sekarang mahasiswa sadar untuk apa demo kalau sejarah terus berulang.



Masih ada riak-riak demo, tapi masyarakat sudah paham ujungnya mereka yang demo ingin duduk di DPR, hasilnya ya sama saja malah jadi carut marut negara ini, karena dipimpin bukan oleh orang intelektual, proffesional dan sesuai keahlian, karena negara dipimpin oleh orang partai, sistem bagi kue, bagi-bagi jabatan, bagi-bagi kekuasaan.

Apalagi jadi komisaris BUMN, bisa kaya tanpa harus bekerja. Karena yang bekerja adalah direksi. Kalau komisaris di perusahaan swasta, biasanya mereka yang bekerja dari bawah untuk perusahaan tersebut hingga besar dan menjadi direksi lantas pensiun, maka untuk menghormatinya apalagi punya saham di perusahaan itu diangkatlah menjadi komisaris.



Kalau komisaris BUMN, setiap orang yang berada dilingkaran kekuasaan atau relawan bisa saja diangkat menjadi komisaris, asal pandai pasang badan, menjilat hingga kebal malu bila dikritik.

Jadi tinggal pilih mau dipimpin seperti saat ini atau memilih pemimpin lain dan ujungnya sama saja, seperti ini juga



Lantas bisakah tuntutan rakyat seperti turunkan harga, mengubah kabinet menjadi proffesional, lalu bubarkan partai dijalankan? Ini adalah tiga tuntuntan rakyat (tritura) di era modern.

Maka, yang dilakukan adalah subsidi, ujungnya hutang bertambah, bila tak sanggup bayar maka aset negara disita. Merubah kabinet, akan berdarah-darah karena membubarkan partai akan sulit, walau revolusi sekalipun ujungnya akan dibuat kembali partai sebagai wadah mereka yang ingin berkecimpung di bidang politik.

Sebab kalau kepentingan diusik, periuk nasi diganggu maka bisa terjadi chaos dan kerusuhan yang disetting agar masyarakat menjadi miskin, maka mereka yang berkuasa tetap leluasa.



Jadi, nikmatilah hidup saat ini karena untuk merubah sistem sebuah negara yang banyak kepentingan orang didalamnya akan sia-sia, nyawa dan kehancuran sudah pasti akan ada.

Maka, jadilah rakyat yang cerdas mendekati penguasa saat ini adalah jalan yang baik dan bijak siapa tahu dapat jabatan komisaris. Maka 3 periode pemerintahan Jokowi, sudah didepan mata!



Apa kamu ada tanggapan yang lain?

:monggo

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik, klik, klik
Pic : google