wa2n43Avatar border
TS
wa2n43
Pemerintah Beri Kode Izinkan Pertamax Naik Asal Tak Lebih dari Rp 14.526/Liter


Pemerintah Beri Kode Izinkan Pertamax Naik Asal Tak Lebih dari Rp 14.526/Liter

kumparanBISNIS
22 Maret 2022 12:14
·

Pemerintah Beri Kode Izinkan Pertamax Naik Asal Tak Lebih dari Rp 14.526/Liter




Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan bahwa batas atas harga jual jenis umum RON 92 untuk bulan Maret 2022 sebesar Rp 14.526 per liter. Harga tersebut merupakan cerminan dari harga keekonomian BBM berdasarkan formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM Umum.

Kementerian ESDM juga menyatakan bahwa maupun badan usaha penyalur BBM lainnya boleh menyesuaikan RON 92 asal tak lebih dari Rp 14.526 per liter.
Saat ini harga BBM RON 92 Pertamina, yakni , dijual hanya Rp 9.000 per liter. Masih jauh di bawah keekonomian, atau dengan kata lain Pertamina jual rugi. Sebagai pembanding, bensin RON 92 di SPBU-SPBU pesaing Pertamina dijual di kisaran Rp 11.000-14.400 per liter.
"Di berbagai SPBU (harga BBM RON 92) tercatat kisaran Rp 11.000-14.400 per liter, kecuali Pertamina saat ini masih menjual RON 92 atau Pertamax cukup rendah sebesar Rp 9.000 per liter. Untuk harga BBM jenis umum memang ditetapkan badan usaha, yang penting tidak boleh melebihi batas atas yang ditetapkan yaitu Rp. 14.526 per liter untuk Maret 2022," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Agung Pribadi dalam keterangan resmi, Senin (21/3).


Harga Pertalite hingga Solar Dijamin Tak Naik
Konflik Ukraina-Rusia sudah berlangsung sekitar 3 minggu. Harga minyak dunia saat ini masih tinggi di atas USD 110 per barel. Tingginya harga minyak mentah berdampak pada harga produk atau Bahan Bakar Minyak (BBM).

Meski demikian, pemerintah tetap menjaga harga BBM Pertalite sebesar Rp 7.650 per liter, karena paling banyak dikonsumsi masyarakat.
Pemerintah Beri Kode Izinkan Pertamax Naik Asal
Tak Lebih dari Rp 14.526/Liter (1)

Transaksi di SPBU Kota Sorong, Papua Barat, Senin (8/11/2021). Foto: Olha Mulalinda/ANTARA FOTO
Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) atau ICP bulan Februari 2022 sebesar USD 95,72 per Barel. Sedangkan angka sementara ICP Maret 2022 sampai tanggal 17 sebesar USD 114,77 per barel.

"ICP sementara masih tinggi, di atas USD 114 per barel. Harga minyak Brent lebih tinggi lagi. Tingginya harga minyak tidak hanya berdampak pada APBN, tetapi harga penyediaan BBM. Untuk melindungi masyarakat, BBM bersubsidi seperti misalnya solar, minyak tanah, dan BBM yang paling banyak dikonsumsi masyarakat seperti Pertalite harganya tetap dijaga," ungkap Agung.

Jika Harga Pertamax Tidak Naik, Pertamina Bisa Tekor Rp 200-an Triliun
Penyesuaian harga Pertamax dinilai wajar dilakukan PT Pertamina (Persero). Pertamax termasuk BBM yang tidak disubsidi pemerintah sehingga dapat mengikuti harga pasar.

Kepala Ekonomi PT Bank Central Asia Tbk (BCA), David E Sumual, mengungkapkan bahwa perbedaan harga Pertamax dengan harga pasar sekitar USD 20-40 per barel, bergantung pada pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS, yakni saat ini antara Rp 14.200-Rp 14.400 per dolar AS.

David mengasumsikan baseline skenario harga minyak sekitar USD 130-an per barel paling tinggi dan bertahan di level tersebut hingga akhir tahun. Sementara kurs rupiah terhadap dolar AS sekitar Rp 14.600-an.

Pemerintah Beri Kode Izinkan Pertamax Naik Asal Tak Lebih dari Rp 14.526/Liter (2)

Sejumlah kendaraan bermotor mengisi bahan bakar di SPBU Pertamina. Foto: dok. pertamina
Beban tambahan yang ditanggung Pertamina bisa mencapai Rp 200-an triliun paling sedikit dalam setahun. Kondisi ini akan bergerak terus seiring pergerakan kurs dan harga minyak global. “Pertamina memang butuh suntikan likuiditas dan mereka sudah kelihatan beberapa kesempatan menyampaikannya,” kata David.


Kenaikan Harga Pertamax Tak Ganggu Daya Beli Masyarakat

Research Director Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, mengatakan kenaikan harga BBM nonsubsidi juga tidak mengganggu daya beli masyarakat. Penyesuaian harga BBM berkualitas yang ramah terhadap lingkungan itu juga tidak banyak berdampak pada indikator ekonomi makro.

“Harga Pertamax idealnya naik sesuai harga keekonomiannya,” kata Pieter dalam keterangan tertulis, Rabu (16/3).

Ali Ahmudi Achyak, Direktur Eksekutif Center for Energy and Food Security Studies (CEFSS), mendukung penyesuian harga BBM nonsubsidi karena pemakainya adalah kelas menengah atas. Konsumen yang menggunakan BBM nonsubsidi minimal kadar oktan 92 telah memahami makna BBM berkualitas.

“Penggunaan BBM dengan RON lebih tinggi selain berdampak pada kinerja mesin dan ramah lingkungan, juga semakin mengurangi beban subsidi pemerintah pada BBM berkadar oktan rendah,” ujarnya.

https://m.kumparan.com/kumparanbisni...ource=Facebook

asyik
Dirut Nicke Widyawati
Komut Ahok
bakal bisa ningkatin perolehan laba Pertamina

muhamad.hanif.2
bang.toyip
viniest
viniest dan 10 lainnya memberi reputasi
7
4.2K
132
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
gwcupubgtAvatar border
gwcupubgt
#14
lah, ,mending di "mobil" atau "shell" dong, 10rb an
0
Tutup