bej0cornerAvatar border
TS
bej0corner
Lagu Bento Iwan Fals Yang Sering Salah Tafsir


Iwan Fals, ketika mendengar nama tersebut, selalu terpikir sosok yang : berani bersuara, garang dan lagu-lagu hitsnya.

Mulai dari Oemar Bakrie, Si Budi, Manusia Setengah Dewa, Galang Rambu Anarki, Pesawat Tempur, Bento, dan masih banyak lagi.

Lagu-lagu Iwan Fals memang dikenal memiliki lirik yang kritis terhadap pemerintah. Salah satu lagu yang paling mengena adalah Bento, yang liriknya menggambarkan sosok seorang pemimpin yang berkuasa atas segala hal.

Tidak memperdulikan orang kecil (miskin), yang penting bisnisnya merajai sektor-sektor lain. Itu sudah cukup bagi Bento.

Tapi ternyata banyak yang salah tafsir tentang lagu Bento ini, banyak yang mengatakan bahwa Bento itu sebuah singkatan.

Mulai dari Benteng Soeharto, sampai ke yang paling extreame adalah publik menilai Bento singkatan dari Benci Tommy.

Multi tafsir ini diakui Iwan Fals tidak bisa dihindari, apalagi saat lagu Bento dirilis, bertepatan dengan reformasi. Konflik politik saat itu sangat panas.

Pengalihan isu semakin terlihat dengan banyak pihak yang menggunakan lagu Bento untuk digiring opini kepada para anti orde baru.

Namun, ternyata ada fakta menarik dari lagu Bento ini. Iwan Fals mengaku judul lagu tersebut bukan singkatan atau apapun seperti yang opini-opini publik selama ini bermunculan.

Bento murni nama karangan dari Iwan Fals, alasan memilih nama Bento adalah karena banyaknya kritikan kepada dia tentang nama-nama di lagunya yang mirip dengan nama seseorang.

Sebut saja si Budi, Oemar Bakrie dan beberapa lagu lainnya. Sebagai salah satu musisi yang sering sekali menggunakan nama orang di lagu-lagunya, Iwan Fals tentu tidak mau melepaskan image itu.

Akhirnya dia mencari nama yang mungkin tidak akan sama dengan nama orang asli, dan tercetuslah nama Bento. Pencerminan dari tokoh dalam lagunya.

Lucunya, setelah lagu itu rilis ke publik, Iwan Fals baru menyadari kalau ternyata Bento adalah nama dari pemain bola di Timur-Timur. Dan juga nama makanan khas asal Jepang.



Mungkin ini jugalah rejeki bagi Bang Iwan Fals, karena meski tidak disengaja. Pemilihan karakter bernama Bento bisa menjadi karakter yang kuat untuk lagunya.

Dan malah menjadi multi tafsir karena sekilas mirip dengan singkatan sebuah nama. Ditambah momennya juga awal-awal reformasi, sehingga lebih fresh.

Artinya selama ini, banyak yang salah tafsir dari pemilihan nama Bento di lagu Iwan Fals ya😁 siapa yang baru tahu ?.

Sumber

Sumber Gambar : Pixabay
makola
HeAVen_DoG
lebarankerbau
lebarankerbau dan 21 lainnya memberi reputasi
18
9.4K
98
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
godsoulgomAvatar border
godsoulgom
#6
Cuma Iwan yg tau itu singkatan tertentu apa bukan. Jika sekarang beliau bilang itu bukan singkatan apapun, ya itu hak beliau.

Tapi buat orang2 yg tumbuh di jaman Orba macam gw, Bento itu sudah pasti sebuah rundungan Iwan Fals kepada Soeharto. Singkatan apa bukan, jelas lagu itu merupakan cara Iwan nyeritain gimana Soeharto mencengkeram negara ini dengan kelakuan2nya. Buat gw Bento itu sudah pasti nunjuk idung Soeharto. Iwan Fals yg sering sekali ngangkat isu2 panas seputar kondisi rakyat jaman Orba membuatnya jadi idola. Karena rakyat saat itu can relate. Mereka mengalami apa yg dinyanyikan Iwan. Di mata rakyat, Iwan orang kuat dan berani. Saat orang2 diam ketakutan, dia lantang di panggung musik mewakili mereka.

Sejak 2014, Iwan dimusuhi setengah rakyat negara ini. Semua gara2 dia tersirat mendukung Jokowi. Padahal dia nyoblos Jokowi apa nggak, ga ada yg tau. Sejak saat itu juga rakyat yg memusuhinya itu selalu nyinyir, kenapa Iwan gak bikin lagu kritik lagi kaya dulu jaman Orba. Yaelah. Padahal sejak Soeharto minggat dari tahta pun Iwan sudah jarang bersuara ngurusin tetek bengek pulitik negara ini. Buat gw sebabnya sudah jelas, Iwan merasa tugasnya udah selesai. Lah iya, sejak Reformasi rakyat udah berani banyak bacot kok. Tanpa bantuan lagu2 Iwan udah bisa rebel dengan mandiri, bisa teriak2 sendiri, bebas dan jika perlu vulgar. Tak perlu lagi Iwan mewakili mereka. Toh kekuasaan gak bisa lagi sewenang2 menghilangkan orang yg bacot.

Rakyat yg musuhin Iwan mestinya mikir, ngapa nyinyirin Iwan yg gak bikin lagu2 kritik lagi? Lah pada bikin aja sendiri lagu2 kemewekan karena sakit ati kalian sama Jokowi. Meweklah dengan segala kecanggihan instrumen musik kalian. Sebar nada-nada nyinyiran kalian lewat berbagai platform yg penuh kebebasan tanpa takut sensor. Manggunglah kalian di event2 demo yg dulu di jaman Orba merupakan barang langka. Melenguhlah dengan outfit kalian yg so swag, tshirt Supreme sendal Crocs, yg kalian dapatkan setelah ngantri bersama ribuan orang lainnya di sebuah event flash sale. Mengeluh dengan style, sebab penonton kalian akan mengabadikannya dengan segala jenis smartphone dari iPhone seri terbaru sampe merek hesemelehekelekelemehe gajelas keluaran China... Meweklah dalam segala kenikmatan hidup yg kalian punya. Tanamkan dalam hati, Iwan dulu tak punya segala kemewahan dan kebebasan itu, tapi dia tetap teriak. Oh why bother, di gerombolan kalian banyak jagoan bikin lagu. Amat Dani itu pencipta lagu termasyhur. Biarpun dari awal debut di jaman Orba sampe rezim SBY dia bikin lagunya kebanyakan soal keengasan, tapi kan doi kritis banget gituloh sejak Jokowi pengen naik tahta. Entah kesambet apa. Nah, bisa keles bikin lagu kritik yg aduhai.

...

"Banyak bacot luh, minyak goreng mahal blokkk".

Itu tak menghentikan kalian makan gorengan sambil ngetik di Kaskus.



TheTongerets
laurzzz
tie.cowtock
tie.cowtock dan 32 lainnya memberi reputasi
31
Tutup